24. Jalan jalan

32 2 0
                                    

"Gue udah nolak Sea" kata Ice serius dan menatap Aldrich.

"Hah? Nolak? Nolak apaan?"

"Gue ga ngerti dia kesambet apa, tiba tiba kemarin dia nembak gue"

"Hah? Nembak lo? Sea nembak lo? Seriusan?"

"Iya, serius"

"Kok ga lo terima? Kan lo suka sama dia"

Ice menggeleng dengan wajah yang tak dapat diartikan.

"Gue kan udah bilang sama lo, gue mau move on, belum ngerti lagi?"

"Tapi kan lo bisa aja ngubah dari move on jadi suka lagi dan jadian, dia kan uda bales rasa suka lo"

"Kalo gue mau pacaran, gue maunya selamanya, ga ada hari putus, tapi sama Sea, gue yakin ga bakal bisa selamanya, dia aja belum sampe setaun pacaran sama mantannya, uda putus"

"Sea orangnya gampang bosen, kalo dia bosen, yauda putus, gue ga pengen hubungan cinta gue jadi kayak gitu, sebab gue bukan barangnya dia, mau ditinggal kapan aja bisa"

"Wih" Aldrich bertepuk tangan untuk Ice, ia menyukai semua kata kata Ice. "Mantep" Aldrich sedikit terkekeh.

"Terus misalkan nanti lo pulang ke Indo, dan dia belum punya siapa siapa trus masih setia sama lo gimana?"

Ice mengedikkan bahunya "Gatau, hehe"

"Tapi, bagaimana pun gue ga bakal nyukain orang kek dia lagi"

"Lo ngomong gini berarti lo uda bisa move on?" Tanya Aldrich.

Ice baru tersadar, iya, ia sangat berubah sekarang. Jika dulu ia seorang bucin yang tak berharga diri, maka sekarang ia adalah cewek mahal yang susah didapat para lelaki.

"I-iya ya, jadi ni gue uda move on atau belum?" Ice sedikit terkekeh, bahkan dirinya saja tak tahu.

~~~

Ice turun dari angkot bersama Aldrich.

"Whoammm, ngantuk banget, laper lagi, akhirnya nyampe" kata Ice didepan asrama.

"Gue beliin lo milmyeon dulu, lo masuk aja dulu" selesai bicara Aldrich langsung memutar badannya ke jalan raya.

"Eh Ald, tunggu" kata Ice yang menghentikan langkah Aldrich.

"Gue ikut, tunggu gue masukin barang dulu" kata Ice.

"Hm" balas Aldrich. Ice langsung berlari masuk ke dalam asrama sambil membawa kopernya, ia langsung memasukkan ke dalam kamarnya dan langsung keluar menemui Aldrich.

Mereka berdua pun berjalan bersama.

Setelah Aldrich selesai memesan,

"Nih" Aldrich memberikan satu bungkus milmyeon kepada Ice. Ice tersenyum.

"Berapa?" Tanya Ice.

"Gapapa, gue traktir lo" balas Aldrich.

"Makasih" Ice kemudian mengambil milmyeon yang diberika Aldrich padanya. Mereka berdua pun berjalan pulang ke asrama.

Sampai di asrama, mereka berdua pun memasuki asramanya.

"Ice" panggil Aldrich.

"Hm?"

"B-besok gue mau ngajak lo ke suatu tempat, jam setengah lima pagi pas gue ketuk pintu kamar lo" kata Aldrich.

"Oke" Ice mengangguk sambil tersenyum.

"Kalo gitu gue masuk kamar dulu ya" lanjut Ice.

"Hm"

Ice melangkah menuju kamarnya.

My Twins Lovers (END)Where stories live. Discover now