5

423 37 0
                                    

Zoya membuka matanya lalu dia melihat sebuah mobil hitam merek ternama menabrak pohon besar di sekitar persimpangan jalan. Kepulan asap menghiasi permukaan mobil yang terbuka. Dia berlari sambil menyeret kopernya mendekat ke arah mobil yang menabrak pohon itu.

Zoya menutup mulutnya dengan wajah terkejut. "Apa penumpangnya meninggal?"

Tidak lama kemudian seorang pria keluar dari mobil hitam itu sambil memegang kepalanya.

Itu Kin Dhananjaya.

Kin melihat keadaan mobilnya dan menggerutu kesal.

"Sial! Mobil baruku!!" umpatnya sambil menyentuh permukaan mobil yang lecet parah.

Zoya memberanikan diri mendekati Kin. "Mas tidak apa-apa kan? Apa Mas terluka?"

Kin beralih menatap Zoya. Dia memandang Zoya dari bawah sampai ke atas. Sedetik kemudian pandangan Kin berubah dengan pandangan yang penuh amarah.

"Kamu!"

"Mas tidak apa-apa, kan?"

"Ini semua gara-gara kamu! Kamu mau bunuh diri, huh?! Kalau kamu mau mati, jangan di jalanan. Cari tempat lain. Astaga! Kamu lihat ini, kamu lihat keadaan mobil Saya ini?" Kin menunjuk ke arah mobilnya sambil membentak Zoya dengan penuh amarah.

"Maaf..Saya pikir, Saya sudah jalan dengan benar. Mas yang nyetir terlalu kencang. Kenapa Mas menyalahkan Saya?" Zoya merasa dirinya sudah berjalan dengan benar. Dia tidak terima dirinya di salahkan.

"Apa kamu bilang? Kamu sudah jalan dengan benar?! Astaga, kamu pikir Saya buta, huh? Jelas-jelas kamu yang jalan tidak pakai mata!" Kin tak henti-hentinya membentak Zoya.

"Jadi Mas menyalahkan Saya?"

"Jelas! Jelas kamu yang salah. Pokoknya Saya tidak mau tahu, kamu harus ganti rugi semua kerusakan mobil saya ini!" jelas Kin tajam.

"Apa?!" Zoya tentu saja kaget luar biasa. Bagaimana bisa pria dihadapannya ini meminta dirinya untuk ganti rugi pikirnya.

"Sekarang juga kamu harus ganti rugi!" Kin benar-benar mendesak Zoya untuk ganti rugi semua kerusakan mobilnya.

Zoya sangat bingung sekarang. Bagaimana dia bisa mengganti semua kerusakan mobil pria yang ada dihadapannya ini? Uang yang ia bawa tidaklah cukup, semua kartu kredit dan ATM nya sudah ia tinggalkan di rumah. Apa yang harus ia lakukan sekarang pikirnya.

Eyang...What should I do?

Tidak berselang lama, ponsel Zoya berbunyi. Dia membuka tasnya dan mengeluarkan ponselnya. Dia sangat berayukur ternyata yang menelponnya adalah Tania. Tidak ada pilihan lain, ia harus minta tolong pada sahabatnya itu.

"Halo, Tan. Tan, please tol-"

Kin langsung merebut paksa ponsel milik Zoya dan mematikannya tanpa belas kasih.

"Berani sekali kamu telponan disaat seperti ini!" bentak Kin.

"Mas, Saya harus menghubungi teman Saya sekarang." Zoya yakin Tania pasti sangat mengkhawatirkannya.

"Kamu tanggung jawab dulu dengan mobil Saya ini, baru handphone kamu ini Saya kembalikan!" kata Kin tajam.

"Baik, Saya akan ganti rugi. Tapi, Saya mau pulang dulu mengambil uangnya." Sepertinya Zoya harus ke rumah Satya sekarang. Tidak ada pilihan lain selain ke rumah kakaknya itu.

Kin tertawa sumbang. "Saya tidak akan membiarkan kamu pergi sebelum kamu membayar semua kerusakan mobil Saya ini sekarang juga."

"Apa?!"

Kin & Zoya [Completed]Where stories live. Discover now