28 CHANGE

42 7 0
                                    







2 tahun kemudian

Geng Regazas sedang bersantai –santai di rumah Ryden karena mereka di Jakarta untuk melanjutkan pendidikan SMA, maka geng yang dibandung di serahkan kepada orang kepercayaannya. Memang agak sulit tapi mau bagaimana lagi keputusan ketua ingin merasakan panasnya Ibu Kota Indonesia.

Ryden, Edsel dan Adrian sedang dalam mode malesnya berbaring disofa. Sedangkan Galen,Ahza, Sthepen dan Zevan sedang cari-cari cecan di tiktok betapa semangatnya mereka menonton beranda yang isinya cewek kalau cowok sudah pasti disingkirkan dari beranda.

"Liat,, nih yaampun bodynyaa seksoyy bangettt. Cocok kalau jadi pacar gue." Ujar Zevan yang mungkin sedang dalam mode gilanya.

Sthepen menoyor kepala Zevan, ingat kan kalau diantara mereka yang paling polos dan muda adalah Sthepen, ia mah ikut-ikutan,"Tobat bang, insyaflah wahai manusia jika dirimu bernoda."

"Yee, lo sama aja babi." Galen mulai beraksi.

"Ssst dah dieem deh. Nih liatt calon makmum gue."Ahza mulai menunjukkan ponsel yang ia pegang sebuah video singkat yang mengingatkan mereka pada seseorang.

Mereka menonton video sampai akhir.

"Lo mikirin apa yang gue pikirin." Ujar Galen. Mereka mengangguk kecuali Sthepen.

"Masa dia, kembarannya kalik. Bukankan kita itu punya 7 kembaran yang tersebar diseluruh dunia?" Ujar Sthepen mulai dengan pengetahuannya. Bohong! Orang kemarin ia baca instagram emaknya.

"Sotoy lo, mana mungkin ada 7 satu aja bikin pusing." Zevan menyeletuk dengan menjentikkan jari mengalihkan pandangan mereka.

"Iya gue setuju, mungkin dia emang mirip doang. Gak mungkin kan dia..." tanpa melanjutkan kalimat Ahza mereka sudah tahu apa yang membuat mereka terdiam.

2 tahun, membuat ingatan mereka kembali terbuka. Teringat bagaimana kelakuan mereka dulu. Mungkin hanya bercanda tapi akan membekas diotak kecil mereka.

"Apaan sih ribut-ribut?" Adrian menengahi apa yang sedang mereka ributkan. Mengganggu waktu tidurnya saja!

Berjalan menuju kearah mereka,"Gak ada apa-apa." Ungkap Zevan, kemudian Ahza mengembalikan layar ponselnya ke home. Mungkin biarkan mereka saja yang tahu. Atau hanya kebetulan.

"Kalian ribut ngapain?" Adrian masih tidak percaya dengan pernyataan mereka. Tapi ia hanya acuh saja.

"Dibilangin malah ngeyel, orang gak ada apa-apa juga." Zevan dengan kejengahannya. Menurutnya itu bukanlah masalah yang penting.

-

"Kamu beneran mau pindah kesini?"

'Iya kakakku sayang, udah lima kali lhoh kamu tanyain itu terus.' Balas seorang gadis disana.

"Iya-iya nanti pulang sendiri aja, soalnya aku lagi pusing mikirin tugas."

Wajah gadis itu jadi masam,'Hm'

Tuuut tuut tuut

"Ngambek dia?" Laki-laki tersebut menggelengkan kepala sambil terkekeh.

Seorang gadis mungil dengan rok mini dan crop tanktop hitam juga dengan kacamata hitam sangat mempesona kulit putih dengan coklat eksotis perpaduan nyaris sempurna, hidup besar mancung menjadi daya tarik setiap orang berpikir ia orang bule.

Pakaiannya memang tidak cukup tertutup tapi mau gimana lagi tuntutan pekerjaan. Fashion menjadi yang penting karena selalu dinilai. Tak heran banyak mata laki-laki yang menyorotnya penuh kagum bak dewi yang turun dari langit.

Ryden&Gauri💫 (ON GOING) Where stories live. Discover now