26

359 39 7
                                    

*Up lagi nih. Aku sempat blank buat lanjutin ini part. Apalagi ditengah kesibukan yg mendera. Tapi masih aku sempatin nulis sampai rampung di part ini. Kalau nggak up rasanya gimana gitu hehe.
Maaf ya kalau rada aneh di part ini. Moga suka ya. Suka aja deh hehe.

Happy reading...💜

_____________________

"Jadi kalian sudah ketemu?"

"Hum.."

Zoya dan Tania berada dicafe tempat mereka biasa mampir. Sudah lumayan lama Zoya tidak mampir ke cafe favoritnya ini. Jus stroberi. Ah..rasanya sudah lama dia tidak menikmati jus stroberi kesukaannya.

"Terus gimana? Ganteng kan?" tanya Tania dengan antusias. Dasar kepo.

"Ganteng sih..." jawab Zoya lalu dia meminum jus stroberi miliknya.

"Terus? Kamu suka?"

Zoya beralih mengaduk-aduk minumannya. "Biasa aja."

"Biasa aja?"

"Hum. Tapi aku merasa aneh deh, Tan."

"Aneh? Aneh kenapa?" Tania tampak penasaran. Sembari menunggu jawaban Zoya. Dia meraih minumannya. Jus mangga. Tania memang suka jus mangga.

"Dia bilang aku harus putus dengan Kin."

Tani tersedak. Matanya memerah seketika. Bahkan Zoya harus bangkit dari kursinya untuk mengusap punggung temannya itu. Ucapan Zoya barusan membuatnya terkejut. Sejak kapan Zoya dan Kin berpacaran?

"Hati-hati dong Tan kalau minum." Zoya masih mengusap punggung Tania.

"Udah..udah. Sekarang kamu duduk!" Perintah Tania.

Zoya pun kembali duduk.

"Kamu benar-benar teman yang jahat!"

Zoya membulatkan matanya. Kerasukan apa temannya ini pikir Zoya. Mengapa tiba-tiba Tania jadi marah padanya?

"Jahat apanya sih, Tan?" tanya Zoya dengan bingung.

"Kenapa kamu tidak cerita sebelumnya kalau kamu pacaran sama Kin, huh?"

Oh, God. Tania salah paham rupanya.

"Siapa yang pacaran? Astaga..Tan..Tan.."

"Lah, tadi kamu bilang Satria minta kamu putus dari Kin. Gimana sih?"

"Itu dia masalahnya, Tan. Aku juga tidak tahu kenapa dia tiba-tiba minta aku putus dengan Kin. Padahal kami tidak punya hubungan apa-apa."

"Kamu yakin tidak punya hubungan apa-apa?" tanya Tania dengan tatapan penuh intimidasi.

"Ya iyalah. Masa kami pacaran, ngaco kamu!"

"Terus apa maksudnya Satria ngomong begitu?"

Zoya mengedikkan bahunya tidak tahu.

"Terus Satria tahu dari mana kamu dan-"

"Tania!"

Ucapan Tania terpotong karena teriakan seseorang. Hal itu membuat Zoya dan Tania menoleh ke arah pintu cafe tempat asal suara itu. Disana tampak pria berkacamata dengan setelan kemeja abu-abu berjalan mendekat ke arah meja Zoya dan Tania.

Itu Levin!

"Bang Levin." Zoya menatap senang ke arah Levin. Sejak kedatangan sepupu Tania itu ke Indonesia, baru sekarang Zoya bisa bertemu dengannya. Dari penampilan memang tidak banyak berubah, Levin masih sama seperti dulu. Laki-laki yang sering mengenakan kacamata itu tetap terlihat berkelas dan berkarisma. Anak hukum memang tidak bisa dilawan.

Kin & Zoya [Completed]Where stories live. Discover now