13. TEMAN KECIL?

33 14 0
                                    

Selamat Membaca
🎈🎈🎈

Hari Senin adalah hari Monster bagi semua yang sekolah karena mengharuskan harus upacara bendera. Ingat saat upacara tidak boleh u pacaran. Harus bangun pagi semua serba pagi jika tidak ingin telat. Iya termasuk Gauri sejak dari pagi sudah ribut menyiapkan hal sebenarnya ia sudah menyiapkan peralatan sekolah sejak semalam tapi ia ingin mengecek dulu takut ketinggalan katanya.

Mandi, meneliti persiapan, sarapan, dan lain-lain Gauri dan Danu pun berjalan dan mencari angkot untuk segera pergi ke sekolah. Setelah dapat ia dan Danu naik kedalam angkot itu. Banyak juga dari sekolah lain yang naik angkot itu juga.

Setelah sampai dikelas, ia sudah disapa suara nyaring dari sahabatnya itu.

"GAURIII!!!" beruntung kelas masih sepi dan tidak ada orang yang lewat, Gauri menutup telinganya karena suara itu benar-benar menggema dikelas.

"Kamu tuh ngapain sih pagi- pagi dah teriak."

Sherly hanya cengengesan, Gauri tahu ini pasti ada udang dibalik batu.
"Hehehe Gauri gue boleh pinjem PR Matematika lo gak?" Ujar Sherly dengan mata yang dimelas-melaskan. Nah kan! Dugaan Gauri benar. Gauri hanya menghela nafas maklum temannya kalo datang awal kalo gak nyontek yah tidur.

"Nih, makanya kalo PR itu yah dikerjain."

"Gue ketiduran abis nonton drakor, salahin setiap episode bikin penasaran sih." Gauri hanya menggelengkan kepalanya, bagi pecinta KPopers Sherly suka mengoleksi album,film dan lagu nya Gauri pernah kekamarnya untuk mengajari nya rumus matematika dan ia dibuat takjub dengan berbagai poster semua tentang idola sang Sherly yang katanya sih Oppa- Oppa ganteng. Setahu Gauri ia pikir Opa nya Upin Ipin.

Gauri pun mengambil buku yang diminta Sherly ditas dan memberikannya," Makasih Beb nanti gue balikin." Gauri hanya mengangguk sambil tersenyum hangat, Dan terjadilah keheningan karena Sherly sedang mencatat sepuluh PR dari Guru tercintanya yang suka memberi PR.

Gauri duduk dikursi samping Sherly, menelungkupkan kepalanya di meja, tidak ada kegiatan yang Gauri lakukan hanya murid-murid lain yang pada berdatangan mulai dari menyontek, menyapu, mengrumpi, tidur, keluar kelas. Tak lama bel tanda upacara berbunyi nyaring. Dan Sherly akhirnya selesai mencatat juga.

🎈🎈🎈

Seorang cowok sedang bergelung diselimutnya karena ia sedang sakit, berkali-kali sang Mama memanggilnya yang dijawab hanya dengan gumaman, sebenarnya cowok itu sakit beneran apa sakit-sakitan? Memang semalam badannya panas tapi sekarang sudah tidak panas, dasarnya cowok itu memang manja.

Semalam saat cowok itu badannya panas. Siapa yang ribet? Tentu Mamanya lah, si cowok itu ingin tidur dikeloni sang Mama, Mama pun mengiyakan beberapa lama eh Papa si cowok itu datang dan mencari Mama sudah dicari diseluruh mansion selama satu jam. Bayangkan betapa luasnya mansion itu. Ingin menangis aja sang Papa tapi malu. Beruntung ia ingat umur dah punya satu buntut juga. Cuman matanya aja yang berkaca-kaca! Cengeng!

Akhirnya pucuk dicinta ulam pun jadi, ia menemukan isterinya dikamar sang anak nya tercuinttaaah, saking sayangnya kenapa tidurnya peluk-pelukan kayak gini bikin panas! Sedangkan dirinya masa iya harus mengeloni guling. Kan gak UCUL!

Akhirnya dengan kemantapan hati segenap jiwa raga yang terhaqiqi jadilah sang Papa membangunkan isterinya, dasarnya isterinya yang kebo! Akhirnya jadilah si Papa diusir. Sungguh malang sekali nasib Papa.

Pagi-pagi ngambek gak mau sarapan! Si Mama mah enak kan lumayan hemat beras! Keluarga agak kurang obat setengah!

