[28] - BOXING AND ROSE GLASS DOME

33.7K 3.4K 942
                                    

HIT THE STAR AND COMMENT SPAM!

Segala ungkapan yang dinyatakan oleh Hairoz kemarin malam kepadanya sanggup membuat Zenolya kesulitan tidur. Ia baru bisa masuk ke dunia mimpi kala waktu menunjukkan pukul tiga pagi. Kemarin semuanya begitu kacau.

Pesta ulang tahun paling mengenaskan bagi gadis itu. Anehnya. Bukan hal itu yang kini menguasai pikiran Zenolya. Bukan perihal kesedihan atau kemarahnnya sebab acaranya tidak berjalan sesuai rencana. Alih-alih, isi kepalanya justru disibukkan oleh Hairoz.

Bahkan ketika ia baru saja membuka mata, Zenolya masih tercengang tidak percaya. Ia membuka penutup mata dan duduk di atas ranjangnya. "Hairoz anak dari ketua mafia?"

"Oh c'mon! Ini bukan serial netflix!" serunya tidak habis pikir. Tetapi tidak ada alasan untuk ia tak percaya. Pengawal yang kemarin malam menculiknya adalah anggota dari organisasi kriminal dan pria dewasa yang berkomunikasi dengannya merupakan pemimpin komplotan kejahatan. Mafia. 

"Berarti sekarang gue terjebak dalam bahaya!" hebohnya sambil mengacak rambutnya. "Gue sekarang pacaran sama keturunan mafia yang dicari karena berkhianat dan gue juga diincer sama mereka! Wah! Gila! Berarti... berarti gue kemarin ngelawan pemimpin penjahat dong!"

Zenolya jadi merinding. Mengingat betapa angkuhnya ia melawan perintah dari orang yang bisa membunuhnya kapan saja. Zenolya menggigit bagian bawah bibirnya. "Sial! Sial!"
Skenario kemungkinan terburuk melayang di kepala. Namun ia mencoba lebih tenang.

"Calm down. Good always wins dan Hairoz pasti gak bakalan biarin gue—" Ia berhenti.

Zenolya tidak bisa memahami isi pikirannya sendiri. Bukan 'kah cara terbaik terhindar dari bahaya adalah dengan menyingkir dari cowok itu sendiri? Tetapi entah mengapa, Zenolya merasa enggan melakukannya. Ia bukan sok pemberani. Ia hanya tak ingin melakukannya.

Mengingat bagaimana Hairoz rela terluka—meskipun semua ini terjadi sebab cowok itu sendiri—hanya untuk menyelamatkannya juga betapa gemetarannya Hairoz saking takutnya karena berpikir ia terluka, gadis mana yang tidak tergerak hatinya.

Melihat perjuangan Hairoz dan perlakuan dari cowok itu, membuat gedung pertahanannya mulai remuk.

"Did I fall in love with him?" gumamnya.

Dan jika benar ia mencintai Hairoz, bukankah itu sama artinya ia sengaja menenggelamkan diri ke lautan paling mengerikan yang kapan pun bisa menelannya. Bersama Hairoz adalah ancaman dan kematian mungkin saja adalah risikonya.

Zenolya bimbang.

Setiap kali mengingat bagaimana cara Hairoz memperlakukan, melindunginya, dan betapa takutnya Hairoz bila kehilangannya. Zenolya merasa aman. Nyaman. Tidak ingin pergi.

Dan itu aneh. Karena tempat aman ter-nyaman itu adalah sesuatu yang kapan saja bisa mencelakainya.

"Dari kecil gue udah dilatih keras sama bokap buat jadi penerus. Gue dilatih biar jadi kuat dan terluka udah bukan hal asing lagi bagi gue. Tahun 2014, saat itu umur gue masih 11 tahun, gue resmi bergabung sama organisasi sialan itu. Makanya di tato ini tercantum angka MMXIV. Tahun gue masuk jadi bagian dari mereka.

"Selama ini gue udah melakukan apa saja sesuai apa yang dia perintahkan. Ada banyak kejahatan yang udah mereka lakukan dan gue... juga ikut ngebantu karena gue gak punya pilihan. Bokap gue mengontrol gue. Namun semakin hari, gue semakin muak.

"Gue bakal berhenti dari organisasi. Gue nggak mau jadi pewaris dari pemimpin mafia. Gue mau hidup normal layaknya orang biasa. Yang nggak harus melakukan tindakan-tindakan ilegal dan kriminal buat jadi kaya. Gue mau hidup bahagia... sama lo."

ZENOLYA: STUCK WITH POSSESSIVE DEVIL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang