CHAPTER 11

7.4K 253 7
                                    

"Shallom! Mama pulang!"

Aku yang mendengar suara menggelegar mama, langsung beranjak meninggalkan dapur dan menuju ruang tamu. Mama terlihat heran melihatku yang belum juga tidur, disaat sudah jam setengah 12 malam.

"Kenapa belum tidur, honey?" tanya mama sambil berjalan menuju dapur.

"Sir Hans memberiku tugas dan jam 8 besok pagi harus dikumpulkan tepat waktu. Melelahkan sekali!" jawabku yang setia mengekori mama dari belakang. Sesampainya di dapur, tempatku sebelumnya, aku kembali duduk di kursiku dan membetulkan letak kacamataku.

Yeah, jika aku sedang mengerjakan tugas dan mesti mencari inti tugas dari buku referensi, aku mesti menggunakan kacamata sebab mataku agak bermasalah sejak SMA. Apalagi jika buku referensinya, menggunakan tulisan yang berukuran kecil. Mesti teliti dan tepat. Sir Hans termasuk orang yang cerewet dalam penggunaan bahasa, tanda baca dan berbagai macamnya.

"Ya sudah, jika sudah selesai, cepat tidur ya! Mama ke kamar dulu! Bye, honey!" pamit mamaku sambil mencium keningku, lalu berjalan menuju kamarnya.

Aku pun kembali mengerjakan tugasku dengan teliti.

***

Tring!

Layar hp ku hidup. Memunculkan sebuah pesan dari Leandro. Aku yang kebetulan lagi istirahat sejenak, langsung mengambil benda persegi panjang tersebut dan membuka pesan dari 'calon suamiku' kelak.

Leandro : Apakah kau sudah tidur?

Me : Belum.

Setelah membalasnya, aku keluar dari room chatnya dan beralih ke room chat Sakura.

Me : Sakura!

Sakura : Apa?

Astaga, tumben jam segini dia belum tidur? Biasanya sudah tidur. Sudah terbawa mimpi dia. Aku menekan tombol telpon di room chat Sakura dan menunggunya mengangkat telepon dariku.

"Ada apa?" tanya Sakura diseberang sana dengan tidak santainya. Aku mengernyitkan keningku heran. Tumben dia berkata sewot begitu.

"Santai saja, Sakura."

"Santai katamu!? Aku lagi pusing ini!" ujarnya dengan nada yang kesal.

"Emangnya ada apa dengan mu?" tanyaku penasaran.

"Bagaimana tidak!? Tadi, Froy mengajakku untuk ngedate. Saat aku sudah bersiap-siap, eh Miss Hanie tiba-tiba memberi tugas dan mesti kumpul esok pagi!" ceritanya dengan nada kesalnya yang sangat kukenal. Dia memaki-maki dalam bahasa Jepang yang sama sekali tidak ku mengerti, meskipun dia sudah sering mengatakannya.

"Ngedate nya batal?"

"Iyalah, bodoh! Jika tidak batal, tidak mungkin akan mengangkat teleponmu!"

"I'm sorry!" kataku sambil terkekeh. Aku pun memasang earphone tanpa kabel di kedua telingaku dan mendengar semua umpatannya sambil terkekeh pelan.

"Pokoknya, kau harus menjadi teman umpatanku malam ini. Aku ingin mengumpat dosen tua itu!" maki Sakura dari ujung sana. Aku hanya terkekeh dan lanjut mengetik di laptop, sambil sesekali melirik dengan teliti ke dalam buku referensi.

MINE IS TERRIBLE [ END ]Where stories live. Discover now