31. Taruhan

911 51 31
                                    

2 tahun lalu...
.
.

WRENGGG!!!

-

BREMMMM!!

-

BREMM!

-

BREM!!!

Aksi Aldi dengan motor milik Rio. Rio tahu kalau dari dulu Aldi mengincar motornya, sebab itu dia mengundang Aldi untuk datang ke bace camp dan dengan senang hati Aldi menerima undangan itu.

"Mantap!"

"Motor lo benar-benar mantap! Pantesan lo dan teman-teman lo sulit untuk dikalahkan." Puji Aldi menuruni motor Rio.

"Lo apakan motor lo?" Tanya Aldi.

Rio tahu kenapa Aldi menayakan hal itu, agar dia bisa membuat motornya sama seperti motornya itu.

"Lo tidak perlu repot-repot buat motor lo sama punya gue." Kata Rio berdiri menuju motornya.

Aldi tidak mengerti maksudnya, "Apa maksud lo?"

Rio melempar kunci motornya ke arah Aldi, "Motor ini akan jadi milik lo!"

"Asal lo bisa mengalahkan gue dibalapan besok malam." Pinta Rio dengan senyum miringnya.

Aldi terkejut, "Kenapa lo tiba-tiba mengajak gue balapan?"

Rio tertawa, "Yah! Tidak seru kalau Raja Jalanan tidak pernah balapan. Untuk itu, dimalam pertama gue memulai balapan lagi gue ingin lo yang mengalahkan gue."

Aldi berdiri, "Apa yang kamu mau jika gue kalah?"

Rio mendekat, memasukan kedua tangnnya ke saku samping celana, "Tidak terlalu sulit."

"Gue ingin cewek lo!"

Mata Aldi membulat, "Apa?!"

"Tenang Bro! Tenang." Rio mencoba menengkan Aldi.

"Gue baru mulai balapan besok dari beberapa tahun yang lalu. Kesempatan lo memang itu sangat banyak."

"Mana mungkin gue menang setelah beberapa tahun fakum." Lanjut Rio.

Aldi terdiam, memikirkan perkataan Rio serta melogika perkataan serta keadaan yang sedang terjadi. Apa yang dikata Rio benar, mungkin Rio memang ingin memberikan motor itu atau motor iru sudah tidak dia gunakan lagi.

Rio tersenyum jahat, "Gimana?"

"Gue dengan motor gue! Lo dengan cewek lo!"

"Deal?!"

Aldi menatap tangan Rio, lalu menatap wajah Rio lalu menjabat tangannya mantap.

"DEAL!"

***

A

ldi melepas helm, dia mencengkeram kerah Rio, "Gue belum kalah!!"

"Kenyataannya lo kalah dari gue." Rio santai.

Nafas Aldi menggebu tidak terima dia kalah balapan dengan ketua Gang Fhere, dia yakin Rio main curang.

Rio tersenyum meremehkan, "Kurang jelas apa sih? Jelas-jelas lo kalah dari gue. Lo lemah. Lambat!"

"Gue tidak lambat! Anjing!!" Umpat Aldi tidak terima.

"Sudahlah. Sekarang mana Taruhan gue?." Pinta Rio tersenyum jahat.

Taruhan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang