52. Di kucilkan

1.3K 228 35
                                    

Banyak sekali orang yang belajar agama. Namun mereka lupa, bagaimana menjadi manusia.

Iren Intania Julia—

[Seiring, menjadi asing]

———————

Tak ada lagi semangat, untuk menjalankan hidup penuh warna. Semuanya sudah tampak abu-abu, kusam, tak ada lagi celah untuk hidup bahagia. Bagi Asyilla, semuanya sudah hancur lebur dalam sekejap, oleh takdir Tuhan.

Selama ia di rumah sakit, mereka yang di anggap sahabat oleh Asyilla, sama sekali tak menampakkan batang hidungnya. Meski hanya beberapa orang saja yang percaya bahwa dirinya adalah Asyilla, bukan Atta.

“Syill, hari ini si Atta udah di perbolehin pulang sama dokter,” ujar Mayang memberitahu.

“Antar gue ke ruangan Atta. Gue mau ketemu sama dia. Dan gue harus bilang sama semua orang, kalau dia itu bukan Asyilla, tapi Atta,” pinta Asyilla sangat mohon.

“Ya udah, kita semua bakal antar lo,” ucap Ogi mengiyakan.

Asyilla berjalan dengan sedikit di papah oleh Noval. Ia memasuki ruangan Atta dengan di temani teman-temannya. Berbagai pasang mata, kini menatap ke arah Asyilla yang baru saja memasuki ruangan itu.

“Mau ngapain lo ke sini? Mau cari gara-gara lagi, iya?” tanya Riki begitu sewot. “Udah untung keluarga Asyilla maafin lo. Kalau enggak, lo pasti udah membusuk di penjara.”

“Gue ke sini Cuma mau kasih tahu sama kalian. Kalau dia itu Atta, bukan Asyilla. Asyilla sahabat kalian itu, adalah gue. Gue sekarang terjebak di dalam raga dia,” ucap Asyilla mencoba meyakinkan.

“Lo kenapa harus drama terus sih, Ta? Lo belum puas, ngehancurin hidup gue?! Udah cukup Ta, gue menderita karena drama murahan lo itu,” tukas Atta yang kini tengah berusaha menjelma menjadi sosok Asyilla.

“Lebih baik kamu keluar dari ruangan putri saya!” usir Bisma dengan menunjuk ke arah pintu keluar.

Asyilla mencoba berjalan mendekati Bisma. Air matanya seketika tumpah, saat Bisma tak mengenali dirinya. Ia mencoba meraih tangan Bisma, namun Bisma menghempaskannya begitu kasar. Membuat Asyilla yang masih lemas, harus terhuyung ke lantai.

“Asyilla!” Intan berteriak sangat panik. Saat ia akan menghampiri Asyilla, namun tubuhnya harus di tahan oleh suaminya.

“Pah, ini Asyilla, putri Papah. Ini putri kecil Papah, yang selalu bersikap manja. Ini Syilla Papah, putri kesayangan Papah.” Asyilla menangis begitu tersedu.

“Cukup! Kamu itu bukan putri saya! Saya muak, melihat setiap drama kamu yang tengah kamu perankan!” bentak Bisma penuh emosi.

“Kita di sini gak ada yang percaya sama lo. Lebih baik lo keluar dari sini, sekarang!” usir Asegaf dan mencoba mendorong tubuh Asyilla sangat kasar.

Noval dan Ogi langsung menghampiri Asyilla, dan membantu Asyilla untuk berdiri. Kedua laki-laki itu tak terima, melihat Asyilla di perlakukan begitu buruk.

“Kalian semua lihat matanya. Mata teduh itu, hanya milik Asyilla! Lihat, orang yang kalian kasari, itu adalah Asyilla, yang sekarang jiwanya terjebak di dalam raganya Atta!” Ogi begitu emosi, bahkan ia meninggikan setiap ucapannya.

“Bohong! Dia itu bukan Asyilla, tapi gue yang Asyilla. Dia itu sekarang lagi bermain drama, bahkan sudah mencuci otaknya Ogi!” sanggah Atta yang berusaha menutupi rapat kebohongannya.

Aurel tampak kebingungan dengan situasi ini. Ia melirik ke arah Asyilla dan Atta secara bergantian. Sebenarnya, Asyilla asli yang mana? Apa ini hanya usahanya Atta, mengaku-ngaku jadi Asyilla? Tapi kenapa Atta gak berkompromi dulu? Ah, ini semua begitu sangat membingungkan.

Switched Souls - Asyilla & Atta (Tamat)Where stories live. Discover now