7

381 38 4
                                    

Zoya tidak tidak terima hasil masakannya disebut masakan kambing oleh Kin. Dia sudah tidak tahan menerima ejekan dan bentakan seperti itu dari majikan galaknya itu.

'Masakan apa ini?!'

'Ya ampun minyaknya belepotan dimana-mana, kamu mau Saya kena penyakit kolesterol?'

'Ini dagingnya belum matang, buatkan Saya yang baru! Buruan!'

'Astaga..ini asin Zoy, kamu bisa masak tidak, sih?!'

'Kamu mau meracuni Saya?'

'Zoy, Saya ini bukan kambing!'

Zoya sedang membaca resep makanan dari beberapa judul buku. Dia bertekad ingin menyulap kemampuan tangannya agar bisa menghasilkan masakan yang enak. Dari resep yang ia baca, beberapa masakan itu dibuat dengan bahan yang sederhana, sesuai dengan apa yang ia buat beberapa hari ini. Contohnya saja seperti omelet telur dan nasi goreng. Namun, ia merasa heran ketika ia mencoba mempraktekan masakan itu, justru malah sebaliknya, semua terasa begitu rumit dan hasilnya jauh dari kata enak. Bukan pujian yang ia dapatkan dari Kin, melainkan cacian. Dengan wajah lelahnya ia menutup majalah itu dan berganti menatap ke arah langit. Disana terlihat begitu banyak bintang yang hadir menemani bulan. Semilir angin bertiup dengan pelan merasuki tubuhnya. Tiba-tiba saja ia merindukan Eyang.

"Kamu sedang apa?"

Langkah berat seseorang hadir di tengah-tengah kegalauan Zoya. Zoya terkejut dengan kedatangan Kin. Mengapa majikannya ini belum tidur pikirnya. Dia pun dengan segera bangkit dari duduknya dan menyembunyikan majalah yang ada ditangannya.

"Ah, bukan apa-apa Tuan.."

Kin memperpendek jaraknya. Dia penasaran dengan sesuatu yang disembunyikan oleh Zoya. Rasa curiga pun mulai menghantui pikirannya.

"Apa yang kamu sembunyikan itu?" tanya Kin penuh intimidasi.

Zoya hanya melongo menatap wajah Kin yang seperti sedang memergoki seorang pencuri di rumahnya. Hei, apakah Kin curiga kalau dirinya adalah pencuri sungguhan?

"Sini! Apa yang kamu sembunyikan itu?" tanya Kin lagi dengan sinar tajamnya.

"Bukan apa-apa kok, Tuan." jawab Zoya dengan wajah memelasnya.

Kin semakin curiga. Dia yakin Zoya sudah mencuri sesuatu yang berharga di rumahnya.

"Bohong!"

Rasa sabar Kin terkuras habis. Dia pun memutar tubuh Zoya dengan paksa.

'Aish..dasar majikan kurang kerjaan!'

Beberapa buku resep makanan berguguran ke lantai. Tiba-tiba saja perasaan malu mulai menghinggapi Kin. Rupanya ia telah salah menduga.

"Ini apa? Ck, kamu tidak bisa masak, huh? Dasar pembantu tidak becus! Kerjaannya cuma masak masakan kambing!"

Setelah mengutarakan kalimat tajam itu, Kin pergi begitu saja meninggalkan Zoya. Meminta maaf? Buat apa? Kin memiliki gengsi yang tingginya melebihi monas. Dia tidak mungkin minta maaf dihadapan pembantunya, apalagi ia sudah menganggap Zoya sebagai pembantu yang tidak becus.

'Menyebalkan! Dasar majikan galak, bisanya cuma menghina.'

Zoya menggerutu kesal. Dia memungut kembali buku resep yang berjatuhan di lantai. Beruntung buku itu tidak di robek oleh majikan galaknya itu pikirnya.  Tidak berselang lama, terdengar teriakan Kin dari dalam. Zoya yang mendengar itu pun langsung bergegas masuk ke rumah dan menghampiri Kin di ruang kerjanya. .

Kin & Zoya [Completed]Where stories live. Discover now