38. Perselingkuhan

2.3K 371 34
                                    

[Persetan dengan sebuah perselingkuhan!]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[Persetan dengan sebuah perselingkuhan!]

Asyilla baru saja menyelesaikan sebuah pemotretan untuk salah satu brand ambasador. Semenjak jiwanya kembali ke dalam tubuhnya, karier Asyilla kembali melonjak. Banyak job yang Asyilla terima, dan itu semua tak lepas dari ibunya yang menjadi manager Asyilla.

Gadis itu menghampiri ibunya yang selalu stay menunggu Asyilla pemotretan. Intan tersenyum begitu manis. Ia mencoba mengelap puih-puih keringat yang berada di pelipis putrinya. Di umur Asyilla yang baru saja menginjak 16 tahun, namun Asyilla sudah mampu banting tulang untuk kehidupannya.

“Mah, besok Syilla mau ke Bandung sama Kayra, boleh kan? Ada satu kepentingan untuk Asyilla selesaikan,” ujar Asyilla sedikit meminta izin.

“Tapi Sayang, besok itu kamu masih ada pemotretan. Apa gak bisa, ke Bandungnya nanti aja?!”

“Mamah bisa kan, ganti jadwal pemotretan itu. Syilla benar-benar harus ke Bandung, Mah. Dan kebetulan, besok itu sekolah libur.” Asyilla berusaha membujuk ibunya, agar Intan mau mengizinkan keputusannya. “Plis Mah, sekali ini aja. Setelah itu, Syilla janji akan melakukan pekerjaan Syilla dengan profesional.”

Intan menghela nafasnya pasrah. “Ya sudah kalau begitu. Tapi Mamah minta satu hal sama kamu. Kamu harus hati-hati di sana, dan kembali dengan selamat. Mamah gak mau kejadian itu terulang kembali.”

“Asiap Buk bos!”

Seorang laki-laki baru saja datang, dan menghampiri Asyilla yang sedang berbincang dengan Intan. Ia adalah Noval Abigar Alvazar namanya. Noval begitu sangat tampan dengan menggunakan kaos polos berwarna hitam dengan di balut jaket kulit. Laki-laki itu menyuarkan rambutnya ke belakang, lantas mencium tangan Intan begitu sopan.

Asyilla memutar bola matanya malas. Pasalnya, Noval sering kali mengganggu kehidupannya, yang jelas-jelas kehadirannya selalu Asyilla tolak. Asyilla sangat lelah, ia sudah tidak tahu harus berapa kali berbicara pada Noval, agar Noval mengerti tentang keadaan keduanya saat ini. Ya, mereka sekarang hanya berstatus mantan, tidak lebih. Catat itu!

“Tante, Noval izin bawa Asyilla pergi jalan-jalan ya? Ada satu hal yang harus Noval sampaikan pada Asyilla.”

“Gak ada, gak ada! Apaan sih lo? Lagi pula, ada perkara apa lo mau ngomong sama gue?!” Bukan Intan yang menjawab, melainkan Asyilla. “Gue itu sibuk. Gue gak bisa jalan sama lo!”

“Asyilla, jangan seperti itu. Lagi pula, pemotretan kamu sudah selesai. Lebih baik, kamu pergi sama Noval. Biar Mamah yang bawa mobil kamu untuk pulang.” Ucapan Intan membuat Asyilla harus mengembuskan nafasnya kasar. Kenapa ibunya tidak memikirkan perasaannya sekarang? Aish, menyebalkan sekali rasanya.

Switched Souls - Asyilla & Atta (Tamat)Where stories live. Discover now