Gagal

4.5K 250 11
                                    

Bertemu lagi dengan saya...

Terima kasih bagi para pembaca yang masih setia menunggu kelanjutan cerita saya...

Selamat membaca....

***

"Kak Nathan!"

Dara langsung menarik wajahnya setelah mendengar suara seorang gadis. Ia berharap gadis kecil itu tidak melihat kejadian tadi saat dirinya hendak mencium pipi Nathan.

Shit, umpat Nathan dalam hati. Ia merutuki dirinya sendiri yang tidak mengantar pulang adiknya terlebih dahulu. Gagal sudah rencananya.

"Eh, ada Kak Ara," ucap Nantha setelah menyadari kehadiran Dara di samping kakaknya.

"Nantha mau pulang?" tanya Nathan dengan suara lembut. Cowok itu tengah berusaha memendam rasa kesalnya.

"Iya, tapi tadi udah nelpon Pak Juki. Jadi kalo Kak Nathan masih mau sama Kak Ara dulu nggak papa, Nantha pulang sama Pak Juki," jelas Nantha panjang lebar.

Nathan mengangguk mengerti. Dalam hati ia bersorak kegirangan karena masih punya waktu untuk berduaan dengan gadisnya. Adek gue pengertian banget deh, batinnya.

Tiga menit kemudian, mobil Pak Juki datang, membuat Nantha harus meninggalkan Nathan dan Dara yang kini masih terdiam karena shock akibat kedatangannya. Nathan menghela nafas lega setelah mobil yang ditumpangi Nantha benar-benar menghilang di tikungan jalan.

Tinggallah kini mereka berdua dalam keadaan canggung. Nathan berdehem untuk menghilangkan suasana yang tiba-tiba canggung.

"Ra! Besok jangan lupa ya," ucap Nathan sembari melirik gadis yang kini duduk di sampingnya. Tangannya berada di belakang punggung kursi, seolah sedang merangkul bahu Dara.

Dara mengangguk sebagai jawaban, gadis itu kemudian bangkit dari tempat duduknya.

"Mau pulang?" tanya Nathan dan diangguki oleh Dara.

"Gue anterin!"

Dara kembali mengangguk, ia kemudian mengambil sepedanya dan mulai menaikinya. Sementara Nathan, cowok itu mengikuti gadisnya dari belakang sembari mengendarai motornya dengan kecepatan lambat.

***

Makasih ya, udah nganterin aku

Nathan membaca kalimat yang baru saja dituliskan oleh Dara untuknya. Cowok itu kemudian mengangguk sambil tersenyum simpul.

"Yaudah, masuk sana!" titah Nathan dan diangguki oleh Dara.

"Hati-hati!" ungkap Dara menggunakan bahasa isyarat, entah Nathan mengerti atau tidak. Gadis itu kemudian melambaikan tangan sambil tersenyum lebar, sebelum akhirnya tubuhnya benar-benar tak terlihat karena terhalang pintu gerbang.

Nathan kembali tersenyum simpul, cowok itu kembali menyalakan mesin motornya dan melaju dengan kecepatan sedang. Sekarang gue udah bener–bener cinta sama lo. Dan gue nggak akan pernah nyerahin lo ke siapapun, kecuali lo yang minta sendiri. Batin Nathan.

***

Nathan duduk di balkon kamarnya, cowok itu menghisap rokok dan menghembuskan asapnya perlahan. Pikirnya hanya tertuju pada gadisnya. Bagaimana kalau Andra tak main-main dengan ancamannya? Apa yang harus ia lakukan?

"Gue nggak bisa ngelepas lo Ra," ucapnya.

Nathan membuka kontak di ponselnya. Cowok itu mencari sebuah nomor dan menekan tombol video call. Butuh beberapa saat agar si pemilik nomor mengangkatnya.

"Hai! Lo lagi ngapain?" tanya Nathan pada gadis yang ia hubungi.

Terlihat Dara memutar kameranya ke arah tumpukan buku pelajaran menandakan dirinya tengah belajar. Gadis itu kembali membalikkan kameranya dan menyoroti wajahnya. Terlihat seulas senyum menghiasi wajah cantiknya.

"Gue ganggu ya?"

Dengan cepat Dara menggelengkan kepalanya, wajahnya terlihat sangat menggemaskan. Nathan tertawa kecil melihat tingkah gadisnya.

"Beneran?"

Dara mengangguk sebagai jawaban. Nathan menatap wajah cantik Dara meskipun hanya dalam video call. Hatinya sedikit tenang melihat wajah polos gadisnya.

"Ra! Jangan tinggalin gue ya," ucap Nathan tiba-tiba membuat Dara mengerutkan keningnya.

"Aku nggak kemana-mana."

Ungkap Dara menggunakan bahasa isyarat dengan perlahan agar Nathan mengerti.

Nathan membaca gerakan bibir dan tangan Dara, kemudian mengangguk karena telah mengerti maksud Dara.

"Janji ya?" ucap Nathan sembari mengacungkan jari kelingkingnya. Terlihat Dara yang tertawa kecil sebelum akhirnya ikut mengacungkan jari kelingkingnya. Mereka kemudian menempelkan jari mereka masing-masing ke layar ponsel. Jadi terlihat seperti kedua jari mereka menempel.

"Lagi belajar apa sih?" tanya Nathan. Dara mengambil salah satu buku paket yang bertuliskan kimia.

"Kimia?" Dara mengangguk sambil tersenyum kecil.

"Yaudah, lanjutin!" Dara kembali mengangguk.

"Besok gue jemput! Selamat malam...bye...," ucap Nathan sembari melambaikan tangannya dan memutuskan sambungan.

***

Dara berputar di depan cermin, senyumnya mengembang mengingat hari ini Nathan akan menjemputnya. Gadis itu tidak tahu Nathan akan membawanya kemana. Yang jelas ia bahagia.

Dara membenarkan tatanan rambutnya yang dikuncir kuda. Gadis itu memakai celana jeans berwarna hitam yang tidak terlalu ketat, kaos biru dan sepatu sneaker hitam. Wajahnya terlihat natural, tak ada polesan makeup yang berlebihan.

"Dara! Ada Nathan di bawah sayang!" panggil mamanya Dara dari lantai bawah.

Tanpa menunggu lama, gadis itu turun dan menemui Nathan yang terlihat sedang berbincang dengan ibunya.

"Bidadarinya udah turun? Yaudah Mama tinggal dulu," ucap ibunya Dara sembari beranjak dari tempat duduknya.

"Nak Nathan, kalo mau jalan pulangnya jangan sore-sore ya," imbuh Citra, ibunya Dara.

Nathan hanya mengangguk sopan, cowok itu menyalimi tangan Citra dan meminta ijin untuk membawa Dara keluar.

Pandangan Nathan beralih pada gadis di hadapannya. Cowok itu memandang penampilan Dara dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"Lo cantik, gue suka!"

Blush...

Dara merasa pipinya mulai memanas mendengar gombalan sederhana dari mulut Nathan. Sementara itu, Nathan yang melihat wajah Dara memerah bagaikan kepiting rebus hanya bisa tergelak.

"Cieee... blushing," goda Nathan membuat pipi Dara semakin merona. Melihat itu, Nathan semakin tergelak dan semakin gencar untuk menggoda gadisnya.

"Muka lo udah kayak kepiting rebus tau."

Kesal dengan Nathan yang terus saja menggodanya, Dara mencubit pinggang Nathan cukup keras. Membuat cowok itu meringis kesakitan.

"Aduh...aduh... iya-iya... hahaha...."

***

Gimana??

Bagus? Atau...

Makin GJ?

Adakah diantara kalian yang masih menunggu kelanjutan cerita ini??

Mohon maaf, jika cerita saya masih acak-acakan dan... sedikit nggak jelas...

Bagi yang sudah memberikan vote, komentar, mem-follow akun saya, serta... membagikan cerita ini ke teman-teman kalian... saya ucapkan...

Terima kasih banyak...

Doumo arigatou gozaimasu...!!!

Senin, 16 Desember 2019

NARAWhere stories live. Discover now