21. Kolam Rahasia

1.1K 76 48
                                    

"Jangan sekali kali memaksakan sebuah firasat. Akibatnya sangat fatal."

>Raden<

***

Warning....
Terbesit adekan 17+

"Tersenyumnya! Setelah ini jangan harap lo bisa melakukannya kembali." Kata seseorang dingin dari belakang.

Luvia membeku. Perlahan dia membalikkan tubuh, berharap melihat sosok tersebut. Dia melihat jaket kulit dengan bandana hitam menutupi wajahnya.

"Cowok pemberani, apakah itu kamu?" Harap Luvia dalam hati.

Belum 180° Luvia membalikkan badan dia terhuyung menuju kolam renang.

CBYURR!!

Orang itu mendorong Luvia ke kolam renang.

"Tolon."

"Aaaopp!"

"Long!"

"La! Den! To! Lon!"

Teriak Luvia tertahan air dengan tangan yang melambai ke permukaan.

Air kolam berlomba lomba masuk ke mulutnya, seketika di sisi kolam ramai mendengar suara ceburan.

Raden dkk terkejut, para tamu berlari menuju kolam renang. Raden ingat Luvia yang malam ini dalam keadaan bahaya.

Dia berlari menuju kolam, memeriksa apakah Luvia baik-baik saja atau sebaliknya.

Raden membelah kerumunan dengan kasar, mendorong orang menghalangi jalan untuk melihat ke tempat kejadian.

Dilihatnya seorang gadis yang melambaikan tangan lambat dan mulai tidak terlihat dari permukaan.

Tanpa basi basi Raden menyemburkan dirinya ke kolam untuk menolong sosok yang dia cari saat pesta dansa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tanpa basi basi Raden menyemburkan dirinya ke kolam untuk menolong sosok yang dia cari saat pesta dansa.

Luvia sudah tidak kuat, begitu banyak air yang dia telan, badannya lemas, gerakannya melemah dan semakin ke dasar kolam.

Raden menenggelamkan dirinya mencari tubuh Luvia. Sesekali dia ke permukaan mengambil oksigen dan memasukkan tubuhnya ke dasar kolam.

Firasatnya benar, malam ini tidak baik untuk Luvia. Kenapa dia tidak membawa pulang? Kenapa dia memaksa firasatnya untuk berfikiran Luvia akan baik-baik saja.

Akibatnya akan seperti ini.

Tidak ada gunanya untuk menyesal, bagaimana pun ini sudah terjadi.

Raden menemukan tubuh Luvia yang. Gadis itu tidak berdaya.

Di tangkapnya tubuh kecil itu, dilihat wajah Luvia. Wajah yang sangat berbeda dengan wajah bidadari tak bersayap di lantai dansa, kini hanya putih pucat.

Taruhan [END]Where stories live. Discover now