Part 27

119K 12K 1.5K
                                    

Happy Reading ya!💕
Jangan lupa vote and comment.


Viona menatap lamat-lamat dirinya didepan cermin. Dia memutarkan badannya untuk yang ke...sekian kalinya. Kali ini dia sudah memakai dress berwarna hitam yang Angga beri hari lalu. Viona memajukan wajahnya ke arah cermin sehingga membuat dirinya begitu dekat pada cermin dikamarnya. Ia memanyunkan bibirnya.

"Kemerahan gak sih?" Tanya Viona pada dirinya sendiri. Kemudian ia mengambil tisu dari atas nakas, belum sempat ia menghapus lipstik yang menurutnya terlalu kemerahan. Ponselnya berdering, Viona memutar bola matanya ketika mengetahui bahwa Khaisa yang mengajaknya video call, kali ini bukan hanya dia sendiri sudah ada Tari yang bergabung.

Dan saat dia mengangkatnya, terdengar tawa Khaisa yang begitu nyaring langsung tertangkap indera pendengarannya.

"Mau mangkal dimana sih neng?"

Viona menggerutu sebal, kan benar terlalu kemerahan. Viona memajukan bibirnya kearah kamera.

"Kemerahan ya?" Tanya Viona.

"Kemerahan." Tari yang menjawab, jika kalian ingin mendengar jawaban yang sangat-sangat jujur maka bertanyalah pada Tari karena cewek itu akan menjawabnya kelewat jujur, walaupun itu menyakitkan.

"Udah ah ngapain sih kalian video call gini, gak ada kerjaan banget!"

"Eh eh kalem dong sayang, mau liat full body dong."

"Dih buat apaan?"

"Ayo cepetan!"

Viona mendengus sebal namun ia tetap menuruti keinginan Khaisa. Ia mengatur posisi ponselnya agar menjadi tegak, menjadikan botol parfumnya sebagai sandaran.

"Wow you look so beautiful baby, tapi lebih cantik kalo dipake sama gue." Khaisa tertawa.

"Bacot!"

Dan Tari memutuskan untuk keluar dari video call mereka yang unfaedah.

"Udah ah gue mau siap-siap lagi. Mau hapus nih lipstik."

"Minta sama Revan aja buat hapusin."

"Berisik!" Viona memutuskannya, kemudian ia meraih selembar tisu dan menghapus lipstik dari bibirnya.

Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 8 tapi belum ada tanda-tanda Angga akan menjemputnya. Padahal dia berjanji akan menjemputnya jam 7. Helaan napas berat terdengar dari Viona. Untuk menghapus rasa bosannya Viona membuka aplikasi Instagram, tidak ada yang menarik disana. Ia menyimpan kembali ponselnya kemudian berjalan menuju rak sepatu yang berada dikamarnya. Rak sepatunya di dominasi oleh sneakers karena memang dia tidak suka memaki wedges dan para temannya. Tapi kali ini Viona harus memakainya, ia memutuskan memakai heels berwarna merah yang tidak terlalu tinggi.

Ponselnya berdering, dengan cepat Viona meraihnya. Dan ya benar Angga yang menelponnya.

"Hallo Vi?"

"Lo udah dimana Ga?"

"Vi sorry mobil gue ban nya kempes, gimana kalo lo pesan ojek atau taksi aja? Atau gue yang pesenin?"

"Eh gak usah biar gue yang pesen aja, kirim lokasi cafenya aja."

"Oke nanti gue kirim. Vio maaf."

Viona terkekeh pelan, "iya gak papa, gue berangkat sekarang ya?"

"Iya hati-hati."

Viona kembali mengembuskan napasnya, kemudian ia meraih Sling bag yang berada diatas kasur. Ia berjalan keluar dari kamarnya, dan saat ia menuruni anak tangga ia melihat Revan yang berada diruang tengah sedang fokus pada layar televisi dihadapannya. Viona tidak melihat Ayah dan Bunda disana, hanya ada Revan seorang diri.

REVANOWhere stories live. Discover now