37. Pengkhianatan

2.3K 364 91
                                    

[Lelucon di atas cinta!]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[Lelucon di atas cinta!]

———————————

Hari Senin, di mana semua murid SMA Angkasa tengah melakukan upacara bendera. Semuanya berbaris dengan rapi dan menjalankan upacara dengan khidmat, walaupun sang surya terus menyorot begitu panas.

Semua murid mulai merasa sangat lelah, saat salah satu guru mencoba memberikan amanat pada seluruh muridnya. Pasalnya, guru itu terus menyampaikan amanatnya sangat panjang dan lama. Membuat mereka yang mendengarnya sangat kesal. Begitulah, saat guru killer memberikan amanat.

“Sil, Indonesia di nyatakan merdeka waktu kapan?” tanya Kayra berbisik pada Asyilla yang berbaris di depannya.

“Tanggal 17 Agustus 1945, tepatnya hari Jumat.”

“Kalau merdekanya hari Jumat, kenapa upacara di lakukan setiap hari Senin?!” ucap Kayra sedikit bertanya.

“Lo nambah beban pikiran gue aja, Kay. Udah deh, lebih baik lo diem aja, dan ikuti upacara ini sampai selesai.” Kayra hanya terkekeh dengan jawaban Asyilla. Gadis itu langsung diam, dan mengikuti upacara kembali.

Satu jam sudah mereka berdiri di lapangan. Akhirnya, upacara itu telah selesai. Semuanya langsung membubarkan diri dari barisan. Ada yang menuju kelas, toilet, maupun kantin. Karena masih ada waktu 10 menit untuk mereka beristirahat terlebih dahulu.

“Kantin yuk! Gue haus banget gile,” ajak Kayra pada teman-temannya.

“Iya nih, gue juga haus ... haus kasih sayang,” tukas Asyilla memegang tenggorokannya yang kering.

“Bucin bego!” celetuk Andre, malas.

Ketiganya berjalan menuju area kantin. Sepasang matanya mencoba mengedarkan untuk mencari tempat yang kosong. Pucuk di cinta, ulam pun tiba. Asyilla menemukan tempat yang kosong di sebelah pojok. Tentu saja, pikirannya jadi teringat pada teman-temannya yang berada di Bandung.

“Mang, es teh jus 3, ya!” pekik Asyilla lantang membuat seisi kantin menengok pada Asyilla.

“Sisil Sayang, sekolahan elite kaya gini mana ada es teh jus,” geram Kayra temannya.

“Sejak kapan lo minum yang begituan?” tanya Andre menatap Asyilla lamat-lamat.

“Pas di Bandung, gue sering minum es itu. Kata Ogi ... walaupun kita kaya, jangan suka buang-buang duit, jadi human harus berhemat,” jelas Asyilla membuat teman-temannya menganga.

Switched Souls - Asyilla & Atta (Tamat)Where stories live. Discover now