12. Perlindungan

34 4 0
                                    

"Jangan ngambek, bukan waktu yang tepat."

"Diih"

"Ice, kalau lo mau tau banget, kenapa lo ga nyoba tanyain Sea"

"Sea udah pernah bilang kalau dia anak tunggal."

"Dia kan bisa aja nutupin lo, ga mungkin dia bakal bilangin silsilah keluarganya ke orang kek lo, emang lo siapa nya dia? Orang penting dalem hidupnya juga bukan."

Deg.

Nyakitin, tapi emang bener, gue ga bisa berkata apapun, ck. -batin Ice.

Ice seketika terdiam, ia juga berhenti berjalan.

"Kenapa? Kok diem? Do you sad?"

Ice masih diam, ia tak menjawab melainkan hanya menatap kosong lantai.

"Maaf..... gue ga sengaja bikin lo sedih" sambung Aldrich.

"It's okay.." Ice tersenyum menatap Aldrich, seperti tak terjadi apapun.

"Semua udah berlalu dan gue bisa nerima kenyataan, jadi, I'm very fine" sambung Ice masih dengan senyuman.

"Hm.."

"Terus yang lo bilang barusan, gue bakal nanyain dia kalau gue udah siap.." lanjut Ice.

"Oke.."

"Kenapa lo ga coba move on dari Sea?" Tanya Aldrich tiba tiba.

"Gatau juga, entah ga bisa atau memang gue nya yang gamau.."

"Gue tau dia udah punya pacar bahkan dia udah gonta ganti pacar beberapa kali.. tapi ga ngerti juga, kenapa gue masih suka.."

"Coba liat sisi jelek nya dia"

"Udah, gue tau semua sisi jelek dia. Tapi.. lo ga pernah suka sama orang, lo ga bakal ngerti. Gue bisa nerima semua sisi jeleknya dia, dan gue sama sekali ga liat itu sebagai kekurangannya dia. Mungkin ini yang namanya cinta bikin buta. Gue beneran buta, Ald. Bahkan gue tau gue buta, tapi gue ga berusaha ngubah perasaan gue."

"Siapa bilang gue ga pernah suka sama cewek?" Tanya Aldrich.

"Lah? Pernah? Siapa? Coba kasi tau.." Ice seketika bersemangat.

"Emang lo siapa gue? Kenapa harus gue kasi tau?" Aldrich tersenyum usil.

Ice hanya menunjukkan wajahnya yang kesal, tapi lucu, Aldrich sampai tertawa melihatnya.

"Lama lama bisa aja lo bisa move on dari Sea, lo bisa aja tiba tiba suka sama gue, gue kan mukanya sama kayak Sea, ya kan?" Kata Aldrich.

"Muka iya, tapi sifat kagak."

"Ck, iya memang, tapi menurut cerita cerita lo, Sea lebih banyak buruknya daripada gue."

Ice seketika menoleh dan menatap Aldrich dalam.

"Apa maksud lo ngomong gini Ald?" Ice tersenyum miring.

"Atau cewek yang lo bilang lo suka itu gue?" Tanya Ice, tatapannya masih ke mata Aldrich.

Aldrich sedikit terkekeh mendengar perkataan Ice. 'Dasar geer' batin Aldrich.

"Ice, lo coba tatap mata gue ya, gue juga ga bakal berhenti natap mata lo"

"Emang kenapa?" Tanya Ice.

"Deteksi kebohongan gue"

"Cewek yang gue suka bukan lo, dan sekarang gue uda ga suka, itu cuma masa lalu gue aja" jelas Aldrich yang belum mengalihkan matanya ke arah lain.

Ice memundurkan wajahnya yang tadi sangat dekat dengan Aldrich dan mengalihkan matanya ke arah lain.

"Iya, lo ga bohong" lanjut Ice.

My Twins Lovers (END)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن