4. Blurry Café

42.6K 3.7K 260
                                    

Emang susah ya kalo berharap sama orang yang hatinya buat orang lain?

▪️▪️▪️

Mau nggak mau, Mili harus mau menggunakan jaket hitam yang dipinjamkan oleh Arka. Daripada ia harus bertahan dengan bajunya  yang memiliki bau tak tertahankan.

Mili belum menyerah. Inget, Mili nggak akan pernah menyerah buat bisa dapetin hati Ditto. Setelah mengganti pakaiannya, Mili bergegas berjalan menuju kelas Ditto. Mili masih punya kotak makan yang isinya roti coklat buat Ditto. Roti coklat itu Mili buat sendiri demi Ditto.

Mili tersenyum senang ketika ia melihat Ditto berdiri di depan kelasnya. Ditto juga sudah memakai tasnya, pasti Ditto sebentar lagi bakal pulang. Untungnya, Mili dateng tepat waktu.

Mili melambaikan tangannya kearah Ditto. “Dit!”

Ditto tersenyum kearahnya. “Eh, Mil!”

Mili menunjukkan senyum sumringahnya kearah Ditto. “Dit, tadi lukisan lo keren banget!”

Ditto terkekeh. “Makasih loh.”

“Oh iya, gue—”

Belum selesai Mili berbicara, seorang gadis berparas cantik dan bertubuh mungil keluar dari kelas Ditto. “Dit, ayo?”

Benar, itu Kyla.

Mili menatap Kyla dengan tatapan nggak suka. Sebenarnya Kyla punya hubungan apa sih sama Ditto? Kok kayaknya dia deket banget sama Ditto akhir-akhir ini. Emangnya harus ya kemana-mana berduaan?

Kan Mili jadi cemburu.

Gimana kalo misalnya Kyla beneran yang bakalan jadi pacarnya Ditto yang ke-57?

Mana sejauh ini, belum ada tanda-tanda kalo Ditto juga bakalan suka sama Mili.

Ditto mengangguk seraya tersenyum kearah Kyla. “Tugas kamu udah selesai?”

“Udah. Pulang yuk?”

Ditto mengangguk lagi lalu menoleh kearah Mili. “Mil, gue balik duluan ya?”

“Eh iya, lo pasti nyariin Arka ‘kan? Arka nggak dikelas. Udah pulang duluan mungkin ya?”

Mili menggeleng. Baru saja Mili ingin berbicara, namun Ditto justru sudah melangkah pergi bersama Kyla yang tersenyum kearahnya.

Mili menggerutu.

“Kamu kamu, emangnya anak SD apa? Sok romantis banget sih.”

“Apa sih kurangnya gue kalo dibandingin Kyla?” Mili semakin geram karena melihat Ditto dan Kyla yang semakin dekat setiap harinya. Padahal jelas-jelas Mili yang berjuang untuk mendapatkan Ditto.

Tuhan, apakah ini adil?

“Lagian gara-gara Arka juga sih ngaku-ngaku jadi cowo gue. Ditto ngejauh ‘kan dari gue?”

“Ih!” Mili melempar kotak makan itu ke sembarang arah sehingga roti coklat di dalamnya tampak berceceran.

Salah satu teman Ditto menatap Mili.

“Neng, kotak makan jangan dibanting-banting. Diomelin emak baru tau rasa lo!”

Mili mendengus kesal. “Bodo amat, emak gue tukang perabot!”

“Nggak usah berisik deh lo!”

Mili menatap Ditto dan Kyla yang sudah berjalan semakin jauh dari koridor kelas Ditto. Mili benar-benar kesal.

Emang susah ya kalo berharap sama orang yang hatinya buat orang lain?

Harusnya Mili sadar kalo hati Ditto emang bukan buat dia.

Broken Memories [Telah Diserieskan]Where stories live. Discover now