9. MALAM PERTAMA!!

170 17 1
                                    

Happy Reading ❤❤❤

🎈🎈🎈

Perjalanan dimulai dengan diamnya mereka sepanjang perjalanan hanya diam, Gauri sampai mengantuk ingin rasanya tertidur tapi apa boleh buat ia menahannya. Setelah sampai diapartemen elite kota Bandung itu.

Ryden segera turun dan membawa koper besarnya  diikuti Gauri yang mengekor dibelakangnya sebenarnya ia berusaha ingin mensejajarkan langkahnya tapi kaki jenjang Ryden malah mempercepat jalannya.

Saat sampai dilantai 14 dengan menggunakan lift Ryden dan Gauri masuk ke kamar apartemen itu dan seketika ia melongo terheran, biasanya orang masuk ke apartemen itu disuguhi pemandangan yang indah, semuanya tertata rapi, bau maskulin yang menyeruak tapi apa yang ia lihat berbeda sekali dengan ekspektasinya.

Sangat-sangat berbeda 180 derajat kalau dibayangkan, sofa yang berantakan, sisa makanan, kaleng ada dimana-mana, dapur yang banyak piring kotor dan sedikit bau busuk yang menyengat indera penciumannya.

Ia menggaruk hidungnya yang tidak gatal ingin bertanya tapi takut tersinggung.

“Lo ikut gue.” Gauri hanya pasrah dan mengikutinya hingga sampai kekamar Ryden. Ryden yang lelah langsung menaruh kopernya asal.

Perasaan Gauri saat melihat kamar Ryden itu kamar yang berantakan, lemari yang terbuka dan pakaian yang terlipat asal. Gauri dan Ryden langsung masuk ke kamar itu. Ryden segera membaringkan diri dikasur tanpa memikirkan kamarnya yang seperti kapal pecah itu.

Gauri hanya berdiri canggung ngapain ia kesini kalau tidak dianggap malah dicuekin pikirnya.

Seperti mengetahui isi hati Gauri.

“lo pijetin badan gue, cepet sini!” Gauri langsung menurutinya ia menurunkan tas gendongnya dan ditaruh disofa.

Ia memijat punggung, tangan, kaki, paha Ryden yang katanya sakit itu.

Seketika Ryden keenakan.

“Yup iyah disitu enakkk banget dahh.” Desah Ryden saat Gauri memijat punggungnya itu.

Sudah sejam gauri memijat badan Ryden, dan Ryden juga tertidur hari juga mulai petang, ia ingin pulang tapi melihat kondisi apartemen Ryden ia mengurungkan niatnya, ia mulai melepas sepatunya dan membersihkan kamar Ryden ia membersihkan lemari Ryden, memilah baju mana yang bersih, mana yang kotor, melipat baju dan menggantungkan baju lainnya.

Ia juga mencuci baju Ryden dengan mesin cuci, menyapu, mengepel, mencuci piring setelah beberapa jam akhirnya selesai juga keringat menetes didahinya. Ia merasa tubuhnya lengket dan  ingin mandi tapi melihat kondisi kamar Ryden yang kemungkinan cuman satu ia memutuskan membangunkan Ryden.

Ia mengguncang bahu Ryden.” Kak bangun.. kak bangun…” tapi dengan mata terpejam ia malah menarik tangan Gauri dan merebahkannya diatas dada Ryden.

Gauri tersentak kaget, bagaimana kondisi jantungnya hari ini apakah masih berdetak. Jantungnya berdetak sangat keras.

Deg

Deg

Deg

Oh tidak apakah aku punya penyakit jantung, didekat kak Ryden aku merasa deg-degan dan gugup perasaan aneh menjalar ditubuhku.

Aku berusaha menetralkan nafasku aku mulai mendongak dan menatap wajah bak dewa Yunani itu pahatan sempurna tanpa cela aku tidak bisa menggambarkan seperti apa wajahnya tapi percayalah saat ia tertidur ia benar-benar seperti bayi yang sungguh imut.

Gauri langsung berpikir jernih ia tidak boleh khilaf, lalu ia segera mencoba melepaskan pelukannya itu dan berhasil ia bernapas lega. Ia berusaha mencoba membangunkan dengan cara lain ia mengambil gayung berisi air dikamar mandi dan mencipratkan nya diwajah Ryden.

Ryden&Gauri💫 (ON GOING) Where stories live. Discover now