09.

16.7K 1K 3
                                    

•••
🦋Sudah Direvisi📝

*****

Reytina turun dari mobil yang dikendari sopirnya, biasanya ia pergi ke sekolah menggunakan mobil pribadi nya, tapi karena mobilnya masih dibengkel jadilah ia hari ini diantar oleh sopirnya.

Reytina melirik kearah jam tangannya, pukul 06.45. Sekolah sudah mulai ramai, karena bel akan berbunyi pada pukul 07.35. Walaupun hari ini kegiatan belajar mengajar belum dimulai, tapi tetap saja gerbang akan ditutup pukul 07.35 agar para siswa tetap disiplin walaupun hari ini kegiatannya masih bersih-bersih saja.

Reytina melangkahkan kakinya menuju koridor sekolah yang sudah mulai ramai, ada yang duduk dibangku depan kelasnya dan ada juga yang berbincang-bincang disana.

Hari ini barang bawaannya cukup banyak, ia harus membawa laporan yang sudah ia buat kemarin untuk dikumpulkan sekarang. Dan ia juga membawa jaket denim Albara yang kemarin lupa ia kembalikan.

Banyak pasang mata yang melihat ke arahnya, dan banyak juga yang membicarakannya entah apa itu ia tidak terlalu memperdulikannya.

"Liat itu, kok ketua osis kita bisa bawa jaket ketua Xarvanos?." Ucap salah satu siswi yang ada dikoridor pada temannya.

"Ehh iya ya, kok bisa?"

"Ada hubungan apa dia sama Bara." Balas teman dari siswi itu.

"Di sita kali jaketnya."

"Gak mungkin deh kayaknya, masak jaket aja di sita."

Reytina yang mendengar itu mengerti mengapa ia bisa menjadi pusat perhatian sekarang. Walaupun sudah sering menjadi pusat perhatian, tapi kali ini sangatlah berbeda. Tatapan sinis yang mereka layangkan kearahnya, membuatnya sangat risih. Hanya perkara jaket milik Bara saja mereka sudah sangat kesal.

Apakah setergila-gila itu mereka dengan sosok Albara? Sampai-sampai melihat seorang gadis membawa jaket Ketua Geng Xarvanos saja mereka sudah heboh dan misuh-misuh tidak jelas.

Karena malas meladeni mereka yang menurutnya tidak penting, ia mempercepat langkahnya agar segera sampai dikelas. Sebelum ia hilang kendali dan menyumpal mulut mereka yang sangat julid dan sangat suka menggosip.

Sesampainya di kelas, ia melihat kedua sahabatnya yang kini sudah duduk di bangku mereka masing-masing.

"Ehh Man, tumben lo jam segini udah dateng?" Tanya Reytina kepada Amanda. Sahabat nya yang satu ini sangat jarang datang kesekolah pagi-pagi. Palingan 5 menit sebelum bel berbunyi baru sahabatnya itu akan datang dengan berlari tergesa-gesa untuk segera di kelas.

"Biasa belum buat tugas." Jawab Qanza malas.

"Pantesan, gak biasanya lo udah ada disekolah jam segini." Ucap Reytina sambil terkekeh geli dengan sikap sahabatnya yang sangat sering menyepelekan sesuatu.

Mendengar dirinya digosipkan, Amanda pun mengalihkan pandangannya menatap kearah Reytina dengan tatapan sinis. Oh ayolah, walaupun ia tidak pernah datang pagi ke sekolah, tapi ia tidak pernah terlambat. Jangan ragukan keahlian berlari seorang Amanda!

"Eh Rey! Jaket siapa yang lo bawa itu?" Tanya Amanda setelah melihat adanya jaket yang tersampir di tangan kiri sahabatnya. Setaunya Reytina tidak punya jaket denim seperti itu.

ALBARA [ON GOING]Where stories live. Discover now