54. Rahasia tidak ada di dunia

20 3 0
                                    

"Ice, lo pulang sendiri ya.. gue masih ada urusan dikit.." kata Aldrich yang terlihat terburu buru.

"Urusan ap--" Pertanyaan Ice terpotong oleh langkah Aldrich yang mendahului, melewatinya begitu saja.

Aldrich sebenarnya mendengar pertanyaan Ice, tetapi ia tidak sempat menjawabnya, entah tidak sempat atau memang sengaja menghindari.

Aldrich terus berjalan ke arah motornya, ia langsung bergegas ke rumah Sea untuk mencari kenyataan.

Setelah ia tiba di rumah Sea, ia turun dari motornya dan melihat lihat ke dalam rumah Sea.

Sepi.

Seperti rumah tak berpenghuni, Aldrich menoleh ke samping, ia melihat bel rumah disana, ia mencoba menekannya beberapa kali, tapi tak kunjung ada orang keluar.

Aldrich menyadari bahwa rumah ini sekarang memang sama sekali tidak ada tanda tanda kehidupan, ia pun kembali naik ke motornya dan melanjutkan perjalanannya.

Aldrich berhenti didepan satu rumah tak terlalu jauh dari rumah Sea, ia melihat orang disana, Aldrich pun turun dari motornya dan mendekati orang itu.

"Permisi om, rumah pagar putih disana gaada yang nempatin ya om?" Aldrich menunjuk ke arah rumah Sea.

"Ohh, rumah itu masih ditempatin kok dik, tapi sekarang cuma ditempatin anaknya kayaknya"

"Terus orang tua nya kemana om? Om tau ga?"

"Saya dengar dengar sih katanya bapaknya sempat kecelakaan mobil dan koma, sekarang kayaknya masih dirumah sakit, padahal bapaknya baik banget, hm.. kasian banget nasibnya.." pria itu menggeleng geleng " Oh iya, adik kenal sama keluarga ini?" Tanya pria itu.

"Iya om, saya kenal anaknya, Sea.. dia satu sekolah sama saya"

"Ohh, kalau anaknya saya belum pernah ketemu sih, soalnya saya baru pindah kesini.."

"Oh iya om.. umm om nya tau ga dirumah sakit mana bapaknya? Saya mau jenguk dia.." Tanya Aldrich langsung.

"Kata orang sih di rumah sakit Cahaya, kenapa kamu ga coba nanya sama anaknya aja, kan katanya satu sekolah.."

"Hmm... S-saya mau bikin kejutan aja om hehe, makasih infonya ya om"

"Oh iya deh sama sama"

Aldrich kembali ke motornya dan langsung bergegas ke rumah sakit Cahaya, ia telah membuka google maps arah ke rumah sakit Cahaya.

Setelah sampai rumah sakit, Aldrich langsung berjalan ke konter rumah sakit.

Tapi tunggu, apa yang harus ia tanyakan, nama ayah Sea saja tidak diketahui olehnya.

Aldrich membuang nafasnya pasrah, tapi sepasrah pasrahnya, ia harus mencoba saja.

"Mbak... Emm.. pasien yang kecelakaan mobil trus koma ada di kamar berapa ya?" Tanya Aldrich, ia sudah tidak mempedulikan image nya lagi. Dengan ia bertanya begitu, ia akan terlihat sangat bodoh, tapi tidak kenapa, demi mengetahui kenyataan.

"Yang kecelakaan mobil trus koma disini banyak dik.. nama pasiennya siapa?"

"Kurang tau, saya cuma kenal anaknya" balas Aldrich.

"Nama anaknya siapa? Siapa tau dia bayar pakai nama anaknya"

"Sea Grissham Aidyn"

"Baik, tunggu sebentar"

Jari Aldrich mengetuk meja konter tak tenang, ia takut tak bisa bertemu dengan orang tua Sea yang bisa saja menjadi orang tuanya.

"Hmm.. namanya gaada disini, tapi nama pasien yang akhirannya Grissham Aidyn ada, dia kecelakaan dan koma, kayaknya sama dengan orang yang adik kenal"

My Twins Lovers (END)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