19. SAKIT

37 13 0
                                    

Selamat Membaca
🎈🎈🎈


Sama seperti hari sebelumnya ia sendirian sekarang istirahat pertama yang akan dinikmati oleh murid-murid. Malah menjadi tempat Gauri untuk bersedih, Sherly pergi bersama Cantika dan juga teman nya. bedanya kali ini Sherly tidak memperdulikan Gauri lagi.

Ia seperti menjauhi Gauri, entah apa kesalahan Gauri ia tidak tahu. Tapi mengapa Gauri merasa sendiri. Mungkin memang benar dirasa Sherly telah menemukan teman yang setara dengan nya yang sederajat dan sama cantik dengan nya.

Tidak seperti Gauri yang hanya biasa saja bedanya Gauri hanya mengandalkan otak saja. Mungkin teman Sherly yang sekarang lebih mengerti dirinya. Gauri tetap makan bekal buatan Bunda dan dalam kesendirian.

Dengar-dengar Ryden telah mengumumkan kalau ia dan Bella telah mempublikasikan hubungan mereka dan yah seperti biasa jika Most wanted dengan Most Wanted disatukan maka terjadi kehebohan bahkan ke sekolah lain tahu, Gauri hanya tersenyum sendu, permainan telah diakhiri dan Ryden telah mematahkan hatinya tapi seperti kata Edsel Gauri tidak boleh menunjukkan kelemahan nya dihadapan orang lain.
Banyak sindiran dari teman sekelasnya sejak Sherly mulai menjauh darinya, mungkin itu hanya perasaan Gauri saja. Tapi benar sekarang mereka jarang berkomunikasi kecuali Gauri yang memulai, itupun hanya dibalas singkat oleh Sherly.

“Mungkin Sherly sedang badmood aja.” Ujar Gauri positive thinking, lalu melanjutkan makan nya yang tertunda.

🎈🎈🎈

Hari- hari yang Ryden jalani entah kenapa terasa biasa saja, walaupun bersama Bella, ia memang sudah menginginkan hubungan dengan Bella dipublikasikan. Tapi sekarang terasa biasa saja. Tidak ada yang istimewa.

Dihari secerah awan ini, badan Ryden agak panas.

“Pusing banget idup gue dah.”

“Apa gue telpon Bella aja ya?” Ryden berjalan dengan sempoyongan mengambil ponsel yang tergeletak sia embarangan disofa, mencari nomor dan menghubungi nomor yang disematkan di chatnya. Menempati posisi teratas dichat dan diHATI.

“Bel  kamu bisa datang ke apart aku?” Tanya Ryden.

“Oh sayang, kayaknya gak bisa deh aku ada kerja kelompok dirumah temen aku.”

“Siapa?”

“Gengku lah.”

“Gak ada cowok kan?”

“Gak”

“Yakin?”

“Seribu persen yakin deh.”

“Oke hati-hati ya.”

“Bye love you.”

“More.”

Sambungan telepon terputus, Ryden menghela nafas kasar, bingung kemana. Nomor yang ia simpan cuman geng sama nomor Bella. Tapi tunggu, tunggu Ryden membuka nomor yang ia arsip. Ternyata dia Gauri. Sudah lama sejak putus ia tidak menghubunginya.

Ia ragu tapi keadaan sedang genting. Ryden memang tidak enak badan, dengan gerakan ragu ia menghubungi nomor itu dan saat sambungan ketiga sudah diterima.

“Halo, siapa ya?” suara yang tak lama berjumpa dengan nya. Oh apakah Gauri tidak menyimpan nomor telponnya kenapa perasaanya mendadak jadi marah?

“Ekhem, bisa lo ke apart gue?”

“Gak, aku sibuk.”

Tuuut tuut tuut

“Shit!”

🎈🎈🎈

Ryden&Gauri💫 (ON GOING) Where stories live. Discover now