45. Cara kerja Danu

15.7K 2K 306
                                    

Selamat tambah pusinggggg!!!!

***

Danu mengambil amplop berisi uang dari mejanya, lalu memberikannya pada seorang wanita yang duduk di depannya. Lucy. 

"Terima kasih, Bos," ucap Lucy sambil mengintip ke dalam isi amplop. "Jumlahnya sangat lumayan hanya untuk berbicara 1 sesi dengan istrimu." 

Dani menduduki ujung meja sambil melipat tangan di dada. "Kamu tidak harus paham apa yang sedang kulakukan. Yang penting, tidak ada yang dirugikan di sini."

Bibir Lucy melengkung ke bawah. "Aku rugi. Aku kehilangan sahabat terbaikku."

"Dia bukan sahabatmu!" sanggah Danu cepat.

"Orang yang tidak percaya pada siapa pun seperti kamu, Danu, tidak akan mengerti persahabatan."

"Mungkin. Tapi, kalau sahabat artinya yang penting bersikap baik di depannya tidak peduli bagaimana bersikap di belakangnya, termasuk menggoda pasangannya, maka lebih baik aku tidak memiliki sahabat."

Lucy terdiam sejenak. Dia menoleh ke samping saat perasaan tidak nyaman menggerogoti ujung kerongkongannya. 

"Jangan menasehati aku, Lucy. Ingat, kamu berutang banyak. Bersikap profesional dan berhenti berharap aku akan memberimu celah untuk berteman lagi dengan Dara. Dia butuh fokus untuk menjadi istri dan ibu yang baik. Tidak ada waktu untuk meladeni cerita tentang masalahmu yang tidak pernah selesai."

"Jangan lupa, Danu. Kamu bisa mendapatkan Dara secara mutlak seperti itu berkat aku juga. Jangan merasa paling suci. Aku yakin, keburukanmu yang kutau itu, masih sebagian kecil dari keseluruhan aibmu," geram Lucy. Meski begitu, bibir wanita itu tetap menyunggingkan senyuman.

"Aku tidak akan membantah, tapi itu bukan urusanmu. Urusanmu itu, selesaikan tugasmu, dan sebisa mungkin jaga jarak dari istriku."

"Kamu harus tau, Danu, meski bagaimanapun juga, aku sangat menyayangi Dara. Alasan kenapa aku mau bekerja dengan kamu, itu karena Dara. Aku berhutang budi ke dia. Saat di mana aku merasa tidak dipedulikan semua orang, dia selalu ada. Bahkan dia menangis waktu aku sakit. Hal yang tidak pernah keluargaku lakukan. Dia bahkan ...." Lucy menarik napas dalam. "Dia bahkan rela terlibat bersama kamu karena aku."

"Itulah kenapa aku tertawa saat kamu bilang kalian bersahabat. Karena setelah apa yang dia lakukan untukmu, kamu masih berusaha menggodaku, Lucy," jawab Danu tenang.

"Ya, itu benar. Hal paling hina yang pernah kulakukan. Aku sangat menyesal. Seandainya waktu diputar kembali, aku pasti mati-matian menahan hasratku kepadamu. Memendam egoku yang ingin pasangan lebih baik daripada bajingan bernama Adam itu." Lucy membuang pandangannya saat rasa sesak di dadanya semakin kuat. "Dara ... dia bahkan bisa bahagia jika berpasangan dengan laki-laki sederhana yang gajinya di bawah standar UMR. Dia juga bisa menangis dan tertekan hanya karena masalah yang sepele, diam-diam, meski tanpa sepengetahuan keluarganya. Dia tidak akan mampu mendampingi kamu, pikirku saat itu. Kamu terlalu banyak ... masalah. Kamu juga terlalu kuat, tidak terbantahkan, dengan gairah menggebu yang sulit dipuaskan. Kupikir ... demi kebaikan bersama, kamu memang lebih baik bersamaku."

Danu hanya mengedikkan bahunya santai. 

"Dan itu memang pikiran paling tidak masuk akal. Paling menjijikkan."

Danu tersenyum lebar, terlihat menang. "Dan tidak akan ada yang mengubah hal itu, selain dirimu sendiri. Berhentilah menjadi sosok yang dipuja orang lain, Lucy. Karena menjadi sempurna demi orang lain, itu melelahkan. Jadilah dirimu sendiri, lakukanlah hal yang kamu suka, selain mengganggu istriku tentu saja, dan berpikirlah sebelum berbuat. Aku tidak peduli dengan kehidupanmu, sedikit pun, tetapi sangat peduli pelanggaran yang kamu lakukan karena itu berdampak pada Dara. Jangan lakukan kesalahan. Jangan lupa, setiap yang kamu lakukan dan ucapkan, semua dalam pantauanku."

DaraWhere stories live. Discover now