CHAPTER 75

3.6K 163 9
                                    

monmaap nih, kayaknya ini cerita bakal sampe seratusan lebih deh:)

tiba-tiba beberapa ide muncul di kepalaku dan rasanya nggak seru jika aku menamatkannya dengan begitu saja.

jadi siap-siap aja hehe

kalo cerita ini tiba-tiba banyak konflik, gapapa ya? hehe

*****

Author POV.

Tak berselang lama, bunyi lonceng di pintu kembali berbunyi. Leandro menoleh, begitu juga dengan Jack.

Seorang pria berkacamata yang perawakannya mirip dengan orang Eropa itu memasuki cafe sembari melemparkan senyumannya kearah pelayan cafe. Dia menghampiri tempat Kaylie dan duduk di hadapan wanita itu.

Leandro sudah menduga, begitu juga dengan Jack.

Pria itu pasti Arthur Napoleon.

"Wow. Dia orang yang tampan dan aku mengakuinya!" ungkap Jack tanpa memperdulikan ada Leandro di dekatnya.

"Dan tetap saja, aku lebih tampan daripadanya, bocah!" timpal Leandro tak terima. Sedikit nada ketidaksukaan dalam kalimatnya dan Jack menyadarinya.

Jack hanya tertawa kecil mendengarnya. Ia mengerti bahwa Leandro merasa cemburu mendengar perkataannya tadi, meski memang ada benarnya dari perkataan Jack.

"Apa yang akan dia bicarakan dengan pria Eropa itu?" gumam Leandro penasaran. Sesekali kepalanya tertoleh ke belakang.

Dan bahkan kerap kali, dia dilihatin balik oleh Kaylie. Tentu saja, Leandro harus segera merubah posisi kepalanya. Dia tak mau Kaylie mencurigainya, meski dia sudah memastikan Kaylie pasti penasaran dengannya. Serta Jack.

"Pembicaraan mereka akan terdengar jelas. Cafe ini tampak sepi," timpal Jack tenang. Syukur saja, kedua orang itu saling memiliki pendengaran yang sangat tajam.

Leandro melirik kearah Jack. "Ku harap seperti itu," katanya sambil tersenyum tipis.

"Aku hanya bisa mendengarnya saja. Tidak mungkin, aku harus menolehkan kepalaku ke belakang sesekali," kata Leandro.

"Cukup mendengarnya saja, itu sudah cukup untukmu dan untukku, kakak ipar!" timpal Jack dengan sedikit memberi penekanan di akhir kalimat. Yakni ketika dia menyebutkan Leandro dengan sebutan 'kakak ipar'.

(percakapan antara Kaylie dan Arthur)

"Kau tak rindu keluargamu di Boston?" tanya Arthur.

"Bohong jika aku mengatakan bahwa aku tak merindukan apapun," jawab Kaylie.

"Kau tak berniat untuk bertemu dan berkumpul lagi bersama keluargamu?" tanya Arthur.

MINE IS TERRIBLE [ END ]Where stories live. Discover now