17. Hallo KFC?!

3.5K 562 3
                                    

Memiliki sahabat yang satu frekuensi, akan lebih menyenangkan, di bandingkan mempunyai banyak teman.

—Bobrok Squad—

Sandy, Asyilla dan juga Asegaf mencoba mengunjungi rumah sakit untuk mengetahui kondisi Ata yang masih setia memejamkan matanya. Karena kabar terakhir yang mereka terima dari Intan dan Bisma, Ata masih berada di alam bawah sadarnya.

Mereka bertiga langsung memasuki ruangan itu. Dan di sana, sudah terdapat Intan dan Bisma yang tengah menjaga gadis itu. Terlihat sangat jelas dari gurat wajah mereka yang masih terlihat menampakkan kesedihan di sana. Andai mereka tahu, bahwa Asyilla—putrinya menjelma sebagai Ananta Senia Willsen.

Asegaf menatap tak percaya, saat melihat tubuh Asyilla yang terbaring koma dan sangat lemah. Matanya kini melirik pada Asyilla yang sedang berada di tubuh Ata. Namun, Asegaf masih bisa melihat sosok jiwa Asyilla yang sebenarnya. Sungguh, ini benar-benar sangat di luar nalar manusia.

Intan dan Bisma ikut mendekat pada brankar gadis itu. Matanya menatap lirih pada putrinya yang terbaring di sana. Ingin sekali Asyilla memeluk tubuh ibunya untuk menguatkan agar Intan tidak terus-terusan bersedih memikirkan dirinya. Asyilla hanya bisa bergumam di dalam hati. Mah, maafkan Asyilla.

“Bagaimana keadaan Asyilla, Tan?” Sandy mencoba bertanya pada Intan yang masih menatap ke arah putrinya sendu. Air matanya kini kembali lolos. Sakit, sekali melihat putrinya seperti itu.

Intan menggeleng lemah. “Belum ada perkembangan.”

Sandy menghela nafasnya kasar. Laki-laki itu selalu merutuki kesalahannya. Andai, kecelakaan itu tidak terjadi, mungkin semuanya tidak akan seperti ini.

Bukan hanya Sandy, Asyilla juga menatap ibunya lirih. Ingin sekali Asyilla berkata, “Mah, ini Asyilla. Gadis yang terbaring di brankar itu Ata. Jiwa kita tertukar, Mah.” Namun sayang, Asyilla tidak mampu mengatakan itu semua. Dirinya hanya bisa meratapi nasibnya sekarang. Kapan Tuhan akan mengembalikan semuanya? Asyilla sangat rindu dengan kehidupannya. Bukan kehidupan yang di jalankan dari raga orang lain.

“Tante yang sabar, ya. Insya Allah, Asyilla akan segera terbangun dari komanya,” ucap Asyilla pada Intan.

“Terima kasih, Ata,” jawab Intan tersenyum tipis. Matanya kini melirik pada Sandy. “Kayra tadi ke sini lagi menjenguk Asyilla. Dia tidak henti-hentinya menangis,” ucap Intan sedikit memberitahu pada Sandy.

“Terus, sekarang dia di mana, Tan? Kenapa dia tidak menghubungi Sandy?”

“Dia pulang bersama Noval. Karena besok dia harus kembali bersekolah. Dia juga ke sini katanya mendadak, hanya karena kangen sama Asyilla.”

Lagi-lagi, ingin sekali Asyilla menangis saat ini. Dirinya sangat rindu pada sahabatnya. Meskipun Kayra memiliki otak berkapasitas lemot, namun Asyilla sangat menyayangi gadis itu. Tidak ada sahabat seperti Kayra yang Asyilla punya. Gadis itu sudah terlalu jauh mengawali keluh kesah bersama Asyilla. Tapi sekarang, dirinya harus berpisah jauh dengan Kayra untuk sementara waktu. Kay, apa kabar? Batinnya. 

“Tan, maaf kita gak bisa lama-lama. Karena sekarang, kita harus mengerjakan tugas sekolah. Nanti kita akan ke sini lagi jengukin Asyilla,” ucap Sandy dan di angguki oleh Intan.

Switched Souls - Asyilla & Atta (Tamat)Where stories live. Discover now