PROLOGUE

180K 8.8K 437
                                    

Follow sebelum membaca.

You can call me bro.

Not Thor. Please.

Cerita ini murni dari pemikiran penulis, maaf apabila ada kesamaan nama tokoh, karakter, adegan, alur yang mirip di cerita lain karena itu hanya kebetulan semata dan tidak ada unsur plagiarisme! Satu lagi, cerita ini ditulis untuk dibaca bukan untuk diketik ulang. So, don't copy my story. Karena mikir alur cerita itu gak mudah.

YANG UDAH BACA SAMPAI END, JANGAN SPOILER!😡
***

Zenolya versi buku akan segera hadir di @penerbitgalaxy 🤍

Apabila satu pukulan lagi dilayangkan, mungkin napas terakhir di semesta ini akan terembus oleh pria yang sekarang terkapar tanpa daya dengan tulang lengan, kaki, hidung, dan gigi yang patah. Hasil karya dari cowok yang berdiri di hadapannya.

Cowok itu tidak takut jika harus melenyapkan manusia sampah di bawahnya.

"Hairoz! Hell stop! You will kill him!"

Tetapi teriakan dari perempuan yang mengendarai motor ninja merah muda itu berhasil menghentikan pergerakan Hairoz. Perempuan itu berlari tergesa begitu turun dari motor yang berhasil membawanya ke gang sempit gelap tanpa penerang—satu-satunya cahaya bersumber dari sinar bulan di cakrawala.

Zenolya menatap ngeri ke arah cowok yang terluka parah. Tulang-tulang retak. Genangan merah keluar dari sudut bibir, hidung, di mana-mana di seluruh tubuh dan Hairoz adalah malaikat penghancurnya. 

"Yeah. I will kill him. So don't stop me."

Zenolya melebarkan kelopak matanya. "Are you fucking crazy? Kalau dia mati, lo bisa dituntut dan mendekam di dalam jeruji besi!" 

Hairoz mengetatkan rahangnya. "Setidaknya gue masuk penjara karena berhasil ngebunuh bajingan who dared to touch mine carelessly." Katanya dengan penuh penekanan. Napasnya tidak beraturan. 

Hairoz beralih pandang, menatap cowok berengsek itu kembali. Setengah menunduk, ia mengangkat wajah cowok itu dengan telunjuk. Sehingga mata cowok itu bertemu dengan tatapan sengit Hairoz. Bola mata Hairoz begitu gelap dan suram. Sorotan netranya, menunjukkan betapa besar keinginan Hairoz untuk membunuh cowok tersebut. 

"Oke. Gue gak bakal biarin lo mati gitu aja. Lo harus sekarat dulu di dunia ini. Jadi gue biarkan lo hidup, menikmati sisa waktu sebelum kematian lo tiba. Dengan syarat, lo merahasiakan apa yang terjadi sekarang. Paham?"

Cowok yang masih kesakitan itu bergeming. 

"Paham gak?!" gertak Hairoz. Lelaki yang meringis kesakitan—sekarat—mengangguk takut-takut.

Hairoz menyeringai. "Once again. Don't touch her again. She is fucking mine. If you dare, I will kick you to hell right now, bro."

Zenolya menelan salivanya.

Zenolya, dewi dari segalanya, dari awal tahu jika Hairoz adalah dewa kekelaman. Tapi Zenolya tidak menyangka jika Hairoz ternyata lebih gelap dan berbahaya dari yang ia bayangkan selama ini.

Sepertinya mengambil keputusan menggunakan Hairoz, sebagai alat untuk balas dendam adalah kutukan yang sengaja ia cari. Sebab berurusan dengan Hairoz sama saja dengan terjun ke habitat raja predator.

Raja predator yang penuh obsesi dan posesif.  

Andai saja skandal palsu yang membuatnya kehilangan River  dan jabatannya sebagai putri sekolah itu tidak tersebar, mungkin Zenolya tidak akan terjebak dalam situasi yang membuatnya menjadi 'milik' Hairoz.

Hairoz menarik pinggang Zenolya. "Sudah gue katakan sebelumnya, Hermosa. Dunia gue itu gak ada pintu keluarnya. Sekali lo masuk. You can't go out. Stuck. Until you die."

Sebelum semuanya terjadi, tentu ada awal yang memulai kisah usang ini.

Z

"Fuck

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Fuck. Mine is mine. Touch her?
You die." —Hairoz.

"Hell

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hell. If you kiss my best friend. I will
kiss your rival." —Zenolya.

" —Zenolya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Damn. I'm so sick of traitors. You know
that. But you did." —River.

***

haha nekad banget ngepost tiba-tiba.

—Jika kamu suka cerita ini jangan lupa
tekan tombol bintang, tinggalkan
komentar, dan share—

next chapter?

Dipublish tanggal 15 oktober 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dipublish tanggal 15 oktober 2021

Tertanda,
Sangrupawan
Ubud, Bali.

ZENOLYA: STUCK WITH POSSESSIVE DEVIL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang