Taruhan [END]

26. Gangster

"Perempuan itu adalah makhluk astral berwajah cantik yang tugasnya membuat nyaman sesaat setelah itu pergi dengan sejuta kekecewaan."

>Raden<

***

.
.
Kejadian sebelum balapan 2 tahun yang lalu...

"KITA PUTUS!"

Raden menggaruk kepala kasar, dia bener bener tidak abis pikir dengan jalan pikiran seorang wanita, kenapa mereka selalu membuatnya sakit hati?

Datang hanya sesaat untuk membuat nyaman lalu meninggalkan dengan jutaan kekecewaan.

Kenapa harus seperti ini? Kenapa tuhan tidak pernah membuat kisah akhir dengan perempuan menjadi baik?

Kenapa juga harus dirinya?

Dulu Raden pernah menerima akhir dalam hidupnya bersama perempuan yang sangat dia cintai, tidak ada duanya di dunia ini. Biasa dipanggil Mama.

Mama Raden meninggalkannya tanpa alasan dan beberapa masalah dan argumen yang berbeda membuat dia tidak mengerti kebenaran yang sesungguhnya.

Dia hanya tahu Mamanya dikabarkan meninggal akibat kecelakan maut yang menimpa keluarganya.

Tapi Raden masih belum percaya kalau Mama telah meninggal, masih ada sesuatu yang membuat hatinya merasa sosok Mama masih hidup.

Raden butuh penjelasan.

Sekarang dia juga mendapatkan akhir yang lebih menyakitkan dari pada itu, di tinggalkan oleh cinta pertamannya dengan teman satu sekolahannya, ralat bukan teman tapi musuh karena Reza adalah bagian dari Gang Zeon yang di ketuai oleh Aldi.

Perempuan itu adalah makhluk astral berwajah cantik yang tugasnya membuat nyaman sesaat lalu pergi dengan sejuta kekecewaan.

Seperti kopi Luwak White Coffe. Kopi nikmat bikin nyaman, ujungnya meninggalakan.

Raden melajukan motor cepat untuk pelampiasan. Banyak tlakson dibunyikan menandakan mereka tidak nyaman dengan Raden yang ugal-ugalan. Itu tidak meruntuhkan niat Raden untuk memelankan, justru menambah kecepatannya, menyalip kendaraan dengan gila.

Melajukan motor bukan ke rumah mewah melainkan ke tempat yang agak jauh dari jalan raya namun masih ramai. Bangunan yang gelap, berantakan, di tambah banyak motor yang terparkir acak.

Di luar bangunan itu sangat sepi, orang beranggapan tempat ini sudah tidak di gunakan lagi. Tapi, di dalamnya sangat ramai.

Banyak remaja sedang nongkrong, Push Rank, mengobrol santai di temani dengan berbagai cemilan, minuman ringan dan tentu saja banyak sekali rokok pak-pakan.

Tempat itu adalah salah satu Bace Camp sebuah kumpulan anak gang motor yang cukup terkenal di ibu kota.

Gang Quer itulah nama kumpulan anak muda bermotor diketuai oleh Raden.

Gang itu terdiri beberapa remaja SMA maupun SMK. Sebagian besar anggotanya adalah sahabatnya sendiri di SMA Herbert.

Geng itu terkenal dengan anggota yang sangat tampan, selalu bersikap dewasa, sangatlah ramah kepada semua orang dan juga tidak pernah mencari keributan, justru mereka yang menciptakan suasana tentram di tengah masyarakat.

Gang itu juga tidak banyak tingkah seperti Gangster lainnya yang mabok, judi, buat onar, main cewek. Hanya saja mereka sering menjadi peserta balapan liar.

Mereka mengikuti balapan liar untuk mencari uang, nanti akan diberikan kepada orang yang lebih membutuhkan.

Bisa menghibur, bisa juga bermanfaat bagi orang lain. Sungguh mulia bukan member Gangster tersebut.