Ryden&Gauri💫 (ON GOING)

26.PUNCAK

Hari berganti hari bulan berganti bulan tak terasa sudah Gauri lalui besok adalah Ujian Nasional untuk terakhir kali menentuikan langkah ke jenjang selanjutnya. Suka duka membuat Gauri harus berusaha bertahan walau banyak yang bully dia.

Mau bagaimana lagi, Gauri juga masih ingin meneruskan SMA nya berharap bisa mendapatkan sekolah di Jakarta,yah setelah mendapat pemberitahuan dari guru kalau ada beasiswa untuk murid ke Jakarta, Gauri tidak ingin menjadi beban bagi Bundanya.

Perlakuan yang Danu tunjukkan sekarang entah kenapa membuat Gauri asing padahal dulu dekat. Apalagi sekarang abangnya harus bekerja part time untuk membantu membayar apartemen Tara. Satu minggu yang lalu Tara memang pindah dengan alasan tidak enak jika selalu merepotkan.

Dan juga Bundanya sedikit menjauh, sebenarnya apa salah Gauri ia tidak tahu apa-apa. Ia juga sadar dimana tempatnya berada. Walau hanya masalah sepele tapi kenapa beberapa orang selalu memandang dari covernya.

Terkadang kita memang dekat tapi berasa jauh seperti tidak dianggap. Memang Gauri mudah insecure, apalagi berada dilingkungan yang selalu memojokkannya. Ia memang diam tidak melawan menahan rasa sakitnya sendiri.

Ujian Nasional telah selesai dalam beberapa hari, di sekolah SMP Kenanga memang mengadakan acara promnight, anggaplah seperti SMA tapi itulah usulan dari beberapa siswa yang dipilih melalui votting.

Gauri ingin datang tapi dengan siapa? Ia seperti sendirian. Mungkin ia akan memutuskan untuk menonton dari jauh saja. Acara promnight berbeda dengan pembagian hadiah karena ini khusus untuk berfoto mengabadikan kenangan. Masa SMP masa menuju remaja masa yang penuh penentuan.

Tapi tidak untuk Gauri ia berusaha menelan pahit-pahit ketika Bunda-nya mulai mengacuhkannya. Ia diam untuk acara tersebut, bagi Gauri memang tidak penting karena ia berpikir hanya untuk menghabiskan uang. Ia akan membeli barang yang benar-benar dibutuhkan jika barang itu tidak penting maka Gauri tidak akan membelinya.

Danu yang tengah bersiap-siap untukn acara tersebut. Samar-samar ia bisa mendengar sebuah percakapan.

"Bang nanti pulangnya jangan malem-malem bahaya." Peringat Bunda menatap putra nya dengan penuh perhatian, tidak seperti hubungan Gauri yang merenggang karena ia ketahuan mencuri uang milik Bunda-nya. Semenjak kejadian itu, Bunda Leta hanya berbicara ketika dibutuhkannya saja. Jika tidak hanya didiamkan, bahkan Gauri sungkan untuk makan, terkadang ia hanya makan satu kali sehari, kalau tidak mungkin diganjal dengan air putih. Memang ketika Gauri datang untuk makan dimeja makan Bunda Leta dan Danu selalu berpura-pura seolah telah selesai padahal makanan yang tersedia masih banyak.

Kamarnya juga dipindahkan di dekat gudang. Mengapa bisa terdengar suara Bunda-nya. Yah karena ia menguping.

"Iya Bunda-ku sayang."

Cup

Danu mengecup kening Bunda-nya sudah lama Gauri tidak merasakan hal itu memang simple tapi berpengaruh bagi Gauri yang memiliki hati yang kecil. Tak tahan melihat pemandangan itu ia segera pergi dari tempat itu dan pergi kekamarnya.

Gauri telah mempunyai ide bagaimana jika ia mengikuti abangnya untuk melihat acara promnight, daripada berdiam diri dirumah. Mata Gauri berbinar ketika menemukan ide tersebut. Ia segera bersiap-siap memakai hoddie hitam dan celana panjang putih yah memang tidak seperti teman-temannya yang mungkin akan memakai dress atau gaun yang mahal dengan harga tinggi selangit.

Ia segera memesan gojek dan berruntung datang tepat waktu ia mengikuti dengan arah yang berbeda supaya abangnya tidak curiga.

Gauri telah sampai di dekat sekolah, ia mengendap-endap agar tidak terlihat oleh orang lain. Ia segera pergi ke rooftop yang jarang ditempati mungkin ditempat itu ia bisa melihat indahnya promnight malam ini. Bagi Gauri acaranya cukup besar, dan juga banyak yang usia diatas Gauri memakai gaun indah tentunya cantik dan juga para lelaki memakai tuxedo. Aneka tuxedo menyapa mata Gauri. Ia mengintip dari celah jendela supaya tidak ada yang menyadari dirinya.