22. DUA MUKA

30 11 0
                                    



Proritas Gauri sekarang adalah belajar, belajar, dan belajar. Dikarenakan Ujian Nasional tinggal beberapa bulan lagi. Soal Dia, tinggal saja! Gauri berusaha untuk melupakan seperti tidak terjadi apa-apa. Tapi, kenapa Sherly menjauh juga darinya. Sebenarnya apa yang terjadi? Setiap kalo Gauri berpapasan dengan Sherly pasti Sherly menghindar, kalau ditanya Gauri pasti tidak dijawab. Cuman hal penting saja!

Menyakitkan! Tapi sudahlah mungkin inilah takdirnya.

"Dek, belajar diluar yuk." Ajak Danu.

"Hm" Gauri membereskan bukunya dan mengambil beberapa buku yang akan dibawanya diteras rumah.

"Lesu amat dek."

"Males."

"Ya elah, Ri,Ri mesti kebanyakan tidur mulu nih anak."

"Capek lah bang, apalagi pulang nya juga sore, dapet les tambahan, belum-belum PR nya namabah banyak."

"Hm mau gimana lagi, kita juga udah mau lulus."

Gauri menghela nafas."Iyainlah." mereka akhirnya memulai pembelajaran mereka. Kalau salah satu tidak ada yang mengerti maka salah satunya akan menjelaskan.

Mereka hidup sederhana, tapi penuh kehangatan. Walau mereka kekurangan dalam hal ekonomi mereka berusaha untuk mencari jalan keluar bersama-sama.

Siangnya Gauri sendirian di rumah,karena Danu ada urusan sedangkan Bunda nya juga sedang bekerja, kalian tahu sendiri ketiga kakaknya sedang menempuh pendidikan di Jakarta. Disinilah Gauri di depan rumah memperhatikan bunga-bunga yang dirawat Bundanya. Melamun, sebenarnya ia ingin belajar tapi karena sedang dalam mode malas jadinya pekerjaannya hanya melamun.

Tiba-tiba sebuah motor berdenging di telinga Gauri, rupanya Danu dan juga seorang ... perempuan. Gauri tidak mengenalnya, Danu dan juga cewek itu turun. Sedari tadi Gauri memperhatikan langkah mereka berdua.

"Dek, nih kenalin namanya Tara, Tara ini kenalin adik aku namanya Gauri." Ujar Danu, dengan inisiatif Gauri ia mengulurkan tangan dan menjabat tangan cewek yang bernama Tara, tadi.

Gauri merasakan sebuah perasaan yang tidak enak, entah apa yang akan terjadi tapi sepertinya ah entahlah. Mereka bertiga masuk ke rumah dan duduk disofa.

"Oh ya dek, ini pacar aku dia hidup sebatang kara karena kontrakannya sedang direnovasi jadinya abang ajak pacar abang kesini. Gak papa kan dek?" Tanya Danu.

"Mmm iya bang gak papa." Toh seperti kalau dilarang juga gak akan berpengaruh. Sebenarnya Gauri kurang setuju yah tapi mau bagaimana lagi nasi sudah menjadi bubur. Tidak ada yang ia bisa lakukan untuk mencegahnya.

"Bang Gauri mau ke dapur dulu mau nyiapin makanan."Ujar Gauri dan diangguki Danu yang sedang mengobrol ria dengan Tara. Apa cuman perasaan Gauri aja sejak kedatangan si Tara itu Gauri merasa teracuhkan.

Gauri mulai memasak bahan-bahan yang ada dikulkasnya, beberapa menit kemudian akhirnya dengan kerja keras Gauri ia bisa menyajikan masakan yang cukup menggiurkan.

"BANG! AYO KEDAPUR MAKAN!" teriak Gauri yang menggelegar di telinga. Danu dan Tara yang mendengar suara itu refleks menutup telinganya dan segera pergi ke meja makan. Disana ada Gauri yang menyiapkan piring dan juga masakan serta minuman dingin.

Tidak ada yang membantu tapi biasanya jika melihat Gauri yang sedang mengerjakan pekerjaan rumah abangnya akan menawarkan jasa bantuan bukannya Gauri berharap hanya saja terasa berbeda.

Hanya Danu dan Tara yang berbicara sambil makan, Gauri hanya diam tapi sesekali jika ia menyaut tidak ada tanggapan dari mereka. Setelah selesai Gauri dengan cekatan membereskan piring kotor dan mencucinya.

Ryden&Gauri💫 (ON GOING) On viuen les histories. Descobreix ara