CHAPTER 70

4.7K 205 5
                                    

Ada yang kepo dengan visualnya Azkeh dan Arthur ga? Kalo ada, part selanjutnya bakal aku tunjukin. Kalo engga, ya sudahlah.

*****

Jam 9 malam di Venesia, Italia.

Suasana malam di kota Venesia tampak ramai. Orang-orang berlalu lalang di sepanjang jalan. Sendirian atau pun berkelompok. Tiupan angin malam yang mendatangi kota cantik itu telah menyentuh kulit ku meski tubuhku terbungkus gaun piyama. Mataku terus memperhatikan para masyarakat Venesia yang memenuhi trotoar atau jalan raya kota. Padahal mereka tahu, ini sudah larut malam.

Venesia adalah kota yang cantik dan tenang. Pertama kali aku mendatanginya, sangat sulit berbicara dalam bahasa Eropa yang dominan bahasa Spanyol. Yaa, walau pun sampai sekarang aku masih tidak fasih juga. Sementara Sakura dan Az-jalang itu sangat fasih. Tidak heran. Mereka memiliki pekerjaan yang berinteraksi dengan orang-orang asli sini. Beda dengan diriku.

Aku merasa bosan. Mungkin menelpon Sakura sekarang adalah waktu yang tepat untukku dan untuknya. Tanganku bergerak mengambil ponsel dari saku gaun piyama ku dan mencari kontak Sakura. Kemudian, aku menelpon icon telepon. Ku harap dia menjawab telepon ku.

"Hello, Kaylie!" sapa Sakura dari seberang sana. "What happen?" tanyanya langsung.

"Apakah salah jika aku menelponmu?" tanyaku sedikit sinis.

Sakura terkekeh. "I'm just asking. There's a problem?"

"Nope," tanggapku. "Bagaimana perjalanan mu?" tanyaku pada Sakura.

"Perjalananku? Oh, terasa menyenangkan," jawab Sakura menyahutiku. Terdengar nada ceria yang keluar dari mulutnya.

"Bagaimana hubunganmu dengan 'sang manajer'?" tanyaku yang mencoba menggodanya.

"Berhentilah menggodaku, sialan!" makinya.

Aku tertawa lalu berkata, "Aku hanya menggodamu saja."

"Menyebalkan!" cibir Sakura. "Bagaimana keadaanmu disana?" tanyanya.

"Don't worry. I'm fine. Very fine," jawabku.

"Kuharap jawabanmu sesuai dengan keadaanmu. Aku tahu bagaimana watak dirimu," kata Sakura yang terdengar tegas dari sana. Aku hanya berdeham.

Mataku melirik Leandro yang saat ini tengah tertidur pulas dengan kondisi tubuh yang kurang mengenakkan. Hanya untuk beberapa hari ke depan saja, dia tampak menyedihkan. Ketika sudah sembuh, maka jiwa iblisnya akan menguasainya seperti biasa.

"Apa yang sedang kau lakukan saat ini?" tanyaku.

"Makan malam bersama manajerku. Dia tiba-tiba saja menawarkan ajakan dinner-nya kepadaku. Dan, yeah, aku terima saja karena dia atasanku dan aku tak bisa untuk menolaknya."

"Wow. Kalian sudah selangkah lebih maju!" kataku memberi apresiasi.

"Kaylie, listen to me. Kami hanya makan malam bersama. No other purpose." Dia memberi pembelaan untuk dirinya sendiri.

"Okey. I'm just kidding," kataku. "By the way, Sakura. Jika aku memilih pulang ke Amerika, apa kau akan ikut?" tanyaku pada Sakura.

"Maaf, apa katamu?"

Suara Sakura tampak terdengar terkejut mendengar pertanyaan random ku. Ah, bukan random sebenarnya. Aku hanya meminta pendapatnya.

"Kau mau kembali ke Amerika?" tanyanya ulang.

MINE IS TERRIBLE [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang