28. Konser

23 2 0
                                    

Setengah jam berlalu,

"Aldd.." Ice mengetuk pintu Aldrich.

Aldrich kemudian membuka pintunya, "Udah? Yuk" kata Aldrich.

"Ald, sebelumnya... nih.. jaket lo" Ice tersenyum sambil memberikan jaket yang Aldrich berikan padanya 2 hari yang lalu.

"Oke, makasih" kata Aldrich.

Ice hanya tersenyum dan mengangguk.

Aldrich pun mengajak Ice menonton konser.

Aldrich dan Ice baru saja sampai di tempat menonton konser

"Ga sabaran bangettt huaaaaa" Kata Ice.

"Udah nyampe, lo tenang aja.. nanti juga dapet ketemu mereka"

"Akhirnya.." Ice menghentikan perkataannya sambil tersenyum. "Akhirnya nanti oppa oppa gue bakal tau gue ada dan hidup di bumi ini, yeayyy" lanjut Ice semangat.

"Udah udah beli tiket dulu" kata Aldrich. Mereka berdua pun membeli tiket.

"Ice, gue, gue mau ke toilet dulu, lo tunggu gue disini ya"

"Oke" Ice tersenyum lebar, Ice pun dengan sabar menunggu Aldrich disana. Ia menunggu Aldrich hampir lima menit, dan itu pun terasa seperti satu jam baginya.

Tak lama, Aldrich kembali.

"Udaah? Yok, tadi gue denger suara musik, keknya uda mulai"

Mereka berdua berjalan kearah datangnya musik.

Dan, benar, disanalah konser berlangsung, Ice langsung mengambil tempat paling depan dengan segala caranya, ia rela berhimpit himpitan, panas, terdorong atau apapun itu. Intinya ia rela demi bisa menonton idola-idolanya.

"Arrrrrrrrggggggggggggggg" Ice berteriak histeris saat melihat V, salah satu member bts berada diatas panggung konser, disana memang terpenuhi oleh suara teriakan dan juga suara musik yang lumayan keras.

Ice sangat bahagia, akhirnya ia bisa menjalankan mimpinya. Ini semua pun berkat Aldrich.

Sedangkan Aldrich sekarang berada disamping Ice, dengan segala kesabarannya, ia berusaha tenang dan tetap menahan panas dan keributan disana.

Ice terus berteriak dan melompat lompat.

"Aaarrrrrggggggg, Taehyung saranghaeeeeeee, arrrgggggg"

Ice terus melompat, tapi tiba tiba, seseorang disamping Ice terdorong ke arah Ice, sehingga Ice hampir terjatuh, tapi untung saja Aldrich berhasil menopang tubuh Ice.

Mata mereka bertemu, Ice berhenti berteriak, ia syok sesaat, begitu pula dengan Aldrich yang sudah seperti mati rasa, tak mendengar suara berisik dan tak juga merasa kepanasan. Bumi seketika seperti berhenti berputar bagi mereka berdua.

Sesaat kemudian, Ice tersadar, ia perlahan bangun dari topangan Aldrich, kini ia menatap Aldrich dan tersenyum tipis.

"Makasih" Ice masih menatap Aldrich sebelum ia kembali terfokus dengan konser didepannya, ia lanjut meneriaki oppa oppa kesayangannya.

Kini Aldrich hanya menatap Ice dari samping, siapa sangka, Aldrich tersenyum, seperti ia sedang mengagumi gadis disebelahnya itu.

~~~

"Huhh, capek banget, makasih Ald uda ngajak gue nonton konser, ini mimpi kedua gue yang pengen banget gue lakuin" kata Ice tersenyum sambil berjalan masuk ke dalam asrama bersama Aldrich.

"Mimpi pertama lo apa?" Tanya Aldrich.

"Bahagiain orang tua gue" Ice tersenyum menatap Aldrich, mereka kini berhenti berjalan.

My Twins Lovers (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang