5. LUKA

46 14 1
                                    

Halo hai semuanya Author dah balik nih. Setelah hibernasi beberapa hari akhirnya updet juga.
Eh btw, aku ubah judulnya dari "RYGA💫" menjadi "Ryden&Gauri💫" karena apa?
Karena aku takutnya direport padahal ini ceritanya aku asli pemikiranku.
Dari awal aku udah perkirain yang pakek judul itu gak ada eh ternyata setelah beberapa hari aku post sama aku cari di pencarian mah adaa. Pokoknya udah fix aku ganti
Siplah... 😂

Selamat Membaca

🎈🎈🎈

Gauri tidur meringkuk dikasur, dengan mata sembabnya. Seseorang datang pelan-pelan untuk ke kamar Gauri, “Maafin bang Caka ya dek.” Lirih Rezi sembari mengecup kening Gauri. Setelah itu Rezi keluar dari kamar Gauri.

Di pagi hari Gauri bangun pagi-pagi untuk menyiapkan makanan kesukaan bang Caka nasi goreng sosis telur mata sapi, bersama kak Iva dan Bunda tentunya.

“Mbak nanti jangan bilang sama bang Caka kalau aku yang masak ini ya mbak, bilang aja Bunda yang masak .” Bisik Gauri, sedangkan Iva hanya terseyum sendu. Sedangkan Bunda yang sedari tadi mendengarnya, sedih karena hubungan mereka belum juga membaik setelah kejadian itu. Setelah itu Gauri menyiapkan alat makan di meja.

Setelah selesai memasak dan menata peralatan makanan di meja. Mereka semua mengobrol santai sedangkan Gauri hanya diam saja.

“Bun, nasi gorengnya enak banget Bun, Bunda yang masak ya?” tanya Caka sambil menatap Bunda.

Gauri menatap Bunda memelas seolah berkata iyain Bun , Bunda yang ditatap seperti itu hanya menghela nafas dan mengangguk untuk menyetujuinya.

“Bunda memang yang terbaik.” Puji Caka pada Bunda sambil memberi dua ibu jari.

Bagiku melihat abang Caka tersenyum itu aku sangat bahagia, walaupun dia selalu menganggapku tidak ada. Itu lebih dari cukup.

Setelah itu mereka mulai mengobrol santai kecuali Danu dan Gauri yang terdiam sedari tadi. Setelah selesai makan mereka semua bersiap, ada yang sekolah, ada yang bekerja. Waktu itu Bunda ingin bekerja tapi dilarang oleh abang-abang Gauri.

Setelah selesai bersiap Gauri dan Danu pergi berangkat sekolah dengan jalan kaki tentunya. Beberapa menit kemudian mereka telah sampai di sekolah mereka. Saat ini adalah hari terakhir mereka sekolah sebelum hari libur, jadi saat jam pelajaran banyak yang kosong. Dikelas 9B menjadi surga favoritnya anak-anak.

Ada yang mabar, ada yang nonton drakor Sherly contohnya, ada yang gosip ria, ada yang nyanyi-nyanyi gak jelas tentunya. Yah itulah kondisi murid 9B jika terjadi jam kosong keluar tuh tidak tapi ya mereka ramai dikelas.

Sedangkan Gauri hanya belajar dan latihan soal untuk lomba olimpiade fisika , tanpa disadari Gauri ada seseorang yang duduk didepan Gauri memperhatikan dengan menopang dagunya. Orang itu tentu adalah Ryden si ketua geng pembully disekolah.

“Serius amat neng.” Sapa Ryden.

Gauri yang merasa dekat dengan suara itu langsung mendongak, tanpa disadari bulir keringat menetes dari dahinya.

“Adda appa ka…k” gugup Gauri sambil menunduk.

“Lo udah makan belum?” Gauri yang ditanya hanya menganggukkan kepalanya. Helaan nafas kecewa terdengar dari Ryden.

“Padahal gue udah bawain bekal nih.”
Akupun hanya diam sambil melanjutkan mengerjakan soal, Ryden yang merasa terabaikan langsung merebut buku yang sedang dikerjakan Gauri. Sebenarnya Gauri ingin mengambilnya tapi ia masih takut, lalu Gauri mengambil buku yang ada di laci mejanya dan mulai membacanya.

Ryden&Gauri💫 (ON GOING) Where stories live. Discover now