27. .................

49 8 0
                                    









Seminggu setelah kejadian itu, Gauri dinyatakan hilang. Tapi apakah respon keluarga angkatnya biasa aja. Apakah justru mereka senang dengan berita ini, akhirnya anak yang menyusahkan mereka telah hilang.

Lalu bagaimana dengan mantan sahabatnya yah biasa aja semua memulai seperti biasa, tenang damai seperti kejadian seminggu lalu adalah sebuah lelucon yang lucu! Emang gitu ya menindas yang lemah membiarkan yang kuat selalu berkuasa. Bukannya yang berkuasa harus melindungi yang lemah?

Hidup tak seindah dunia mimpi apalagi dunia warna oren. Semua emang baik-baik aja. Gak tahu mereka menyesal atau tidak, mungkin mereka malah bersyukur karena gak ada yang akan ganggu mereka. Sebenarnya apa sih yang menganggu? Padahal sejak itu Gauri hanya diam, kalau mereka bully. Walau pernah melaporakan ujung-ujungnya sekolah juga tak akan menggubrisnya.

Mungkin mereka takut dengan kalangan berada, bisa juga karena memberikan uang lebih. Tapi mereka gak tahu orang yang dibully tidak semua anak mentalnya kuat, ada yang beberapa mengalami depresi atau ujung-ujungnya meninggal.

Sebuah markas megah didalam terlihat biasa diluar terdapat anak inti yang akan membahas tentang gadis itu,

"Iya bener banget gue setuju." Timpal Ahza.

"Gue rasa Bella juga udah keterlaluan banget." Sahut Stephen si pihak ikut-ikutan.

"Halah biasanya kita juga bully lebih dari itu mahan biasa aja kali." Jawab Zevan sok bijak. Gak bijak malah menyesatkan iya. Temen lucknut.

"Jangan bahas dia." Belum sempat semuanya yang mau menyahut, nada dingin dari Ryden menghentikan semua percakapan yang bahkan belum sempat terselesaikan.

"Tapi balik ke fakta sebelumnya menurut penelitian dari dokter Zevan yang gantenggg banget ngelebihin Manu Rioz. Gue menyimpulkan kalau kita bully dia kan jarang ada orang banyak. Lah ini didepan banyak semua orang bayangin aja Bro." Zevan menjelaskan mulai dari ketidakwarasan menjadi bermutu sangaat bermutu saking bermutunya malah sudahlah.

"Dia itu udah masa lalu jadi kalau masih di geng ini gak usah bahas dia karena kalian juga ingatkan perjanjiannya?" perjanjian yang dimaksud Ryden ini adalah perjanjian yang mengharuskan tidak membahas tentang dia salah satunya agar tidak dikeluarkan dari geng itu. Ck itu kepentingan pribadi!

"Egois." Sahut Edsel yang sedari tadi diam. Mereka semua diam tidak ingin berdebat lebih lanjut lebih baik diam daripada memcah belah persahabatan yang mereka bangun sejak kecil. Mereka semua memaklumi sifat Ryden yang keras kepala, ingin menang sendiri dan tidak ingin disalahkan.

*

"Yank, bedak aku udah abis nih beliin dong hehe." Pinta Tara dengan mata yang berkedip lucu dimata Danu.

"Iya nanti aku beliin." Sahut Danu.

"Tapi kayaknya ini agak mahal deh. Lebih baik gak usah aja." Kilah Tara yang merasa tidak enak karena selalu merepotkan Danu.

"Enggak apa-apa sayang apasih kalau buat bukan kamu" Danu yang selalu menuruti kemauan Tara semahal apapun akan dia lakukan walau uang yang ia cari tidak lebih tapi dia berusaha menyenangkan hati pacarnya. Jadi pacarnya seperti tergantung pada Danu, Danu juga awalnya melarang Tara untuk bekerja berat-berat. Dikira hamidun apa.

"Makin sayang deh aku sama kamu."Ujar Tara dengan manja.

Mereka berdua seperti pasangan pada umumnya yang selalu bermesra-mesraan.

-

Apakah ini berlaku jika orang yang tidak diharapkan akan dirasakan setelah orang itu hilang. Tidak ada yang tahu mengenai perasaan dan isi hati masing-masing. Semuanya seperti menyimpan teka-teki yang membuat hidup menjadi rumit. Terkadang orang hanya ingin bahagia tapi tidak ingin merasakan rasa sakit. Aneh!

Ryden&Gauri💫 (ON GOING) Where stories live. Discover now