19. Unbelievable Words

29.3K 2.8K 228
                                    

Tanpa menjawab apapun, Arka kembali fokus menyetir untuk kembali ke rumahnya. Tak sampai berapa lama, mobil Arka berhenti di depan rumah Mili. Namun mata Mili membulat ke arah seseorang yang tengah duduk di depan teras rumah Arka.

Mili sepertinya tak asing dengan sosok itu, Mili terdiam sejenak hingga akhirnya ia ingat jika itu adalah sosok lelaki yang saat itu mengusirnya di Blurry Café.

“Itu temen lo yang waktu itu ngusir gue, ‘kan?” tanya Mili.

“Bilangin sama dia, nggak usah belagu jadi orang! Kena azab aja baru tau rasa!”

Sosok itu adalah Samuel. Arka memalingkan pandangannya ke arah Sam lalu kembali menoleh ke arah Mili.

“Itu Sam, temen gue dari kecil.”

Mili mengangguk. “Pantes.”

Arka mengerutkan dahinya. “Pantes apa?”

“Pantes sama anehnya kayak lo.”

Mili keluar dari mobil Arka. Seketika sosok menyebalkan itu berjalan menghampiri Mili. “Oh ini yang katanya ceweknya Arka?”

Sam tampak melihat Mili dari atas hingga bawah. Menurut Mili, hal itu sangat menyebalkan. Bahkan Sam sendiri pun berkali-kali lipat jauh lebih menyebalkan dibandingkan dengan Arka.

Arka pun menyusul keluar dari mobilnya lalu menepuk bahu Sam. “Nggak usah banyak nanya!”

Setelah itu, Arka langsung masuk ke rumahnya dan meninggalkan Mili berdua dengan Sam di depan rumahnya.

Mili menatap Sam lalu mendekatinya. “Katanya, lo temennya Arka ya?”

Sam mengangguk. “Iya? Kenapa emangnya?”

“Ganteng ya gue?” tanya Sam dengan percaya dirinya.

Mili memutar kedua bola matanya malas. “Najis!”

“Gue boleh nanya sesuatu?” tanya Mili.

Sam menatap Mili bingung. “Apa?”

“Arka lagi suka sama cewek?” Mili membulatkan matanya ke arah Sam. Namun Sam hanya diam, membuat Mili penasaran dengan jawaban Sam.

Beberapa saat kemudian, bukannya menjawab tetapi Sam justru tertawa menatap Mili. “Kenapa? Bukannya katanya dia cowok lo?”

Mili mendengus kesal. “Denger gue baik-baik ya! Gue bukan pacarnya Arka dan nggak akan pernah jadi pacarnya Arka!”

“Gue serius, Arka beneran lagi suka sama cewek?” ulang Mili.

“Siapa?”

Sam malah tertawa lagi. “Tanya sendiri dong sama orangnya.”

Setelah itu Sam justru pergi meninggalkan Mili dengan memasuki rumah Arka.

Mili berdecak kesal. Kalau bukan karena kerja sama yang ditawarkan oleh Regina agar ia bisa mendekati Ditto, Mili tak akan mau menjalankan misi ini.

Ini semua untuk Ditto, bagaimanapun juga Mili harus berhasil mendapatkan hati Ditto.

Mili segera memasuki rumahnya dan kini ia berada di kamarnya. Ia merebahkan tubuhnya seraya menatap langit-langit kamarnya.

Seketika perkataan Arka terlintas di benaknya. Apakah Arka benar-benar sedang menyukai seseorang? Jika iya, tetapi siapa sosok itu?

Mengapa juga ia harus memikirkan Arka? Apakah ia memikirkan Arka hanya karena ia takut misi bersamanya dengan Regina akan gagal?

▪️▪️▪️

Mili sudah mandi dan mengganti bajunya. Kini Mili berada di ruang tamunya dengan sketchbook kesayangannya. Mili sangat menyukai desain dan akan selalu begitu.

Broken Memories [Telah Diserieskan]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt