[48] - IN MADRID

28.5K 2.6K 1.1K
                                    

HIT THE STAR AND COMMENT SPAM

Estimado, Hermosa

Lo tahu? Gue nggak pernah merasa se-bahagia ini di dunia sebelum bertemu sosok memesona bernama Zenolya.

Kelam penuh luka adalah dunia gue sebelumnya. Kehilangan Ibu dan adik yang paling gue sayang adalah momen terhancurnya semesta bagi gue.

Di saat dunia gue berhenti, hanya terselimuti dendam, kebencian, dan duka tiada ujung, gue bertemu seseorang yang berhasil mewarnai kegelapan bentala yang gue punya.

Gue udah merhatiin sosok itu dari lama, meski semula tujuan utama bukan menerima perasaan aneh itu. Namun seiring perjalanan detik, setiap kali mata gue mengamati bentuk senyum, lebar tawa, tatapannya,  hati gue rasanya mau meledak setiap detik.

Perasaan yang sebelumnya gak pernah ada.

Perasaan di mana gue harus selalu mikirin parasnya yang terus melekat di kepala.

Gue terpikat padanya.

Jatuh pada pesonanya.

Jatuh cinta padanya.

To you.

I want you so bad.

Menjadi seseorang satu-satunya yang gue miliki.

Dan menjadikan gue sebagai milik lo juga.

Lalu lo hadir, dan mewujudkan keinginan gue untuk memiliki lo. Lo muncul, mengisi segala sepi. Memperbaiki setiap keping yang runtuh. Menghidupkan kembali dunia gue yang mati.

Gue merasa bahagia mendapatkan lo dan menerima cinta.

Berdampingan dengan rasa bahagia yang gue miliki, gue juga merasakan ketakutan besar. Trauma karena pernah kehilangan membuat gue selalu gelisah, gundah, setiap kali lo jauh dari pengawasan gue.

Gue percaya sama lo.

Tapi gue gak percaya sama orang-orang di sekitar lo.

Gue gak pernah percaya sama semesta.

Sama takdir.

Mereka bisa memisahkan kita kapan saja.

Entah perasaan lo bakalan berubah atau seseorang baru yang bisa gantiin gue.

Gue nggak mau itu terjadi. Karena rasa takut itu bikin gue egois. Obsesi gue buat bersama lo selamanya dan gak mau kehilangan lo, membuat gue harus melakukan apapun supaya lo gak pergi.

Karena yang selama ini gue pikirkan adalah diri gue sendiri dan kebahagiaan gue, gue bahkan gak pernah memikirkan apa lo suka dan bahagia sama sikap gue. 

Lalu gue bertanya-tanya do i really fucking love you?

Atau ini cuma obsesi gue yang terlalu besar buat milikin lo selamanya? Gue memikirkan diri gue sendiri, memaksa lo selalu ada buat gue, bahkan disaat lo kecewa dan ingin pergi, yang gue lakukan selanjutnya adalah mengancam lo karena cuma itu satu-satunya cara agar lo gak lepas dari gue.

Apakah cinta memang begitu? Melakukan apa saja, supaya ikatan itu tidak pernah lepas sampai kapan pun?

Apakah cinta memang se-egois itu?

Gue menginginkan lo tanpa pernah memikirkan risiko. Padahal gue tahu, lo bisa terluka jika sama gue. Tapi gue mengabaikan fakta itu, hanya untuk diri gue sendiri, supaya lo yang udah masuk ke dunia gue nggak pernah keluar.

ZENOLYA: STUCK WITH POSSESSIVE DEVIL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang