23

348 34 4
                                    

Kin menatap pintu kamar Zoya. Dia termenung sesaat mengingat percakapannya dengan Zoya kemarin.

Flash back.

"Memangnya kenapa kalau kamu anak Dirga Airlangga?" Kin semakin memperpendek jaraknya dengan Zoya.

Zoya menunduk mendengar kata-kata Kin. Mungkin dia terganggu dengan perlakuan Kin yang tiba-tiba seperti itu padanya. Merasa kalau Zoya risih diperlakukan seperti itu, Kin menjauh.

"Jadi selama ini kamu membohongi Saya?"

"Maafkan Saya. Saya tidak punya pilihan lain selain berbohong."

"Pergilah kalau kamu ingin pergi."

"Say-"

"Saya tidak akan melarang kamu pergi. Mulai hari ini kamu bukan lagi pembantu Saya."

Kin beranjak masuk ke dalam kamar mandi dan meninggalkan Zoya yang berdiri mematung di depan lemari.

Flash back off.

Kin memutuskan masuk ke dalam kamar yang pernah di tempati Zoya selama dia tinggal dirumahnya. Kin menatap tiap sudut kamar itu. Dia membayangkan bagaimana seorang Zoya yang terlahir dari keluarga kaya dan terpandang bisa tidur di kamar yang hanya memiliki kasur kecil seperti ini. Bahkan Zoya tidak sekalipun mengeluh padanya ketika dia menyuruh untuk tidur dikamar pembantu.

'Sial! Apa yang aku lakukan ini?'

Kin memutuskan keluar dari kamar itu. Dia beralih duduk di ruang tamu dan memejamkan matanya sejenak. Sedetik kemudian dia membuka matanya kembali.

"Bodoh! Apa yang sedang aku pikirkan?!"

Kin merasa dikepalanya hanya dipenuhi nama Zoya seharian ini. Benar-benar membuatnya pusing saja. Tidak lama bel rumahnya berbunyi. Kin bangkit dari duduknya dan memeriksa siapa yang datang. Ternyata yang datang adalah Levin.

"Busy?" tanya Levin.

"No."

"Okay. Sepertinya aku datang disaat yang tepat."

"Masuklah."

Kin mengajak Levin masuk ke dalam rumahnya. Levin hampir takjub melihat isi rumah Kin.

"Ini rumah apa istana? Tidak cocok dihuni kalau penghuninya cuma satu orang."

Kin menghembuskan nafasnya perlahan. "Mungkin aku salah pilih rumah."

"Like that.."

"Kamu tidak sibuk?"

"Kalau aku sibuk, aku tidak mungkin main kemari. Ck, dasar kingkong." Levin mendaratkan bokongnya ke sofa ruang tamu. "Kamu tidak sewa pembantu?" tanya Levin.

"Sempat punya." Kin ikut duduk di sofa.

"Oh ya?"

Kin membenarkan. "Tapi sudah berhenti."

Ekspresi wajah Kin berubah ketika membahas masalah itu.

"Wajah kamu kenapa kusut begitu?" tanya Levin.

"Tidak ada."

"Seperti bukan kamu." Levin memperhatikan mimik wajah Kin dengan lekat.

"Memangnya aku yang kamu kenal seperti apa?" tanya Kin.

"Ck, okay lupakan. Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu." Levin mengeluarkan ponselnya.

"Kamu sudah dengar berita ini?" Levin menunjukkan sebuah artikel diponselnya. Disana tertulis, Satria Adhitama akan menikahi anak Dirga Airlangga.

Kin & Zoya [Completed]Where stories live. Discover now