11. Terlambat Sekolah

35 8 0
                                    

Ice kemudian berjalan masuk ke asrama dengan murung, ia hanya menatap kebawah sambil menhitung langkah kakinya saat berjalan.

Brakk

Ice menabrak seseorang, kemudian ia melihat keatas.

Ice spontan mundur dan,

"SEAAA.... ehh, A-Aldrich.." Ice tersenyum.

Aldrich masih menatap datar Ice.

"Lo tinggal di asrama ini, berarti lo juga murid dari sekolah baru gue kannnn??" Ice tersenyum gembira.

"Sekolah Wasuthara"

"Nah iya.. itu dah.." Ice masih tersenyum.

"Kenapa?"

"Gu-gue baru kemarin disini.. gue belum tau sekolahnya.. l-lo kapan mau ke sekolah?"

"Sekarang"

"Lo kok telat banget sih?"

"Lo mau ngapain?" Tanya Aldrich tanpa mempedulikan pertanyaan Ice sebelumnya

"E-emm.. gue ikut ya.." kata Ice tersenyum memohon.

"Gak" kata Aldrich dingin.

"Hm?" Ice tak menyangka bahwa Aldrich akan menolaknya. Aldrich berjalan melaluinya begitu saja, spontan Ice mengikuti langkah Aldrich sambil berlari kecil.

"I-iya, kalo gitu gue naik motor gue sendiri aja, tapi gue ngikutin motor lo, jangan aja lo ngebut, gue ga terlalu pro naik motor.." kata Ice.

Aldrich menghentikan langkahnya.

"Gabisa.."

"Lah, kenapa.."

"Kalau lo mau, lo jalan sama gue, gausah naik motor, soalnya motor gue rusak, lagi di bengkel.."

"Hm?"

"Ya-yauda, gue jalan.." kata Ice.

Mereka berdua pun berjalan bersama.

Ice berusaha menyamai langkah kakinya dengan Aldrich sebab Aldrich berjalan sangat cepat.

"Sea... ehh, Ald.." Ice tersenyum.

"Lo kok telat?" Tanya Ice.

"Bukan urusan lo"

"Lo tuh sama aja kayak Sea, sama sama nyebelin" kata Ice.

Aldrich kemudian menoleh ke Ice.

"Lo suka sama Sea ya?"

Ice terdiam, ia tak ingin menjawab.

"Dan Sea nya lo itu udah punya pacar, dan lo sedih.." Aldrich sedikit terkekeh. Ice menoleh ke Aldrich.

"Bukan urusan lo" balas Ice.

"Serius, lo alay banget, lo pikir kisah hidup lo tu drama? Doi ga bales cinta lo, trus dia nembak cewek lain dan lo sedih" Aldrich terkekeh lagi.

"Jahat banget lo" Ice sedikit mendorong bahu Aldrich dengan tangannya. "Ck, ciri orang ga bisa nerima kenyataan" kata Aldrich.

"Diem lo"

"Udah ni sampai sekolah" Ice melihat keliling, sekolah barunya sangat luas, satu hari penuh belum tentu bisa ia kelilingi seluruh area sekolah ini.

"Woy, ngapain? Cepet masuk, udah telat!" Ice tersadar. Ia hanya bisa berlari membuntuti Aldrich dari belakang.

Dan sampailah di lapangan sekolah, ada penjaga yang menjaga murid terlambat disana.

"Tunggu," kata Aldrich bersamaan dengan langkah kakinya yang terhenti, tangannya terangkat tepat didepan Ice.

"Apa?" Tanya Ice yang ikut berhenti berjalan.

My Twins Lovers (END)Where stories live. Discover now