24

361 34 5
                                    

"Apa? Berhenti?"

"Kakin gimana sih? Masa Mbak Zoy dibiarin berhenti kerja."

Kin sedang berada di kediaman orang tuanya. Dia  sedang makan malam bersama keluarganya.

"Dia pulang kampung." Kin terpaksa berbohong. Dia tidak mungkin cerita tentang siapa sebenarnya Zoya pada keluarganya bukan?

"Kok bisa sih Kakin? Kakin sengaja ya pecat dia?"

"Itu kemauannya sendiri, Cha. Dia ada urusan di kampungnya." Kin berbohong lagi.

Novia menghela nafasnya. "Sayang sekali. Dia anak yang baik, kerjanya juga rajin. Mama juga udah terlanjur suka dengannya."

"Sudahlah..kalian tidak perlu lebay begitu. Lagi pula wajar dia pulang kampung, ya mungkin saja keluarganya ada yang sakit," kata Reno.

"Yah.." Neysa mengerucutkan bibirnya.

"Oh ya Kin, kamu sudah dengar kalau Satria ingin menikah?" tanya Reno

"Sudah, Pa.." Wajah Kin berubah ketika papanya membahas topik tentang Satria yang ingin menikah.

"Memangnya Satria mau menikah dengan siapa?" tanya Novia.

"Dengan anak Dirga Airlangga, Ma," jawab Reno.

Kin merasa tidak mood lagi untuk melanjutkan makan.  Sebenarnya dia tidak peduli kalau Satria ingin menikah atau tidak. Itu sama sekali bukan urusannya.  Dia tidak peduli jika Satria ingin menikah dengan wanita manapun diluaran sana. Tapi yang membuatnya heran adalah mengapa harus dengan Zoya? Diantara semua wanita di dunia ini, mengapa harus Zoya?

"Mereka pacaran?" tanya Novia.

"Setahu Papa mereka itu dijodohkan," jawab Reno lalu beralih menatap Kin.

Kin membalas tatapan Papanya. Dia bingung, mengapa Papanya menatapnya seperti itu?

"Jaman sekarang masih dijodoh-jodohin. Ini bukan jaman Siti Nurbaya," sahut Neysa.

Reno beralih menatap putrinya. "Masa sih? Padahal Papa mau menjodohkan kamu dengan anaknya teman Papa lho."

Uhuk! Uhuk!

Neysa tersedak. Dia menenggak habis minumannya lalu memegang tenggorokannya. "Papa apa-apaan sih?!"

Neysa kesal mendengar Papanya berniat ingin menjodohkannya. Hei. Neysa masih SMA.

"Hati-hati dong sayang makannya," tegur Novia.

"Papa duluan Ma.." rengek Neysa.

Saka tertawa melihat wajah kesal putrinya. "Lho memangnya kenapa? Kamu sudah besar, sudah mau lulus SMA. Lebih baik kamu Papa nikahin daripada halu dengan laki-laki berwajah plastik yang dari Korea itu."

"Ih..Papa. Nggak ada hubungannya sama sekali. Mending papa fokus cariin istri buat Kakin, kasian kelamaan single," kata Neysa tidak terima.

Kin menghela nafasnya. Perdebatan apapun yang terjadi di rumahnya, ujung-ujungnya pasti dia yang kena.

"Satria sudah mau menikah lho Kin. Memangnya kamu tidak ada niatan mengenalkan Mama dengan calon menantu Mama?" Kali ini Novia yang ikut-ikutan.

"Nanti, Ma.." jawab Kin. Dia bangkit dari duduknya.

"Tap-"

"Aku pamit pulang, masih ada urusan." Kin beranjak dari ruang makan.

"Kin.." panggil Novia.

Kin tetap melanjutkan langkahnya keluar dari ruang makan dan tidak menghiraukan sama sekali panggilan dari mamanya.

***

Kin & Zoya [Completed]Where stories live. Discover now