31. Korea, Negara Kerinduan

20 2 0
                                    

Aldrich kemudian menyelimuti lagi tubuh Ice dengan jaketnya, "jangan dilepas lagi, pakaian dalem lo keliatan" Aldrich kemudian berjalan meninggalkan Ice.

~~~

Jam pulang tiba, Ice merapikan buku biologinya dan memasukkan ke dalam tasnya. Aldrich yang berada disebelahnya juga sedang memasukkan buku buku kedalam tasnya.

Setelah Ice selesai merapikan buku bukunya, ia pun mengambil tasnya siap siap akan berjalan keluar kelas.

"Ice" panggil Aldrich.

Ice menoleh kearah Aldrich.

"Nanti gue bonceng lo balik ke asrama ya"

"Tadi pagi lo kan ga bawa motor"

"Tadi temen gue pinjem motor gue karena dia ada keperluan... jadi motor gue sekarang di sekolah"

"Oh..iya"

"Jadi? Gimana? Gue bonceng lo?" Tanya Aldrich.

"Gapapa gue jalan aja.." Ice  tersenyum sebentar kemudian ia berbalik arah akan keluar dari kelas.

"Lo masih marah sama gue?" Tanya Aldrich.

"Enggak"

"Ice, gue udah ga suka sama Ana"

Ice membalik badannya menghadap Aldrich.

"Ald... lo mau masih suka atau udah ga... gue ga masalah kok... lo mau balikan sama dia gue juga ga masalah.. itu urusan pribadi lo..."

"Dan gue gamau denger lagi tentang Ana.. tolong jangan ngomongin Ana sama gue lagi.." Ice kemudian langsung berjalan keluar dari kelas.

Aldrich mempercepat gerakannya, ia kemudian segera menyusul Ice

"Ice.. Ice... oke Ice. Gue ga bakal ngomongin Ana lagi..." Aldrich menghalangi jalan Ice.

"Minggir, mau jalan" kata Ice dengan ekspresi datar.

Aldrich perlahan meminggir, Ice pun melewatinya begitu saja. Aldrich hanya bisa pasrah melihat punggung gadis itu yang perlahan mengecil dan hilang.

~~~

Tok tok tok

Pintu kamar Ice diketuk.

Ice yang baru keluar dari toilet pun membukakan pintunya, dan yang pertama Ice lihat adalah Aldrich yang berada di hadapannya sekarang.

Aldrich tersenyum kemudian menaikkan makanan belanjaannya tepat didepan wajah Ice "Milmyeon kesukaan lo, eh.. kesukaan kita... nih gue beli buat lo, makan sama sama kuy" Aldrich tersenyum lebar dan polos.

Ice kemudian juga tersenyum lebar tetapi hanya sebentar.. "Makasih" Ice mengambil kantung plastik yang berisi milmyeon miliknya kemudian langsung menutup pintu kamarnya tepat di hadapan Aldrich.

Tok tok tok

Pintu kamar Ice diketuk lagi.

"Ada apa lagi?" Tanya Ice membuka pintu.

"Ga makan bareng?" Tanya Aldrich.

Ice menggeleng "sukanya makan sendiri"

"Hh, belum aja nyobain makan bareng.. coba yuk, siapa tau lebih seru" Aldrich tersenyum.

"Uda malem, kalo ada yang ngeliat lo ada dikamar gue, bayangin aja apa yang dipikirin orang orang"

"Gapapa"

"Yaiyalah lo cowok emang gapapa, emang gue cowok kayak lo? Dah lah.." Ice sedikit mendorong tubuh Aldrich keluar, ia kemudian langsung menutup pintu kamarnya.

My Twins Lovers (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang