11

413 39 2
                                    

Zoya masih penasaran mengenai hubungan Kin dan Satria yang tidak akur. Zoya ingin sekali menanyakan hal itu pada Kin namun ia khawatir akan mendapatkan omelan pedas dari mulut Kin. Terlebih lagi mereka sedang dalam perjalanan pulang. Zoya takut pertanyaannya akan membuat Kin mengamuk dan membuat konsentrasi menyetir Kin menjadi terganggu.

'Berani sekali kamu kepoin Saya!

'Siapa kamu berhak bertanya seperti itu?!'

'Turun!'

'Ayo lompat!'

Zoya bergidik ngeri. Dia membayangkan betapa horornya saat Kin marah.

"Perut kamu bagaimana?" tanya Kin.

Pertanyaan Kin membuyarkan kehaluan Zoya. "Masih nyeri, Tuan." Zoya terpaksa berbohong lagi demi melindungi dirinya sendiri dari amukan Kin.

"Ck, kamu makan apa jadi sampai sakit perut begitu? Merepotkan!"

"Saya juga tidak tahu, Tuan. Mungkin karena makanan di pesta tadi tidak cocok di perut Saya. Maklum..,, Saya nggak terbiasa makan makanan mahal seperti itu." jawab Zoya. Dalam hati ia merong-rong bahwa ia begitu menikmati jamuan di pesta yang diselenggarakan Adhitama Group. Makanan disana sangat enak dan cocok dilidahnya.

Kin menatap Zoya dengan heran. Sesaat kemudian ia menyadari bahwa Zoya hanyalah seorang pembantu yang tidak terbiasa makan makanan enak. Namun seenak apapun makanan jika makanan tersebut sehat maka tidak ada masalah bagi yang memakannya. Alasan Zoya yang sakit perut karena makanan mahal sangat tidak masuk akal bagi Kin. Kali ini ia membiarkan saja Zoya bersikap konyol padanya karena ia juga sangat tidak betah berada di pesta yang terdapat laki-laki menyebalkan seperti Satria. Kalau mau berbohong itu yang benar, jangan begini. Aku bukan orang bodoh. Kalau makanan itu bermasalah, aku pasti juga terkena imbasnya. Aneh, kenapa dia cepat-cepat ingin pulang?

Percakapan berhenti. Kin fokus menyetir sedangkan Zoya memalingkan wajahnya ke jendela mobil. Dia memikirkan kembali betapa bahagianya wajah Dirga dan Laren saat di pesta. Hal itu membuat Zoya berpikir jika orang tuanya itu sama sekali tidak peduli terhadapnya. Zoya merasa semua usaha yang ia lakukan sia-sia saja. Dia kabur dari rumah pun belum tentu orang tuanya itu peduli. Yang mereka pikirkan hanyalah memaksakan diri menjodohkan dirinya dengan laki-laki pilihan mereka terlepas dari dirinya setuju atau tidak menerima perjodohan itu. Ternyata kabur beberapa minggu tak membawa pengaruh apapun dan Zoya berencana ingin memperpanjang masa kaburnya agar Dirga dan Laren bisa merenungkan kembali kesalahan mereka selama ini. Satu-satunya yang membuat Zoya khawatir adalah Eyang. Dia sangat merindukan Eyangnya itu. Apalagi ia sudah berminggu-minggu tidak mendengar suara Eyang. Zoya yakin Eyang juga pasti sangat merindukan dirinya.

Kin diam-diam memperhatikan Zoya yang sedang menatap ke arah luar kaca jendela mobil. "Kamu kenapa?"

"Tidak apa-apa, Tuan. Pemandangan di luar sangat bagus." Zoya menjawab dengan senyum yang sedikit dipaksakan.

Kin heran pemandangan bagus seperti apa yang dimaksud oleh pembantunya ini pikirnya. Kondisi jalanan cukup gelap dan sepi. Samar-samar Kin melihat bulir air dari pelupuk mata Zoya. Kin merasa bersalah karena telah berasumsi buruk terhadap Zoya. Mungkin saja perutnya memang benar sakit karena jamuan di pesta itu pikir Kin. Tak lama kemudian mobil Kin tiba di depan rumah. Tanpa banyak basa-basi Kin langsung turun dari mobil dan berjalan mendahuli Zoya. Sesampainya di dalam ia melepas jasnya dan beranjak masuk ke dalam kamar. Kin membuka pintu balkon kamarnya dan menyandarkan punggungnya di pagar. Dia memikirkan kembali permusuhan yang terjadi antara dirinya dan Satria. Semua brawal dari hal sepele. Diia dan Satria menjadi musuh hanya karena persaingan mereka di dunia bisnis dan perusahaan. Awalnya Kin terima hal itu karena persaingan di dunia bisnis memang kejam dan keras. Bahkan yang semula menjadi keluarga pun bisa menjadi musuh jika terlibat persaingan seperti itu. Namun terlepas dari itu semua, ada hal lain yang membuat Kin tidak suka dengan Satria yaitu kata-kata yang dilontarkan Satria tepat satu tahun yang lalu.

Kin & Zoya [Completed]Where stories live. Discover now