51. Exchange of Souls

2.7K 451 49
                                    

Aku tak punya kuasa untuk membenarkan perkataanku. Aku terlalu di pandang hina, oleh sebuah kemunafikan yang merajalela.

—Asyilla Maharani Carroline—

[Aku putri kecil Mamah]

———————

“Asyilla?!”

Gadis itu sedikit meringis kesakitan, dan membuka matanya menatap orang-orang yang mengelilingi brankarnya. Kenapa ia bisa ada di sini? Ia mencoba mengingat kejadian yang sudah menimpanya. Dan ia baru ingat, kalau ia sempat mengalami kecelakaan.

“Akhirnya kamu sudah sadar, Sayang. Mamah khawatir sekali sama kamu, Asyilla,” lirih Intan dan mengusap lembut rambut putrinya.

“A-Asyilla?!” batin gadis itu terheran. “Kenapa dirinya di panggil Asyilla sekarang? Atau jangan-jangan, jiwanya kembali tertukar?!”

“Syill, maafkan kita semua. Kita baru tahu, bahwa sebenarnya lo gak pernah melakukan itu. Kita terlalu percaya dengan fitnah Atta dan Aurel,” tutur Sandy merasa sangat bersalah.

“Sayang, teman-teman kamu sudah tahu kebenaran semuanya. Apa kamu mau, Papah laporkan Aurel dan Atta? Kalau Atta sudah siuman?!” ucap Bisma sedikit bertanya.

“Kalau gue ngaku kalau gue ini Atta, semuanya akan hancur. Dan jika gue melaporkan Asyilla yang kini di tubuh gue, otomatis Aurel juga kena. Enggak, gue gak boleh gegabah,” batinnya di dalam hati.

“Enggak usah, Pah. Yang terpenting mereka mau berubah, udah cukup bagi aku,” ucap Atta yang kini menjelma menjadi sosok Asyilla.

“Aww ....”

Seseorang dari brankar sebelah kiri meringis kesakitan. Aurel, gadis itu langsung menghampiri brankar itu untuk mengecek kondisi sepupunya. Tak hanya Aurel, Ogi, Kayra, dan juga Andre mencoba mengecek brankar itu yang hanya terhalang oleh sebuah tirai pembatas.

Mereka semua merasa lega, bahwa Atta dan Asyilla sudah bisa melewat masa sakitnya. Meski begitu, rasa marah mereka kepada Atta tidak bisa di ungkiri. Karena Atta, yang sudah menyebabkan mereka membenci Asyilla.

“Syukurlah, Ta, lo udah siuman. Gue khawatir banget sama lo, Ta,” ujar Aurel dengan sangat haru.

“A-Atta? Gu-gue Asyilla, bu-bukan Atta,” ucapnya sedikit terbata-bata.

Andre tersenyum miring. “Lo udah jahatin Asyilla, dan sekarang lo mau ngaku-ngaku jadi Asyilla, gitu?!”

Gadis itu terdiam, dengan rasa sakit yang menjalar di seluruh tubuhnya. Ia benar-benar tidak mengerti dengan perkataan temannya. Ia adalah Asyilla! Asyilla Maharani Carolline, si gadis tangguh yang selalu di campakkan.

“Gue Asyilla. Gue Asyilla Maharani Carolline, bukan Atta.” Gadis itu sedikit meninggikan ucapannya, membuat orang-orang yang berada di ruangan sana tampak kebingungan, dan membuka tirai pembatas itu.

Atta gelagapan, ternyata Asyilla sudah siuman. Ia tidak boleh sampai ketahuan tentang jati dirinya yang sebenarnya. Ia tidak ingin di penjara, dan ia masih ingin bersama Asegaf, apalagi saat semua orang tahu tentang kebusukannya.

“Maksud kamu apa, ngaku-ngaku anak saya? Kamu tidak lihat, di brankar sana itu Asyilla, dan kamu itu Atta. Apa kamu mengalami amnesia kembali?!” tanya Bisma dan menunjuk ke arah Brankar Atta.

Asyilla menoleh ke samping. Ia sangat terkejut, melihat tubuhnya yang terbaring di sana. Ternyata kecelakaan itu membuat jiwanya tertukar kembali dengan Atta. Ia tak mengerti tentang sebuah jalan yang tengah Tuhan kasih.

Switched Souls - Asyilla & Atta (Tamat)Where stories live. Discover now