23. Salah Paham

1K 77 36
                                    

"Ikut gue!"

Raden menarik Luvia pergi dan terlepas dari cangkupan Reza yang ada sudah lancang memegang pipi Luvia, Raden tidak terima.

Amarah Raden melihat kedekatan Luvia dengan Reza sudah tidak bisa di tahan lagi.

Sesampainya dirooffop, Raden menghimpit Luvia di tembok.

"Kenapa lo diam aja di perlakuan seperti itu sama Reza?!" Karena Raden pikir Reza ingin mencium Luvia.

"Atau dasarnya lo cewek murahan-"

Plak!

Luvia menampar pipi Raden sampai menoleh ke samping. "Lo kira gue cewek apaan?!"

"Lo terlalu mudah di ajak sama cowok."

"Bermesra-mesraan sama cowok lain di depan gue. Lo gak menghargai hubungan kita? Kita pacaran, Via! Gue cowok lo!" Kata Raden mendekat.

Luvia mendorong, "Cowok gue lo bilang?!"

"Cowok mana yang tega menurunkan ceweknya di pinggir jalan lalu meninggalkannya tanpa kembali lagi?! Itu yang lo sebut dengan cowok gue?!" Gadis itu menangis di hadapan Raden, dia sangat kecewa dengan kelakuannya.

"Lo salah paham, bukan gitu maksud gue." Kata Raden lirih.

"Gue emang gak tahu maksud lo, yang jelas lo membuang gue di pinggir jalan seperti sampah yang sudah tidak ada gunanya lagi." Kata Luvia dengan nada kecewa.

"Untung ada Reza yang baik hati menawarkan gue tumpangan untuk berangkat sekolah." Jelas Luvia menghapus kasar air matanya.

Raden tidak percaya, "Gue minta lo jauhi Reza. Lo belum tahu sifat sebenarnya dari dia."

"Sifat sebenarnya dari Reza itu orangnya sangat baik, ramah, apalagi ke gue." Pendapat Luvia.

"Dia brengsek, Vi!"

"Lo yang lebih brengsek dari dia!"

Luvia capek, dia sudah muak melihat wajah Raden.

"Gue kecewa sama lo, Raden." Kata Luvia meninggalkan Raden.

Tanpa disadari oleh mereka, di balik tembok yang lain ada seseorang yang memperhatikan mereka sejak tadi.

Orang itu juga memakai seragam yang sama dengan mereka dan tersenyum jahat lalu dia mengelurkan ponsel menghubungi seseorang.

"Kerja kalian sangat bagus, gue suka!" Katanya menutup panggilan dan pergi dari sana sebelum ketahuan.

Pikiran Raden terkecamuk, hatinya sakit mendengar perkataan Luvia yang bilang kalau dirinya lebih brengsek dari Reza

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pikiran Raden terkecamuk, hatinya sakit mendengar perkataan Luvia yang bilang kalau dirinya lebih brengsek dari Reza.

"Gue gak mau lo dekat dengan dia, Vi. Dia gak sebaik apa yang lo kira. Dia bersikap manis ke lo cuma dari luarnya saja, di dalamnya dia lebih brengsek dari gue, Vi."

Taruhan [END]Where stories live. Discover now