Part 5

210K 18.7K 1.6K
                                    

Happy Reading

Viona berjalan mengendap-endap keluar dari kamarnya. Menutup pintu kamarnya dengan hati-hati, takut jikalau dipergoki oleh Ayahnya. Setelah itu dia berjalan menuju kamar Revan yang letaknya berdampingan dengan kamarnya.
Viona memutar kenop pintu kamar Revan  dengan pelan. Menyembulkan kepalanya dibalik pintu. "Revan..." Bisik Viona.

Revan menatap kearah Viona dengan kening yang sedikit berkerut. Dia tidak memperdulikannya, lantas kembali fokus pada buku yang tengah di bacanya. Viona mendengus kesal, lalu ia berjalan memasuki kamar Revan.

"Ngapain lo kesini?" Tanya Revan, pandangannya tetap fokus pada buku.

Viona berjalan kearah Revan, memeluk leher Revan dari belakang. "Van gue mau curhat," gumam Viona.

"Gua bukan mamah Dedeh," Desis Revan tajam.

"Ih Van gue serius!"

"Minggir deh Vi ganggu aja!" Kesal Revan sembari melepaskan tangan Viona dari lehernya.

Viona mengerucutkan bibirnya, kemudian dia berjalan menuju tempat tidur Revan. Ia membaringkan tubuhnya, menarik selimut hingga menutupi dadanya. Meringkuk diatas kasur.

"Van."

"Hm."

"Serius gue mau cerita,"

Revan hanya berdehem pelan sebagai jawaban. Viona melemparkan bantal pada Revan. Ngomong sama dia tuh kek ngomong sama tembok!

"Mulut lo kenapa sih?! Sariawan?!" Sewot Viona.

"Tinggal cerita. Gue dengerin."

"Ya kan ga enak!"

"Gak enak apanya sih?!" Tanya Revan masih tetap dengan keadaan memunggungi Viona.

Viona berdecak kesal. "Ngadep sini coba!"

Revan menghela napas lelah, kemudian memutar badannya menghadap Viona.

"Nah kan gini enak."

"Cepet!"

Rasanya Viona ingin mencakar Revan sekarang juga. Cowok ini benar-benar menyebalkan.

"Masa gue disuruh ikutan olimpiade matematika,"

"Ya terus?"

"Menurut lo gue ikutan apa jangan?"

"Terserah." Viona menganga lebar, sudah itu saja respon yang diberikan oleh Revan?!

"Lama-lama gue hajar ya lo!"

Viona sudah bangkit akan menerjang Revan sekarang juga. Melihat itu Revan langsung berdiri akan menghindari Viona. Ia melirik kalender sekilas. Wah parah sih, Viona lagi dalam fase berubah jadi beruang kutub yang menyeramkan. Revan tidak mau mengambil resiko untuk melawan gadis dihadapannya yang sedang PMS.

"Berhenti disana! Oke sekarang gue bakal jawab serius. Lo duduk lagi." Melihat Viona yang sudah duduk kembali Revan pun mengikuti untuk duduk ditempat semula, kali ini menghadap Viona.

"Lo mau ikutan?"

Viona mengedikan bahunya. "Gak tau, gue belum pernah ikutan kek ginian sebelumnya. Kalo lo kan udah dari SMP sering ikutan kek gini."

"Kalo lo gak siap mending jangan."

"Tapi kata Tari buat cari pengalaman. Tapi gue takut."

"Kenapa harus takut? Kalah menang itu urusan nanti yang penting lo udah berusaha kan? Jadi kalo kata gue ya ikut, bener kata Tari buat cari pengalaman."

REVANOWhere stories live. Discover now