29. KEJUTAN

39 5 0
                                    

Jangan lupa sebelum baca vote dulu yaa!

🔥🔥🔥

Hal yang paling tidak disukai oleh Hanisha adalah keribetan apalagi kerempongan padahal sendiri ia ribet sendiri. Sepertinya kita harus bersabar menghadapi mahkluk satu ini.

Terlihat seorang gadis dengan dua kepangan cantik dirambutnya, membuat dirinya semakin imut. Gentala dan Hanisha makan berdua di ruang makan, ya iyalah masa dikebon.

"Dek, nanti kamu ubah gaya bahasa kamu deh di sekolah, biar gaul."

"Diubah."

"Iya, biasanya anak sini kalo ngomong pake gue, lo. Gue artinya aku terus Lo artinya kamu."

"Gue-Lo? Oke deh nanti gue coba."

"Nah inikan baru cantik."

"Sorry ya kakakku sayang, gue emang cantik dari lahir."

"Iya deh, daripada nanti nangis." Raut wajah Hanisha mulai masam.

Tak lama mereka kesekolah, sekolahnya memang luas berstandar internasional membuat daya saing prestasi dan ke-hits-an semakin merebak. Tak ayal Hanisha bisa masuk, orang pintar kan bebas.

Tak ada kejadian tabrak jatuh seperti adegan dunia orenye. Tak ada yang menarik untuk dibahas selama Hanisha untuk pertama kali menginjakkan kakinya disini. Semuanya biasa saja, hanya saja beberapa orang yang mengenal dirinya di tiktok membuat ia harus menjadi korban foto.

Selama satu bulan ini, Hanisha selalu memilih jalan aman, biarlah anak hits yang menguasai. Asal tidak mengganggu ketenangan nya itu tidak masalah.

Teman? Hanisha ragu akan hal itu, ia hanya sekelas bersama kakaknya Gentala, kemana-mana juga dengan Gentala, ada yang mengira kalau mereka adalah sepasang kekasih. Sungguh tidak habis pikir dengan mereka. Biarkanlah.

Saat ini mereka berdua sedang makan dikantin. Ditemani dengan obrolan biar gak bosen yang baca.

"Dek, lo ikutin instagram sekolah ini gak?"

"Kayaknya enggak deh." Sahut Hanisha disela-sela makannya.

"Ikutin aja, beritanya banyak yang hot. Nyesel deh kalau lo gak ngikutin."

"Iyah nanti. Emangnya beritanya apaan?"

"Nih ya gue kasih tau. Lo tau anak hits disekolah ini. Mereka itu berjumlah 7 katanya ganteng-ganteng."

"Terus?"

"Yaudah sih gitu aja. Apa lo mau cari pacar?"

"Enggak deh. Makasih"

Akhirnya mereka berdua sudah selesai makan. Tapi tidak bagi Hanisha yang masih membawa jus juga bermain ponsel sambil berjalan. Ia tidak bersama Gentala yang mengurusi ekstra teaternya.

Tak disangka tiba-tiba

Bruk!

"Astaga, jatuh." Tanpa sengaja Hanisha menabrak seorang laki-laki.

"Eh, sorry, sorry." Hanisha segera mengambil tisu disaku roknya dan membersihkan seragam identitas sekolah orang yang ia tabrak.

Tapi tangannya dicekal,"Gak perlu!" Ketusnya.

Hanisha berhenti membersihkan dan mulai menatap orang yang ditabraknya, orang itu memang tinggi. Jika Hanisha ingin melihatnya ia harus mendongak tingginya dengan lelaki itu hanya sebatas dada.

Ketika mata hitam Hanisha melihat lelaki itu, kilasan memori tidak mengenakkan berputar diotaknya. Mereka berdua saling bertatapan.

Hanisha berganti wajah datar dan segera melepaskan cekalan lelaki itu,

"Gauri?"

"Maaf, tapi gue Hanisha bukan Gauri. Permisi." Tanpa menunggu jawaban lelaki itu ia segera berlalu.

-

Hanisha merutuki dirinya, bagaimana ia bisa bertemu dengannya secepat ini? Yah mungkin ini yang harus dilalui, tak ada salahnya untuk bermain-main dengannya sebentar. Ah tidak seru!

Baiklah jika maunya seperti ini, sebaiknya ia harus mempersiapkan strategi yang tepat. Sudahlah lupakan tidak penting!

Hanisha segera duduk dibangkunya sambil scroll tiktok. Tapi ada siswi yang duduk dikursi sampingnya tanpa ia sadari.

"Hai, kenalan dong sama gue, Amel." Amel mengulurkan tangan sebagai tanda perkenalan tapi Hanisha hanya menatapnya dan kembali fokus pada ponselnya.

Melihat itu, Amel masih tersenyum lebar dan kembali berbicara.

"Eh, lo suka sama Drakor enggak?"

"Gue suka banget, kapan-kapan boleh dong nonton drakor bareng."

"Lo suka makanan pedes atau manis?"

"Kalo gue sih suka sama yang manis soalnya sama kayak muka gue."

"Lo jawab dong."

Berbagai celotehan Amel, tidak digubris sama sekali oleh Hanisha. Ia hanya menganggapnya radio rusak.

Tak lama kemudian datanglah seorang cowok tegap

"Minggir sono lo Mel." Usir Gentala. Melihat Gentala menatapnya tajam ia segera pergi begitu saja.

"Udah lama?" Hanisha hanya mengangguk dan segera menyenderkan kepalanya di bahu Gentala. Pantes dianggep pacaran orang tingkahnya kek gitu ihh iri kan gue.

Gentala hanya terkekeh dan mengelus dahi Hanisha dengan sayang. Hanisha memang paling ngantuk kalau ia dielus didahinya apalagi ada orang atau guling yang bisa dipeluk.

"Kak, guru pada kemana sih?"

"Rapat kali." Ucap asal Gentala. Jangan pikir ia tahu segalanya kayak cowok wattpad. Males lah!

"Ngantuk gue lama-lama. Hoaam." Dengan sigap tangan Gentala segera menutup mulut Hanisha yang mulai melebar.

"Heh, kalo ngantuk ditutup gimana kalo ada laler!"

"Au ah. Mau tidor. Bye muah."

Hanisha mengecup pipi Gentala dan segera tidur dengan menelungkupkan tangannya dimeja. Semua murid dikelas yang melihat interaksi mereka hanya bergumam.

Fix! Pasti mereka pacaran.

-

Hal yang membosankan bagi Hanisha adalah ia malah diundang keacara Talkshow. Sebenarnya kemarin ia ditawari cuman yah ia menolak. Di Indonesia niatnya mau berhenti sementara ke TV malah diundang.

Dan yang paling kalian harus ketahui dalang semua ini adalah Gentala, ia malah menyetujui tawaran dari produser film itu. Memang!

"Udah deh adekku jangan cemberut gitu make upnya nanti luntur." Perasaan gak pakai air teori mana bisa luntur?"

"Hm."

"Nanti aku jajanin make up baru deh."

"Uangnya juga dari gue Kak." Sinis Hanisha, Gentala hanya meringis menggaruk tengkuknya pelan.

"Gak apa-apa dek, nanti gue kasih permen kaki lima ratusan kalo gitu."

"Serah kakak deh."

"Nah gitu dong senyumnya mana?"

"Nyungslep ditong sampah!" ketus Hanisha.

-

Rabu, 18 Mei 2022

Ryden&Gauri💫 (ON GOING) Where stories live. Discover now