LK.20

5.2K 350 26
                                    


maaf banget ya Bebs, aku ketiduran, ini baru bangun dan langsung cepet-cepet ngetik.


maaf juga kalau dikit..










Happy Reading








.

.

.

"Tae, kamu kenapa sayang?" tanya Seokjin saat mendapati Taehyung datang memegang tangannya yang memar, dia dipapah oleh Jimin.

"Kamu apakah anakku?" Seokjin muak saat melihat Jimin datang ke ruamhnya, bisa dipastikan Jiminlah penyebab Taehyung seperti ini.

"Pergi dari rumahku" titah Seokjin setelah Taehyung duduk di sofa, Jimin menunduk, dia sadar diri, pasti orang tua Teahyung sangat kecewa dengan perbuatannya, padahal kemarin-kemarin sebelum malam itu Seokjin begitu ramah dan hangat.

"Mom, ini bukan salah Jimin" Taehyung tidak ingin memperkeruh suasana, dia tidak ingin Seokjin salah paham.

"DIAM" Seokjin jika sudah berteriak seperti ini tandanya memang benar-benar marah, jadi Taehyung hanya bisa diam saat Jimin yang meninggalkan rumahnya, dia memesan taksi untuk pulang ke rumahnya, sangat tidak mungkin sopir Taehyung akan mengantarnya, Seokjin tidak akan mengijinkan.

"Tae, kanapa bisa jadi begini?" Seokjin tidak habis pikir, dia dengan segera mengambil P3K untuk mengobati lengan Taehyung.

Bisa Soekjin lihat lengan tu memar bahkan sudah membiru, Taehyung memang tidak mengeluh sakit, tapi Soekjin yakin itu sangat sakit dan ngilu.

"Sudah gak papa Mom, nanti juga sembuh, Tae ke kamar dulu ya" ucap Taehyung setelah diobati Seokjin, dia hanya tidak ingin membuat Soekjin khawatir berlebih, karena dia sangat tahu Seokjin itu sangat over jika menyangkut kesehatan Taehyung, ada sesuatu yang menyebabkan Seokjin begitu over, ditambah lagi Taehyung adalah anak semata wayangnya, jadi memang sudah anak Mami banget.





"Pamah Han, sini" Soekjin memanggil sopir Taehyung yangsedang berjalan dari garasi, jika Taehyung bungkam, maka dia bisa mencari jawaban sendiri.

"Kenapa Taehyung bisa terluka seperti itu? Kamu apakan Taehyung?" tidak, Seokjin bukan tipe majikan yang akan memarahi apalagi memecat pelayan dan sopirnya, itu hanya gertakan kepada sopir itu agar mau menjawab jujur, karena sopir itu lebih takut kepada Soekjin daripada Taehyung.

"Jawab dengan jujur, atau kalau tidak, kamu akan aku pecat" terlihat kejam, tapi sebenarnya itu hanya gertakan semata, Seokjin itu hatinya lembut, meski kadang cerewetnya melebihi rapnya Min Suga BTS, ops.

"Saya tidak tahu pasti Nyonya, tapi yang saya tahu, Den Taehyung sama Den Jimin terlibat pertengkaran hingga Den Jimin berlari ke jalan raya tanpa melihat ada mobil yang melaju ke arahnya, tapi beruntung Den Taehyung menolongnya meskipun lengan Den Taehyung terbentur ke trotoar" ucap sopir itu jujur, meski dia diancam oleh Taehyung untuk tidak memberi tahu siapapun tapi keadaan genting, dia lebih baik dimarahi Taehyung daripada dipecat Seokjin.

"Beruntung kamu bilang? Lengan Taehyung memar seperti itu untuk menyelamatkan anak itu kamu bilang beruntung? Ya ampun kamu ini benar-benar ingin dipecat ya" Seokjin mengerti sekarang kenapa Taehyung bungkam, dia hanya tidak ingin Seokjin semakin membenci Jimin jika tahu Taehyung memar karena menyelamatkan Jimin.

