32. Gadis Taruhan

925 51 32
                                    

Warning!
15+
Sangat sensitif!
Terdapat adegan kekerasan dan tidak untuk ditiru!

.
.
Luvia mengerjapkan mata berkali-kali, tetap saja yang dia lihat gelap. Ingin mengusap mata, tangannya sulit untuk diambil.

Sulit diambil?

Tangannya diikat kuat bersama badan dan kakinya. Dia juga tidak bisa berteriak meminta tolong. Mulutnya dilakban kuat.

Luvia menangis. Dia ketakutan, gelap, sendirian, dan ikat. Luvia tidak tahu apa yang terjadi, kenapa dia bisa berada ditempat ini? Dimana ini?

Ditengah ketakutan Luvia, datanglah seseorang dibalik pintu dengan pakaian hitam serta topi dikepalanya.

Cowok itu mendekat dan Luvia semakin ketakutan.

"Gadis cantik. Tapi, sayangnya terlalu polos." Ujar cowok berbaju hitam hitam mencekal dagu Luvia.

Luvia tidak bisa memberontak, bergerak saja dia susah.

"Aemm aemmm em!" Hanya itu suara yang bisa Luvia keluarkan.

Cowok itu melepas topi, menatap Luvia dengan senyum miring.

"Lo bicara apa sih? Gue gak paham." Membuang dagu Luvia kasar.

Luvia membulatkan mata mengetahui siapa pria yang berbaju hitam tersebut. Benar, orang sama bertanding balapan dengan Aldi dan pria tersebut yang diberi amanah untuk menjaga Luvia saat Aldi pergi tadi.

Namanya sempat dia ketahui adalah Rio hanya itu yang diingat Luvia, setelahnya dia sudah tidak ingat apa apa lagi.

Tangan keker Rio merambat di sisi pipi Luvia dan membuka lakban kasar.

Brekk!

-

Aw!

"Lepasin aku! Aku gak mau ada di sini!" Teriak Luvia mencoba memberontak.

Rio berdiri, "Tapi, lo disini."

Dia nerjalan menuju pintu dan menguncinya, sekarang hanya ada Luvia dan Rio didalam ruangan. Tidak ada yang akan menganggu kesenangan Rio malam ini.

"Kamu siapa? Kenapa kamu culik aku? Bukannya kamu tadi yang diminta Aldi untuk menjagaku?" Luvia butuh penjelasan.

Rio mendekat, perlahan melepas ikatan yang ada di tangan Luvia, "Gue tidak menculik lo. Tapi, lo sendiri yang datang ke gue."

"Ini gak boleh gue sia-siakan gitu aja. Cewek manis!" Mencolek pipi Luvia dan beralih membuka ikatan kaki Luvia.

Luvia membuang muka, dia cuek dengan godaan Rio. Setelah semua ikatan terlepas, Luvia berlari ke pintu kamar.

Pintunya sudah Rio kunci, Luvia kesal pintunya tidak bisa di buka, Luvia menggedor gedor pintu itu. Tapi, tetap aja tidak ada yang membukakan pintu itu dari luar.

"Kamu siapa? Aku gak kenal sama kamu! Dimana Aldi?!"

"ALDIII! TOLONGIN AKUUU!!" Teriak Luvia mencari pertolongan kepada pacarnya.

Cowok itu mendekati Luvia, "Cewek yang benar-baner polos. Dia yang buat lo ada di sini, masih aja minta bantuan ke dia."

Luvia terkejut, "Maksud kamu apa?!"

Rio menghimpit tubuh Luvia, dia berusaha menatap mata gadis itu. Luvia tidak mau ditatap, sebisa mungkin dia menghindar.

"Lo gak tahu? Lo dijadikan Taruhan oleh pacar lo yang bernama Aldi itu." Jelas Rio santai.

Taruhan [END]Where stories live. Discover now