"Sayang Al yuk makan dulu." Ujar lembut sang Mama yang ingin menyuapi putra manjanya itu, anggota inti terkecil dari geng Ravagas siapalagi kalo bukan Stephen Aldrich. Makanya setiap sang Mama memanggil putranya itu Papa pun jadi ngambek.

"Bentar Ma, aku baru mimpi bidadari." Gumam sang Stephen. Mendengat itu Mamanya semakin gemas dengan putra semata wayangnya.

Mengecek suh. didahi sang putra,"Panasnya udah turun ayo biar Mama suapi sini!" Kata Mama lembut.

Karena si Stephen anak baik, penurut dan rajin menabung dikantin akhirnya bangunlah si tukang manja itu, menegakkan tubuhnya dengan mata baru terbuka lima watt, akhirnya suapan pertama masuklah kemulut Stephen, memang kalo mode dirumah manja nya sama Mama minta ampun, Papanya aja kalah. Apalagi kalau sudah bertengkar gak ada yang mau ngalah.

Setelah disuapi digiringlah sang anak ke kamar mandi tentunya ya mandi sendiri. Mamanya pun keluar dan menyiapkan pakainnya untuk hari ini. Mama juga memaklumi kelakuan manja nya sang anak ia juga tidak banyak menuntut apapun dari sang anak. Yang penting anaknya bahagia aja sudah bersyukur.

"Mama tinggal ya, pakaiannya sudah Mama siapin abis itu tidur aja kan masih sakit." Teriak Mama.

"Oke Bu Bos!" sahut Stephen dengan suara gemricikan air pertanda mandi lah masak mau menggoreng kan gak nyambung.

Lima menit kemudian, Stephen keluar dari kamar mandi dengan handuk sepinggang ia memakai pakaian dengan benar setelah itu segeralah ia mencari sesuatu yang gak akan diduga- duga, sebuah kotak kenangan dari orang yang ia rindu, sekitar 8 tahun yang lalu seorang gadis yang menjadi teman sekaligus sahabat harus ditinggalkan karena Papanya pindah tugas hanya jepitan rambut kupu-kupu yang gadis itu berikan kepadanya sebagai kenang-kenangan. Lainnya hanya surat bertulis amburadul lumayan bisa dibaca.

Mencari tempat untuk berkenang akhirnya didekat jendela dengan sinar matahari pagi yang secerah dirinya dan duduk sembari mengobrak-abrik kenangan yang lain. Hanya ada lima surat yang gadis itu tulis untuk dirinya sebelum pergi.

"Ya, aku rindu sama kamu, kamu dimana, udah makan belum, masih inget gak sama temenmu ini. Ngomong-ngomong aku udah agak lupa wajahmu bagaimana, maklum aku orang nya pelupa hehe. Aku rindu serindu-rindunya." Lirih Stephen yang frustrasi karena ia sedang ingin mencari keberadaan sahabatnya itu.

"Kamu masih inget gak, kalo kamu jatuh nangis aku kan yang nyium yang sakit supaya reda. Padahal itu cuman akal-akalan ku aja." Lirih Stephen memandang jepit kupu-kupu yang berwarnya pink. Warna kesukaan gadisnya.

"Aku janji kalo kita ketemu nanti aku gak bakal ngilang lagi, dulu kamu yang jagain aku kalo ada anak lain yang bikin aku nangis, padahal kata Mama seharusnya cowok yang jagain cewek bukannya sebaliknya, nanti kalo kita ketemu aku bakal ada disaat kamu sedih dan bahagia." Gumam Stephen yang menanti-nantikan sang gadis yang ia sayang.

Kenang-kenangan yang kan tak pernah terlupakan dibenak Stephen, membawa nya ke momen masa lalu bersama sang gadis. Tak terasa air matanya jatuh begitu saja, liquid bening dengan nakalnya membasahi pipi Stephen, memang cengeng jika menyangkut orang yang ia sayang. Apalagi menahan rindu tak tahu rupa wajahnya sekarang.

Seperti nya ia harus bertindak untuk mencari orang yang disayangnya itu, yang memberi warna pada nya disaat semua teman-temannya menjauhinya. Ia bertekad akan menemukan sang gadis itu.

🎈🎈🎈

Tanggal Publikasi: Senin, 1 Maret 2021

Ryden&Gauri💫 (ON GOING) Where stories live. Discover now