"Ampun Nyonya" sopir meminta ampun atas perkataannya yang menurut Seokjin salah.

"Ya sudah kembali ketempatmu, ingat jangan lagi mau mengantar Taehyung jika itu hubungannya dengan si Jimin itu" ucap Seokjin, dia tidak ingin Taehyung berhubungan lagi dengan Jimin, dia tidak ingin Taehyung kenapa-napa, jika sampai itu terjadi Jimin itu tidak akan mungkin tanggung jawab.

"Baik Nyonya" sahut sopir itu kemudian kembali ke tempatnya.

.

.

.









"Somi, kenapa Kookie memakai masker oksigen lagi? Padahal kemarin pakai nassal kanula" Seokjin datang malamnya karena dia berjanji akan membuatkan bubur untuk Jungkook, tapi dia terkejut saat mendapati Jungkook sudah tidur padahal masih jam 6 petang, juga wajah Jungkook yang sangat pucat dengan masker oksigen bertengger di hidungnya.

"Kookie kambuh karena tadi saat aku pulang Jimin datang bersama Taehyung, mungkin Jungkook bisa menunjukkan senyumnya di depan mereka berdua, tanpa mereka tahu Jungkookk berusaha keras menahan rasa sesaknya, hingga puncaknya saat dia sudah tidak mampu lagi menahan, dia mimisan kemudian tidak sadarkan diri" Somi berusaha keras untuk tetap tenang, padahal dalam hati dia sedih menceritakan semua itu, dia tidak bisa membayangkan bagaimana sedihnya Jungkook saat itu.

"Ya ampun Taehyung, aku akan memarahinya nanti sepulang dari sini" ucap Seokjin, dia berniat akan memarahi habis-habisan anaknya itu sudah membuat Kookie menjadi seperti ini.

"Bukan salah Taehyung, aku bisa melihat dia sangat panik tadi saat mendapati Jungkook kambuh, aku juga yakin jika dia semakin merasa bersalah, jangan marahi dia, dia anak yang baik" sahut Somi, memang dia tidak terang-terang menyalahkan Jimin, tapi Seokjin tahu jika Somi hanya tidak ingin menjelek-jelekan Jimin di hadapan Seokjin.

"Lalu bagaimana kata dokter?" tanya Seokjin.

"Dokter bilang keadaan Kookie memburuk, tingkat stressnya sangat tinggi, juga itu salah satu dampak dari kecelakaan 10 tahun lalu, aku hiks aku hiks.." Somi tidak mampu berkata-kata, dia sungguh hancur saat mengingat perkataan dokter tadi siang, meski itu hanya dugaan tapi tetap saja itu membebani Somi.

"Ssttt, sudah-sudah aku yakin Kookie akan baik-baik saja, kita harus tetap terus berdoa untuk kesembuhannya, juga kita harus selalu ada untuk Kookie" ucap Seokjin merengkuh tubuh Somi yang sudah sangat kacau, dia adalah seorang ibu, dia juga pasti tahu bagaimana rasanya menjadi Somi.

"Ya ampun Kookieku sayang" Seokjin tidak tega melihat keadaan Jungkook yang seperti ini membiarkan Somi menangis dalam pelukannya.

Seokjin termenung, dia memikirkan perkataan Somi tentang kecelakaan 10 tahun lalu, apakah semua akan terulang kembali, dia harus menyiapkan diri jika kejadian 10 tahun lalu terungkap kembali.

Saat dimana Seokjin, Namjoon juga Taehyung kecil terakhir kali meninggalkan Korea Selatan, dan memilih menetap di Amerika, akankah semua luka itu akan kembali terbuka seriring berjalannya waktu, sungguh dia tidak tahu harus bagaimana.

Taehyung, bagaimana Soekjin dan Namjoon akan menghadapi Taehyung jika kejadian itu terungkap, dia harus berbicara dengan Namjoon segera, dia hanya takut Taehyung akan sangat sedih saat mengetahui fakta 10 tahun lalu.












TBC

You Hurt Me So Bad [VKook] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang