53. Rumah Sakit

22 2 0
                                    

"Dua..." Setetes air mata Ice berhasil menodai wajahnya.

"Satu.." Ice langsung membalikkan badannya menghadap Sea.

"Iya, gue udah nyerah" Ice tak bisa menahan tangisannya lagi, ia akhirnya menangis didepan Sea.

"Gue gaakan bilangin Aldrich" lanjut Ice.

"Taruh pisaunya!" Perintah Ice.

Sea perlahan meletakkan pisaunya kembali pada tempat semula, ia masih tak berkata apa apa, ia hanya mengamati Ice menangis. Sea berjalan mendekati Ice, ia membawa tangannya ingin menghapuskan air mata Ice, tapi Ice sedikit menunduk menghindar dari tangan Sea, ia kemudian menghapus kasar air matanya sendiri.

"Lo mau gue bilang gimana ke Aldrich? Dia pasti nanya sama gue"

"Bilang aja gua oplas"

"Hah? Lo pikir Aldrich bodoh? Dia ga mungkin percaya, lagi pula darimana lo tau muka Aldrich sebelum lo oplas, sedangkan lo baru aja pernah ketemu Aldrich setelah muka lo udah begini"

"Kalo lo bilang lo udah nanya sama ortu gue, dia pasti percaya, asal itu keluar dari mulut lo"

"Dan lagi satu, masalah muka Aldrich, sebelum ini dia pernah tampil nyanyi di panggung Korea, gue udah search google. Jadi, dengan itu, gue bisa ngambil mukanya buat jadi contoh untuk ngoplas gue"

Ice hanya terdiam.

"Bilang aja gue kecelakaan pas itu, dan gue terpaksa ganti muka di Korea"

"Gue yakin Aldrich pasti percaya kalo lo yang ngomong" lanjut Sea.

"Jadi gimana? Lo mau ga bantuin gue? Tapi kalo lo gamau, gue juga akan hilang"

"Hm, gue akan bilang ke Aldrich seperti suruhan lo"

"Terus jangan pikir kalo pas lo berdua, trus lo bisa bilang kenyataannya ke dia, intinya kalo Aldrich tau, lo juga ga akan ngeliat gue lagi" balas Sea.

Flashback Off

"Gue ngelakuin itu karena gue ngeliat lo sebagai temen gue, tapi mulai dari sekarang, lo bukan temen gue lagi, karena gue ngerasa lo ga pernah nganggep gue temen juga, lo ga pernah bener bener suka sama gue, lo cuma manfaatin gue aja" kata Ice menatap dalam mata Sea, matanya berkaca kaca, ia kemudian langsung berjalan meninggalkan Sea yang terpatung disana.

Sea juga tidak mengerti akan perasaannya, ia merasa sesak setelah mendengar perkataan Ice barusan.

Ice berjalan memasuki kelasnya, disana sudah ada Aldrich yang terlihat sedang duduk bertumpu pada lengannya, ia terlihat sedang berpikir.

Ice menarik nafas dan menghembuskannya kemudian masuk ke dalam kelas.

"Bisa bisanya gue keduluan lo dateng" kata Ice kemudian ia duduk berhadapan dengan Aldrich.

Aldrich tersadar dari lamunannya, ia fokus pada Ice, ia menatap mata gadis itu dalam dalam tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Flashback On

"Ice, sini"

"Apaan?"

"Lo ga dapet bilangin Aldrich tentang masalah keluarga gue kan?" Tanya Sea.

"Gue ga dapet bilang apa apa"

"Bagus.."

"Lo tenang aja, gue ga akan bilang kok" lanjut Ice.

Flashback Off

Entah kenapa kejadian itu terus saja berputar di otak Aldrich, selama ini ia selalu percaya pada gadis didepannya, tapi apa benar gadis ini sebenarnya sedang menutupi sesuatu darinya?

My Twins Lovers (END)Место, где живут истории. Откройте их для себя