20. Broken Heart

30.9K 2.8K 390
                                    

“Kita udah dewasa, nggak semua yang kita mau bisa jadi kenyataan. Dan kita harus paham tentang itu.”

▪️▪️▪️

Karena Mili tak juga beranjak dari tempatnya, Arka menoleh ke belakang. “Ayo, Mil!”

Mili beranjak berdiri lalu menghampiri Arka. Ia memukul bahu Arka. “Lo ngomong apaan sih barusan?”

“Udah bisa bercanda lo ya?”

“Bercanda apaan?” Arka lalu kembali berjalan mendahului Mili.

Mili tertawa. “Ya terserah kalo emang lo cuma mau pacaran sama gue.”

“Yang jelas gue cuma sayang dan mau pacaran sama Ditto.”

“Doain ya, biar gue bisa cepet-cepet pacaran sama Ditto.”

Arka hanya diam tak menggubris dan terus berjalan menghampiri motornya lalu setelah ia sampai, ia segera menaiki motornya. Mau tak mau, Mili juga ikut menaiki motor Arka.

“Kok kita pulang?” tanya Mili.

“Regina gimana?” tanya Mili lagi.

Lagi-lagi Arka tak menggubris, ia hanya diam seraya terus melajukan motornya. Mili menatap Arka dari kaca spionnya. “Kok lo malah diem aja sih?”

Arka memang sudah biasa menjadi pendiam seperti ini, tetapi biasanya ketika bersama Mili, Arka tak pernah sediam ini. Apakah ada yang salah dari yang Mili ucapkan? 

▪️▪️▪️

Keesokan harinya, Arka harus tetap bersekolah seperti biasanya. Sekarang sudah jam pulang sekolah, tetapi hari ini, Bu Vio kembali menyuruhnya untuk menjadi fotografer sekolah. Kaki Arka berjalan perlahan menuju ruang kelas yang dipersiapkan untuk pemotretan. Sesampainya disana, Arka membuka pintu itu.

Ia menatap bingung sosok yang tengah berdiri di dalam seraya melambaikan tangannya disana.

“Hai,” sapa sosok itu. Iya, sosok itu adalah Regina. Arka tahu jika Regina memang sempat menjadi model utama di sekolah ini, namun beberapa waktu yang lalu posisinya sudah digantikan oleh Mili.

Regina mengambil sebuah buku yang berisi  tentang kumpulan tema dan pose yang biasanya digunakan dalam pemotretan. “Menurut lo, yang bagus buat majalah sekolah bulan ini kayak gimana?”

Regina membuka lembar demi lembar kertas, sambil sesekali melirik Arka yang ada di sampingnya. “Yang ini lucu, ya?”

Arka tak menggubris, Regina kembali membuka lembar selanjutnya. “Tapi yang ini lebih elegan deh kayaknya.”

Arka masih tak menggubris. Regina lagi-lagi melihat lembar selanjutnya. “Kayaknya kalo yang ini—”

Arka menatap sosok itu dingin lalu memotong ucapan Regina. “Kenapa lo disini?”

Regina tertawa pelan. “Gue ‘kan modelnya, kenapa emangnya?”

“Bukannya posisi lo udah digantiin sama Mili?” tanya Arka bingung.

Regina tersenyum. “Iya, emang—”

“Terus sekarang Mili kemana?” tukas Arka.

“Mili ngundurin diri dan bilang ke Bu Vio kalo dia nggak mau jadi model buat jadi majalah sekolah bulan ini, tadi dia juga bilang kalo dia sakit dan mau ke UKS aja,” jelas Regina.

Broken Memories [Telah Diserieskan]Where stories live. Discover now