13. Salah tingkah

23.5K 2.3K 61
                                    

On proses baca ulang tentang kita sama istri sah. On proses juga nulis singusasa.

Aku akan menemani akhir pekan kaliaaaaannn 😘😘😘.

.
.
.

Eh aku main KBM apk. Kalau kalian main juga, follow aku di sana ya. Nama akunku Sisansan (hehe, biar berasa istrinya Kris).

 Nama akunku Sisansan (hehe, biar berasa istrinya Kris)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tapi, tetep, aku bakalan tetep main di wattpad. Si orange ini rumah utamaku. Aku akan tetap memprioritaskan semua yang ada di sini. Menduluankan post part baru di sini. End kan cerita di sini.

Okeee???

Selamat membaca.

Loveeeeee ... Kris.

***

Pemandangan di sepanjang jalan memukau Dara. Membuatnya sedari tadi menoleh ke samping dan sedikit merasa kesal karena posisinya yang duduk di tengah. Seandainya dia duduk di paling tepi, semua akan terasa lebih indah.

Akhirnya mereka sampai. Mobil diparkirkan di halaman sebuah bangunan yang tampak seperti penginapan. Dara turun dari sisi pintu yang sedang dipegang dan dibukakan Danu. Lalu, mereka kembali berjalan beriringan dengan Danu yang berjalan sejajar dengan Vicky. Danu sendiri lebih banyak berbicara dengan pria yang terus bersama mereka--Roland.

Di lobi, sudah ada beberapa orang yang menunggu dan langsung menyambut. Pria berumur dengan rambut berwarna kecoklatan di beberapa bagian, yang tampak diwarnai untuk menutupi uban, mengulurkan tangan pada Danu.

"Selamat datang, Pak Danu." Setelah pria itu, bergantian wanita cantik dan masih muda yang berdiri di sebelah pria itu yang mengulurkan tangan pada Danu.

"Selamat datang," ucapnya dengan senyum yang sangat manis.

Dara merasa canggung. Ini seperti acara perkenalan formal dan jelas dia bukan rombongan dari kegiatan Danu. Namun, akhirnya dia membalas salaman para penyambut mereka itu.

"Kita langsung ke bagian restoran aja, Pak. Kita berbincang sekalian makan siang."

Mendengar itu, Dara lega. Dia masih lapar.

"Babe ...." Danu memanggil saat mereka hendak beranjak. Dara sempat ragu dengan panggilan itu, tetapi tangan Danu yang terulur dan pandangan pria itu yang terkunci padanya, tidak mungkin salah lagi. Dengan canggung, Dara maju ke depan, menghampiri pria itu.

"Loh, Pak Danu ... bawa pasangan?" Pria itu tampak kaget, pun gadis yang sedari tadi berdiri di sampingnya.

"Begitulah. Saya pikir, mumpung di sini, kenapa tidak sekalian berlibur? Saya sudah lama tidak berenang di pantai."

"Oh ...." 

Mereka pun sudah sampai di restoran tempat itu. Di antara meja lainnya, disusun beberapa meja hingga menjadi satu meja besar dengan beberapa kursi mengitarinya. Petugas penginapan menarikkan kursi untuk masing-masing orang. Dara pun duduk setelah Danu duduk. 

DaraWhere stories live. Discover now