35. Asegaf & Atta

2.5K 365 34
                                    

Ada hati yang menjerit keras memanggil namamu, namun kau abaikan.

—Asyilla Maharani Carolline—

[Kenapa kamu berubah?]

————————

Asyilla mencoba mengajak teman-temannya ke taman belakang, membuat mereka harus di buat kagum dengan sebuah taman yang tampak asri. Mereka tak percaya, bahwa ada taman secantik dan seasri ini.

Ogi, laki-laki itu tak henti-hentinya bergumam takjub. Katakan saja jika Ogi kampungan. Namun, pandangannya tak salah, jika menilai taman ini begitu sangat cantik. Bahkan, ia mengira bahwa taman itu lebih cantik di bandingkan mantannya. Aish, kenapa harus bawa-bawa mantan di sini?

“Gila, tamannya bagus banget, Sil.” Marvel sama halnya begitu antusias seperti Ogi. Mereka terus memandangi taman itu dengan takjub.

“Enggak ah, biasa aja, kalian kalau mau lihat-lihat silakan.”

Mereka semua berpencar untuk menikmati keasrian taman milik Asyilla. Tak lupa, mereka harus mengabadikan momen ini dengan cara berfoto. Kapan lagi mereka akan bersenang-senang seperti ini bukan?

“Ke sana yuk, Ta. Kayanya bagus,” ajak Asegaf pada Ata. 

“Ayo!” Asegaf langsung menarik tangan Ata untuk ikut bersamanya. Bahkan, ia mengabaikan Asyilla yang jelas-jelas ada di sampingnya.

Asyilla terpaku di tempatnya, menatap kepergian Asegaf yang meraih tangan Ata untuk ikut dengannya. Apa Asegaf ke sini hanya ingin menunjukkan sikap manisnya terhadap Ata? Enggak, Asyilla tidak boleh berpikir seperti itu.

Aurel tersenyum sinis, dan berbisik pelan. “Sakit ya, melihat orang yang kita sayang lebih memilih bersama wanita lain.” Asyilla menoleh, namun ia masih berusaha bersikap santai. “Lebih baik lo hati-hati mulai sekarang, karena cepat atau lambat, cowok lo pasti berpaling.”

“Asegaf gak mungkin berpaling dari gue gitu aja. Karena gue yakin, Asep itu cinta sama gue,” jawab Asyilla mencoba menepis segala ucapan dari Aurel.

“Kita lihat aja nanti.” Aurel melenggang pergi dan memilih untuk menghampiri Marvel dan juga Riki yang tengah berfoto.

Perkataan dari Aurel, membuat kecemasan dari hati Asyilla. Ia takut, jika ucapan Aurel akan terjadi, cepat atau lembat. Sandy yang bersama dengan Amel, mencoba menghampiri Asyilla. Karena Sandy melihat wajah Asyilla yang tampak sendu, dengan sepasang matanya yang menahan tangis, menatap Asegaf bersama Atta. Sandy dan Amel tahu, pasti Asyilla tengah terbakar api cemburu.

“Kok Asep lebih memilih ngajak Ata ya, di bandingkan gue?” tanya Asyilla pada Sandy dan juga Amel.

Sandy mencoba menenangkan Asyilla. “Lagi mau sama Ata kali, Sil. Cewek itu kan masih pemalu, jadi Asegaf mencoba mengakrabi Ata agar gadis itu lebih terbuka lagi.”

“Bener kata Sandy, Sil. Lo jangan berpikir negatif dulu tentang mereka,” imbuh Amel mencoba membenarkan ucapan dari Sandy.

Asyilla tersenyum. Dirinya tidak mau larut dalam pikiran yang negatif thingking. “Iya, gue paham kok. Lebih baik kita ke Ogi aja yuk. Gue lihat, Ogi kaya orang lagi bahagia, ketawa-ketawa sendiri nyender di bawah pohon,” ajaknya.

Mereka menghampiri Ogi yang tengah bersandar di pohon rindang dengan tangan yang memainkan benda pipihnya. Laki-laki itu memilih menyendiri di bandingkan ikut dengan Marvel yang tengah berfoto bersama Riki dan juga Aurel.

Switched Souls - Asyilla & Atta (Tamat)Where stories live. Discover now