CHAPTER 44

5.6K 224 2
                                    

"Sudah sampai," kata Sakura tiba-tiba yang menyadarkan dari lamunan ku.

Aku menoleh kearahnya sejenak, lalu membuka pintu mobil dan beranjak keluar sambil menarik koperku. Aku memandang takjub kearah sebuah villa besar yang terkesan mewah, yang berdiri kokoh didepan mataku. Wow, luar biasa.

"Ini.. villa mu?" tanyaku tak percaya.

"Ya," jawab Sakura ketika berjalan ke belakang mobil.

"Kau tak berniat membantuku?" tanya Sakura padaku. Aku menoleh kearahnya dan menyengir lebar.

Aku meninggalkan koperku dan berjalan menghampiri Sakura. Pupil mataku membesar melihat ada tiga koper besar di bagasi. Ini orang mau pindahan atau apa ya?

"Ini.. isinya pakaianmu semua, ya?" tanyaku pada Sakura.

"Ya, dan beberapa pakaian untuk Azkeh," jawabnya sambil terkekeh.

Aku menggeleng pelan mendengarnya. Aku mengambil satu koper dan menurunkannya dari bagasi. Aku pun berjalan sambil menarik koper itu, kembali menghampiri koperku yang tergeletak saja disana.

Sepertinya ada sesuatu yang kurang. Aku mengedarkan pandangan ke sekeliling, sampai akhirnya Sakura mengingatkanku.

"Kau tak berniat membawa Azkeh keluar dari dalam mobil, Nona?" tanya Sakura dengan alis terangkat satu.

"Oh iya! Aku lupa, hahahaa," ujarku sambil tertawa kecil.

Aku dan Sakura pun menghampiri mobil dan membuka pintu mobil. Kulihat Azkeh masih tertidur pulas. Mungkin dia kecapekan setelah di siksa berkali-kali oleh Lea-ah, aku tak mau menyebut namanya, jadi ku sebut saja dia monster.

Aku menarik Azkeh keluar dan memapahnya bersama menuju teras villa. Sesampainya di teras, Sakura menggerakkan tangannya menuju intercom yang terletak di dekat kusen jendela dan menekan sebuah tombol merah kecil.

"Dengan siapa? Apa yang bisa saya lakukan untuk Anda?" tanya seseorang dari balik intercom itu. Aku hanya bisa berdecak kagum. Ternyata, di balik sederhananya Sakura, ada sisi kekayaan melimpah di kehidupannya.

"Saya Nona Sakura, Pengawal Yuan. Saya ada didepan villa Springfield," jawab Sakura.

"Oh, Nona Sakura. Maafkan atas ketidaksopanan saya tadi!" ucap seseorang itu yang di ketahuinya sebutannya adalah Pengawal Yuan.

"No problem," tepis Sakura.

"Apa yang harus saya laksanakan?" tanya Pengawal Yuan.

"Tolong bukain pintu villa untuk saya. Dan, jangan lupa bawakan koper saya beserta teman-teman saya di halaman, ada di dekat mobil kakek saya, ya!" titah Sakura.

"Akan saya laksanakan, Nona!" jawab Pengawal Yuan dengan tegas.

Intercom pun terputus.

Aku dan Sakura yang tengah memapah Azkeh hanya bisa menunggu pintu di buka oleh Pengawal Yuan.

Cklekk.

Pintu terbuka lebar dan menampakkan sosok seorang pria bertubuh tegap dan berwajah tampan. Waw, untuk seketika, aku terpesona dengan auranya.

"Pssttt.. Apa dia pengawalmu?" tanyaku pada Sakura, dengan berbisik tentunya.

"Tentu saja!" jawab Sakura.

"Tampan, ya," ucapku sambil tersenyum-senyum sendiri.

JTAKK!

Sakura menjitak kepalaku dengan keras sehingga membuatku meringis kesakitan. Dasar banteng!

"Aku tak 'kan pernah mengijinkanmu untuk berkencan bersamanya. Dia sangat polos," kata Sakura untuk memperingatiku. Aku hanya bisa menyengir lebar dan Sakura mendengus kesal.

"Pengawal Yuan, bawa koper-koper kami yang ada disana dan bawa ke ruangan pribadi saya!" titah Sakura yang langsung dilaksanakan oleh Pengawal Yuan.

Aku dan Sakura pun membawa Azkeh memasuki villa besar tersebut. Tak dapat ku elak lagi rasa terpanaku kepada seisi villa ini. Sungguh barang-barang berkilau yang menyegarkan mata.

"Ruanganmu dimana?" tanyaku.

"Lantai paling atas. Lantai lima," jawab Sakura santai. Aku mengangguk dan terus memapah Azkeh bersama Sakura menuju lift.

Setelah masuk ke lift-nya, Sakura menekan tombol berangka lima. Dan, lift pun bergerak keatas, membawa kami ke lantai lima. Selama di lift, tidak ada percakapan diantara kami. Hanya suara nafas yang berhembusan.

"Hari ini bagaikan hari penuh kejutan tak terduga," ujarku tiba-tiba. Astaga, bahuku semakin terasa pegal sebab memapah Azkeh terus-terusan.

"Hum?" Sakura menoleh kearahku, tak mengerti maksud ucapanku.

Aku menoleh kearah Sakura juga dan tersenyum tipis, kemudian berkata, "A day full of surprises beyond measure."

Sakura menghembuskan nafasnya dan mengulas senyum kecil. "I always agree with you," katanya.

*****

To be continued.

MINE IS TERRIBLE [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang